Sembari Menanti Data Inflasi AS, Rupiah Tertekan Cadangan Devisa
KONTAN.CO.ID -
JAKARTA. Cadangan devisa (cadev) Indonesia di Mei 2021 menurun. Hal ini menjadi sentimen negatif bagi rupiah, Rabu (8/6).
Cadev Indonesia bulan Mei 2021 ada di level US$ 136,4 miliar, turun dari bulan April US$ 138,8 miliar. Ekonom BCA David Sumual mengatakan, kenaikan harga komoditas, termasuk minyak naik membuat cadangan devisa merosot.
Baca Juga: Indef menilai indikator makro ekonomi tahun depan terlalu optimistis
Beberapa data yang akan dirilis seperti neraca dagang AS, PDB Eropa dan PDB Jepang juga dinilai menentukan arah pasar untuk Rabu. Hal ini akan menentukan rupiah naik atau turun.
Presiden HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo menilai, rupiah minggu ini masih dipengaruhi ekspektasi pasar terhadap inflasi AS yang akan dirilis pada 10 Juni. Berdasarkan konsensus, core inflasi AS naik jadi 3,4% dari sebelumnya 3%. "Kejutan sebenarnya adalah jika inflasi Mei AS turun di bawah perkiraan," kata Sutopo.
Sutopo memperkirakan rupiah Rabu (9/6) menguat di Rp 14.200-Rp 14.300 per dollar AS. David memproyeksikan, rupiah melemah di level Rp 14.230-Rp 14.280 per dollar AS.
Selasa (8/6), rupiah menguat 0,09% ke Rp 14.252,2 per dollar AS. Sedangkan kurs JISDOR rupiah menguat 0,06% ke Rp 14.262 per dollar AS.
Baca Juga: Cadangan devisa Mei 2021 menyusut, ini kata ekonom Bank Mandiri