Sederet Proyek Siap Digarap Radiant Utama Interinsco (RUIS) Semester II 2019

Rabu, 07 Agustus 2019 | 06:51 WIB
Sederet Proyek Siap Digarap Radiant Utama Interinsco (RUIS) Semester II 2019
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga Agustus 2019, PT Radiant Utama Interinsco Tbk masih memegang target pertumbuhan pendapatan 25% sepanjang tahun ini. Mereka semakin optimistis setelah melihat pencapaian kinerja di semester pertama.

Dari Januari–Juni 2019, pendapatan Radiant Utama Interinsco naik 20,49% year on year (yoy) menjadi Rp 710,48 miliar. Sementara laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atawa laba bersih mereka terungkit 34,81% yoy menjadi Rp 13,71 miliar.

Adapun pada semester II-2019, Radiant Utama Interinsco memperkirakan bisa membukukan kinerja lebih tinggi ketimbang semester I. Pasalnya, perusahaan berkode saham RUIS di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut sudah memenangkan beberapa tender pekerjaan pada kuartal 1 2019. Jadwal pelaksanaan tender tersebut pada paruh kedua tahun ini.

Radiant Utama Interinsco mencatat, total nilai kontrak pekerjaan yang dikantongi hingga pertengahan 2019 mencapai Rp 3,6 triliun atau 97,29% dari target seluruh kontrak baru pada tahun ini yang mencapai Rp 3,7 triliun. Kontrak terbesar jasa pendukung operasi hingga 56%.

Salah satu kontrak baru tahun ini berasal dari Santos Pty Ltd. Manajemen RUIS dan klien asal Australia tersebut telah menandatangani perjanjian kontrak pekerjaan selama lima tahun yang nilainya mencapai US$ 90,3 juta.

Pencapaian kontrak baru Radiant Utama Interinsco hingga pertengahan tahun ini lebih baik ketimbang catatan tiga tahun terakhir. Mereka mengaku, realisasi perolehan kontrak baru sebelumnya hanya 70%–80% dari target.

Sejalan dengan derasnya perolehan kontrak pekerjaan baru, RUIS mengoptimalkan utilitas alat dan menerapkan strategi efisiensi.

"Kami monitoring ketat kontrak-kontrak bernilai besar dan berdurasi panjang serta kontrak dengan tingkat pekerjaan cukup kompleks seperti jasa penunjang lepas pantai dan jasa penunjang konstruksi," kata Sofwan Farisyi, Direktur Utama PT Radiant Utama Interinsco Tbk, saat dihubungi KONTAN, Selasa (6/8).

Diversifikasi bisnis

Hingga Juni 2019, Radiant Utama Interinsco sudah menggunakan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar US$ 4,5 juta. Serapan capex itu setara dengan 26,16% terhadap total alokasi sepanjang tahun ini yaitu US$ 17,2 juta.

Radiant Utama Interinsco memanfaatkan capex untuk pengembangan mobile offshore production unit (MOPU). Sebagian lagi, mereka gunakan untuk membiayai persiapan pelaksanaan proyek yang rencananya akan dimulai pada kuartal 1 2020.

Informasi saja, sebelumnya Radiant Utama Interinsco sudah menggarap proyek MOPU di Blok Madura Offshore, Lapangan Maleo dan Lapangan Peluang. Kalau tahun ini, mereka menggarap Lapangan Meliwis.

Selain bisnis jasa penunjang minyak dan gas (migas) yang sudah mereka geluti, pada paruh kedua tahun ini manajemen RUIS sibuk mempersiapkan diversifikasi bisnis anyar berupa pembangkit listrik. "Kami terus berkomitmen akan terlibat aktif dalam pengembangan energi baru dan terbarukan di Indonesia," tutur Sofwan.

Dalam catatan KONTAN, Radiant Utama Interinsco mengaku sudah mendapatkan kontrak independent power producer (IPP) untuk pembangunan pembangkit listrik solar panel berkapasitas 2 megawatt (mw). Namun perusahaan tersebut masih menanti hasil dari dua tender lain, yakni proyek pembangkit listrik berkapasitas 10 mw di Kalimantan Barat dan 5 mw di Sumatra.

Bagikan

Berita Terbaru

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:46 WIB

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI

Tekanan jual investor asing dan rerating sektor konsumer menghantam saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:41 WIB

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham

Saham RLCO lebih cocok dibeli oleh investor yang memang berniat untuk trading. Memanfaatkan tingginya spekulasi pada saham-saham IPO.

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:00 WIB

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun

Berdasarkan data Infovesta, per November 2025 reksadana saham mencatat return 17,32% YtD, disusul return reksadana campuran tumbuh 13,26% YtD

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:46 WIB

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal

Utang publik global capai US$110,9 T, memicu suku bunga tinggi. Ini potensi risiko kenaikan biaya utang pemerintah Indonesia hingga Rp4.000 T. 

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:45 WIB

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pendorong penguatan IHSG berasal dari kenaikan harga saham emiten-emiten konglomerasi dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:39 WIB

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara

Pemerintah perkuat ketahanan fiskal melalui Asuransi BMN berbasis PFB. Cakupan aset melonjak jadi Rp 91 triliun di tahun 2025.

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:37 WIB

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas

Ekspor Oktober 2025 turun 2,31% secara tahunan, tertekan anjloknya CPO dan batubara.                   

Investor AS dan Jerman Bangun Industri Semikonduktor di Batam
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:31 WIB

Investor AS dan Jerman Bangun Industri Semikonduktor di Batam

Total investasi untuk proyek semikonduktor diprediksi mencapai US$ 26,73 miliar setara Rp 444,57 triliun,

Amunisi Jasa Marga dari Operasi Ruas Tol Baru
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:30 WIB

Amunisi Jasa Marga dari Operasi Ruas Tol Baru

Kinerja PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan terdorong pengoperasioan ruas jalan tol baru dan potensi pemangkasan bunga

Aprindo Incar Rp 56 Triliun di EPIC Sale 2025
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:28 WIB

Aprindo Incar Rp 56 Triliun di EPIC Sale 2025

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menggelar program Every Purchase Is Cheap (EPIC) Sale 2025

INDEKS BERITA

Terpopuler