Sektor Otomotif Masih Belum Bisa Ngebut, Simak Rekomendasi Sahamnya

Senin, 09 Juni 2025 | 08:03 WIB
Sektor Otomotif Masih Belum Bisa Ngebut, Simak Rekomendasi Sahamnya
[ILUSTRASI. Kondisi makroekonomi domestik dan global yang belum stabil menjadi pemberat utama pertumbuhan sektor otomotif. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)]
Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis otomotif masih sulit menderu. Kondisi makroekonomi domestik dan global yang belum stabil menjadi pemberat utama pertumbuhan sektor otomotif. Hanya pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang bisa sedikit menyegarkan kinerja emiten sektor ini.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil domestik selama kuartal I-2025 turun sekitar 4,8% secara tahunan alias year on year (yoy). Sedangkan penjualan roda dua turun 3% secara tahunan.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

Laba Asuransi Umum Berhasil Berbalik Arah
| Kamis, 04 September 2025 | 04:55 WIB

Laba Asuransi Umum Berhasil Berbalik Arah

Industri asuransi umum membukukan laba Rp 7,98 triliun di semester I-2025, usai merugi Rp 4,2 triliun di periode yang sama di 2024.

Belanja Senjata Negara Mencapai Rp 1,06 Triliun Hingga Juli 2025
| Kamis, 04 September 2025 | 04:50 WIB

Belanja Senjata Negara Mencapai Rp 1,06 Triliun Hingga Juli 2025

Impor senjata dan amunisi Indonesia sepanjang Januari-Juli 2025 menembus US$ 65,04 juta setara dengan Rp 1,06 triliun

Layanan Digital Dikebut, Jumlah Kantor Cabang Bank Makin Menciut
| Kamis, 04 September 2025 | 04:35 WIB

Layanan Digital Dikebut, Jumlah Kantor Cabang Bank Makin Menciut

Semakin meningkatnya adopsi digital pada layanan perbankan, berbuntut penurunan layanan berbasis tatap muka di kantor cabang. 

Pajak dari Super Kaya Bisa Bantu Penerimaan Negara
| Kamis, 04 September 2025 | 04:35 WIB

Pajak dari Super Kaya Bisa Bantu Penerimaan Negara

Ekonom mendorong penerapan pajak kekayaan alias wealth tax bisa jadi opsi di Indonesia untuk memperkecil ketimpangan ekonomi

Indonesian ParadiseProperty (INPP) Genjot Dua Proyek Properti
| Kamis, 04 September 2025 | 04:20 WIB

Indonesian ParadiseProperty (INPP) Genjot Dua Proyek Properti

Untuk mempertahankan kinerja yang sehat, Paradise Indonesia juga berkomitmen untuk merampungkan proyek-proyek yang berjalan.

Harga Emas Terus Naik, Bisnis Gadai Semakin Ciamik
| Kamis, 04 September 2025 | 04:15 WIB

Harga Emas Terus Naik, Bisnis Gadai Semakin Ciamik

Bagi pebisnis gadai, kenaikan harga emas artinya peluang cuan yang lebih besar berkat kenaikan nilai transaksi.

Saldo Nasabah Kelas Menengah Mencapai Turun Tipis
| Kamis, 04 September 2025 | 04:05 WIB

Saldo Nasabah Kelas Menengah Mencapai Turun Tipis

LPS mencatat, simpanan di tier nominal Rp 100 juta ke bawah di perbankan mencapai Rp 1.108,13 triliun di Juli. Jumlah ini turun 0,1% dari Juni.

Perlambatan Ekonomi Kembali Menghantui
| Kamis, 04 September 2025 | 04:05 WIB

Perlambatan Ekonomi Kembali Menghantui

Untuk meredam dampak sosial-ekonomi yang timbul, kemungkinan alokasi dana subsidi untuk masyarakat akan membengkak.

Kelak Smelter HPAL Tuntas, Pendapatan dan Laba HRUM Tahun 2026 Diprediksi Melonjak
| Rabu, 03 September 2025 | 14:00 WIB

Kelak Smelter HPAL Tuntas, Pendapatan dan Laba HRUM Tahun 2026 Diprediksi Melonjak

Proyek HPAL HRUM yang berlokasi di Weda Bay Industrial Park, Maluku Utara ini pembangunannya sudah 85% hingga Juni 2025.

Tebar Aneka Kolaborasi di Bisnis Emas, Aksi Hartadinata (HRTA) Mencuri Perhatian
| Rabu, 03 September 2025 | 12:00 WIB

Tebar Aneka Kolaborasi di Bisnis Emas, Aksi Hartadinata (HRTA) Mencuri Perhatian

Pada 28 Agustus 2025, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menandatangani perjanjian kerja sama jual beli logam mulia dengan PT Sumbawa Jutaraya.

INDEKS BERITA