Semakin Agresif, Indika Energy Bakal Bangun Pabrik Baterai Listrik dan Bus Listrik

Senin, 26 Juni 2023 | 12:21 WIB
Semakin Agresif, Indika Energy Bakal Bangun Pabrik Baterai Listrik dan Bus Listrik
[ILUSTRASI. Ketua Umum?Kamar Dagang dan Industri ( KADIN) Indonesia dan CEO Indika Energy, Arsjad Rasjid.]
Reporter: Azis Husaini, Yuwono Triatmodjo | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Emiten batubara, PT Indika Energy  Tbk (INDY) semakin ekspansif di bisnis kendaraan listrik. Setelah meluncurkan motor listrik Alva One dan Alva Cervo, kini perusahaan akan meluncurkan bus listrik, truk listrik, dan  baterai motor listrik yang dibuat di Indonesia.

Arsjad Rasjid Direktur Utama PT Indika Energy Tbk mengatakan, perusahaan terus membangun ekosistem kendaraan listrik. Salah satunya dengan terus memperkuat pilihan model motor listrik yang diluncurkan ke pasar.

Baru-baru ini misalnya, INDY kembali meluncurkan motor listrik yang dinamakan Alva Cervo. Motor listrik tersebut sendiri hadir dalam dua varian yang terdiri dari satu baterai dan dua baterai.

Untuk varian yang dilengkapi satu baterai dipasarkan seharga Rp 37,75 juta per unit. Sedangkan untuk varian dua baterai dilego seharga Rp 42,75 per unit. Kehadiran Alva Cervo ini melengkapi produk yang sebelumnya sudah lebih dulu meluncur di pasar, yakni Alva One. "Kalau Alva One untuk kelas menengah,'' ujar Arsjad kepada KONTAN, Jumat (25/6).

Ia mengklaim, produk Alva Cervo sudah hampir 100% dibuat di Indonesia, mulai desain sampai komponen mesinnya. Beda dengan model awal Alva One yang masih banyak kandungan impornya. "Kami belajar waktu itu, lalu untuk Alva Cervo hanya baterainya yang impor," ujarnya.

Menurut Arsjad, Alva Cervo nantinya akan diekspor ke Italia. Sudah ada distributor besar yang akan menjual produk Alva Cervo di Negeri Pizza tersebut. Saat ini, perusahaan masih melakukan serangkaian tes agar produk motor listrik besutannya itu bisa dijual di sana.

"Setelah ini kami akan membuat di kelas bawah dengan harga sekitar  Rp 20 juta per unit,'' ucap dia.

Saat ini, kapasitas produksi pabrik motor listrik Alva mencapai 100.000 unit per tahun dan akan terus ditambah. Arsjad mengatakan, pasar motor listrik sangat besar. Hal ini mengacu pada penjualan motor bensin yang mencapai 5,2 juta unit di tahun 2022. ''Jadi itulah pasar motor listrik, besar sekali,'' ujar dia.

Sambil berjalan, INDY berencana meluncurkan kembali motor listrik di segmen bawah. Arsjad menjelaskan, pihaknya akan mencari investor untuk membangun baterai motor listrik di Indonesia.

"Kami membangun bisnis ekosistem kendaraan listrik ini seperti startup, investor boleh investasi di sini," imbuh Arsjad.

Untuk modal pertama membangun pabrik motor Alva One, perusahaan belum mau membeberkan dana yang sudah disuntikkan. Namun, untuk modal dari investor dan perusahaan di tahun kedua ini  diperkirakan mencapai sekitar US$ 80 juta.

Selanjutnya, kata Arsjad, perusahaan akan membangun juga pabrik bus listrik dan truk listrik. Pengembangan bus listrik dan truk listrik akan disesuaikan karakter jalanan di Indonesia, terutama di daerah-daerah.

Sayangnya, Arsjad belum mau buka suara soal mitra bisnis yang akan digandeng untuk mengembangkan bus dan truk listrik. Hanya, menurut dia, kemungkinan mitra tersebut berasal dari Eropa. Ia juga belum mau menyebut kapan rencana tersebut mulai direalisasikan.

"Yang pasti, kami akan membangun ekosistem di kendaraan listrik dari hulu sampai hilir," jelas Arsjad.

Di sektor hulu, saat ini Indika sudah memiliki tambang bauksit yang ke depan akan dibangun pabrik pengolahannya. Sehingga, pasokan komponen untuk motor listrik, bus listrik, dan truk listrik akan disuplai dari smelter bauksit tersebut.

"Kami sudah membentuk holding untuk ekosistem kendaraan listrik," beber dia.

Daur ulang baterai

Indika Energy juga tengah memikirkan soal daur ulang baterai yang akan dipakai oleh kendaraan listriknya. Kata Arsjad, dengan teknologi yang masih terus berkembang ke depannya, dimungkinkan tidak perlu lagi ada penambangan nikel.

