KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten jasa minyak dan gas PT Elnusa Tbk (ELSA) telah merealisasikan penggunaan belanja modal sebesar Rp 450 miliar hingga Juni 2019.
Head of Corporate Communications PT Elnusa Tbk, Wahyu Irfan menyebut, belanja modal terserap untuk pembelian dan revitalisasi depo LPG di Sulawesi Tengah, pembelian peralatan kerja, serta investasi rutin.
Pada 2019, emiten ini menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebanyak Rp 1 triliun.
Angka ini 66,67% lebih besar ketimbang alokasi belanja modal pada tahun lalu Rp 600 miliar.
Memasuki paruh kedua 2019, Elnusa menjajaki berbagai peluang baru dari sejumlah segmen bisnis yang mereka jalani.
Pada jasa hulu migas, misalnya, Wahyu menjelaskan ada beberapa peluang antara lain pengembangan pasar baru di luar negeri, peluang signature bonus eksplorasi dan multiclient seismic, serta bisnis operation and maintenance refinery.
"Pada jasa distribusi dan logistik energi, Elnusa memulai bisnis infrastruktur dengan revitalisasi maupun pembangunan terminal BBM, serta menggenjot segmen chemical untuk enhanced oil recovery. Selain itu, bisnis pendukung dengan memanfaatkan internet of things juga mulai dikembangkan," kata Wahyu Irfan, Senin (5/8).
Adapun tantangan bisnis ELSA saat ini masih pada volatilitas harga minyak dunia yang sangat berpengaruh terhadap kinerja.
Peningkatan harga minyak tidak secara langsung menaikkan harga jasa.
"Namun sebaliknya penurunan harga minyak dapat berimbas langsung pada permintaan diskon harga jasa," jelas Wahyu, yang belum bisa menyebutkan perolehan kontrak hingga semester pertama ini.