Sembari Menanti Data Inflasi AS, Rupiah Tertekan Cadangan Devisa

Rabu, 09 Juni 2021 | 06:10 WIB
Sembari Menanti Data Inflasi AS, Rupiah Tertekan Cadangan Devisa
[]
Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID -

JAKARTA. Cadangan devisa (cadev) Indonesia di Mei 2021 menurun. Hal ini menjadi sentimen negatif bagi rupiah, Rabu (8/6).

Cadev Indonesia bulan Mei 2021 ada di level US$ 136,4 miliar, turun dari bulan April US$ 138,8 miliar. Ekonom BCA David Sumual mengatakan, kenaikan harga komoditas, termasuk minyak naik membuat cadangan devisa merosot.

Baca Juga: Indef menilai indikator makro ekonomi tahun depan terlalu optimistis

Beberapa data yang akan dirilis seperti neraca dagang AS, PDB Eropa dan PDB Jepang juga dinilai menentukan arah pasar untuk Rabu. Hal ini akan menentukan rupiah naik atau turun.

Presiden HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo menilai, rupiah minggu ini masih dipengaruhi ekspektasi pasar terhadap inflasi AS yang akan dirilis pada 10 Juni. Berdasarkan konsensus, core inflasi AS naik jadi 3,4% dari sebelumnya 3%.  "Kejutan sebenarnya adalah jika inflasi Mei AS turun di bawah perkiraan," kata Sutopo.

Sutopo memperkirakan rupiah Rabu (9/6) menguat di Rp 14.200-Rp 14.300 per dollar AS. David memproyeksikan, rupiah melemah di level Rp 14.230-Rp 14.280 per dollar AS.

Selasa (8/6), rupiah menguat 0,09% ke Rp 14.252,2 per dollar AS. Sedangkan kurs JISDOR rupiah menguat 0,06% ke Rp 14.262 per dollar AS.

Baca Juga: Cadangan devisa Mei 2021 menyusut, ini kata ekonom Bank Mandiri

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk
| Selasa, 30 Desember 2025 | 15:00 WIB

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk

Menurut analis, model bisnis RMKE memiliki keunggulan, terutama dari sisi efektifitas biaya, keselamatan, kepatuhan regulasi, dan biaya.

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 13:00 WIB

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

Manajemen MLBI memastikan, merek-merek mereka berada dalam posisi yang kuat dan tersedia untuk memenuhi permintaan konsumen.

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama
| Selasa, 30 Desember 2025 | 11:00 WIB

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama

Goldman Sachs dalam risetnya menilai pasar minyak global masih akan berada dalam kondisi kelebihan pasokan pada 2026.

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi
| Selasa, 30 Desember 2025 | 09:22 WIB

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi

Di masa lalu, kekayaan ratusan miliar dolar Amerika Serikat (AS) terdengar mustahil. Hari ini, angka-angka itu menjadi berita rutin. 

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:12 WIB

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026

Di sejumlah negara dengan pendekatan populis yang kuat, peran pemerintah melalui jalur fiskal begitu kuat, mengalahkan peran ekonomi swasta.

Bayar Tagihan Ekologis
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:02 WIB

Bayar Tagihan Ekologis

Penerapan kebijakan keberlanjutan di sektor perkebunan dan pertambangan tak cukup bersifat sukarela (voluntary compliance).

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:06 WIB

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting

ESDM mencatat, realisasi lifting minyak hingga akhir November 2025 berada di kisaran 610.000 bph, naik dari capaian 2024 yang sekitar 580.000 bph.

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:05 WIB

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki

Di sepanjang tahun 2025, kinerja saham emiten properti terus melaju. Alhasil, indeks saham emiten properti ikut terdongkrak.

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:01 WIB

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan

Sektor mineral dan batubara turut menopang anggaran negara melalui setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:00 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara

Fokus utama PRDA diarahkan pada pengembangan layanan kesehatan masa depan, terutama di bidang terapi regeneratif 

INDEKS BERITA

Terpopuler