"Kami lagi berpikir untuk daur ulang, jadi tidak ada limbah terbuang," jelasnya.

Ia mengungkapkan, bahwa persoalan baterai kendaraan listrik akan menjadi masalah jika tidak ditangani dengan benar. Sebab, jumlah kendaraan listrik akan setara dengan jumlah baterai yang dipakai. Untuk itu, perusahaan sudah mengantisipasi masalah yang akan terjadi itu.

Arsjad mengatakan, untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sudah pada tahap yang benar, meskipun hilirisasi masih di tahap menengah.

Tetapi sejatinya, pemerintah dan dunia usaha sudah mengerti arah yang ingin dicapai oleh pemerintah. "Jadi, sekarang itu sudah di tahap tengah, kita tinggal membuat tahapan selanjutnya. Setelah itu, Indonesia akan jadi produsen motor listrik dan baterai listrik," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia itu.

Kata dia, pihaknya juga mendorong adanya persaingan agar semakin bergairah dan ujungnya  bisa melakukan penyerapan tenaga kerja sebanyak-banyaknya.        

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Laju Pembiayaan Melambat Gara-Gara Pajak
| Minggu, 19 Januari 2025 | 19:07 WIB

Laju Pembiayaan Melambat Gara-Gara Pajak

Awalnya, industri pembiayaan percaya diri bisa tumbuh lebih baik di tahun ini, dengan proyeksi 8%-10%. 

Digitalisasi Menuntut Implementasi dari Pengembang Properti
| Minggu, 19 Januari 2025 | 19:04 WIB

Digitalisasi Menuntut Implementasi dari Pengembang Properti

Transformasi digital di sektor properti bukan lagi sebatas alternatif strategi mengembangkan bisnis, melainkan keharusan.

Jadi Pengendali TKIM & INKP, Jejak Jackson di Bisnis Kertas Terbentang di Luar Negeri
| Minggu, 19 Januari 2025 | 10:10 WIB

Jadi Pengendali TKIM & INKP, Jejak Jackson di Bisnis Kertas Terbentang di Luar Negeri

Tentakel bisnis kertas Jackson Wijaya Limantara yang kini jadi pengendali akhir INKP dan TKIM, tersebar di Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa.

Bisa Modal Kecil, Berikut Cuan dari Ternak Ayam Kampung yang Menjanjikan
| Minggu, 19 Januari 2025 | 06:43 WIB

Bisa Modal Kecil, Berikut Cuan dari Ternak Ayam Kampung yang Menjanjikan

Permintaan ayam kampung yang terus meningkat, membuka peluang usaha peternakan ayam kampung bisa jadi pilihan.

 
Solusi Bagi Makanan Agar Tak Berakhir di Pembuangan
| Minggu, 19 Januari 2025 | 06:40 WIB

Solusi Bagi Makanan Agar Tak Berakhir di Pembuangan

Sekali dayung dua pulau terlewati. Selain mengurangi sampah makanan, kolaborasi Food Rescue Warrior juga membantu warga.

Subsidi Masih Menjadi Motor Penggerak Sepeda Motor Listrik
| Minggu, 19 Januari 2025 | 06:35 WIB

Subsidi Masih Menjadi Motor Penggerak Sepeda Motor Listrik

Banderol harga sepeda motor listrik tanpa adanya subsidi masih lebih mahal dari harga sepeda motor bensin.

Peta Pasar Mobil Listrik Berubah Saat Harga Semakin Murah
| Minggu, 19 Januari 2025 | 06:33 WIB

Peta Pasar Mobil Listrik Berubah Saat Harga Semakin Murah

Debut perdana merek mobil listrik asal Tiongkok tahun 2024 lalu mengubah landscape pasar mobil listrik di Indonesia.

 
Musim Gugur Energi Hijau
| Minggu, 19 Januari 2025 | 06:30 WIB

Musim Gugur Energi Hijau

​Menjelang datangnya tahun dengan shio ular kayu, tampaknya bakal menjadi akhir musim semi pengembangan energi hijau global. 

Menjaga Tradisi Angpau Tanpa Stres Finansial
| Minggu, 19 Januari 2025 | 03:30 WIB

Menjaga Tradisi Angpau Tanpa Stres Finansial

Dengan perencanaan yang matang, pemberian angpau di Tahun Baru China bisa tetap berjalan tanpa membebani anggaran. 

Terbitkan Saham Baru, Darma Henwa (DEWA) Konversi Utang Rp 1,1 Triliun
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 14:31 WIB

Terbitkan Saham Baru, Darma Henwa (DEWA) Konversi Utang Rp 1,1 Triliun

Aksi korporasi ini akan memperbaiki struktur permodalan DEWA. Rasio utang terhadap modal jadi lebih rendah. 

INDEKS BERITA

Terpopuler