Semester I-2019, Telkomsel Telah Membangun 16.000 BTS 4G

Selasa, 30 Juli 2019 | 04:53 WIB
Semester I-2019, Telkomsel Telah Membangun 16.000 BTS 4G
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operator telekomunikasi PT Telkomsel, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) telah membangun 16.000 base transceiver station (BTS) 4G baru hingga Juni 2019. Sementara itu, sepanjang tahun ini, Telkomsel berencana membangun 20.000 BTS 4G. Ini artinya Telkomsel sudah memenuhi 80% target BTS baru.

Direktur Utama Telekomunikasi Indonesia Ririek Ardiansyah mengatakan, tahun ini perusahaan ini fokus menambah BTS 4G. "Telkomsel sudah tidak menambah BTS 3G maupun 2G," kata dia, kemarin.

Baca Juga: Jurus Telkomsel mengembangkan bisnis layanan MAXstream 

General Manager Radio Network Planning Telkomsel Suharno menambahkan, pembangunan BTS 4G hingga akhir tahun masih berjalan sesuai rencana. "Kami harap dapat tercapai seluruhnya di Oktober 2019," jelas dia.

Saat ini, cakupan jaringan 4G Telkomsel sudah mencapai 94% dari populasi. Hingga akhir 2019, perusahaan ini menargetkan jaringannya bisa mencapai 95% populasi.

Di tahun ini, TLKM menganggarkan belanja modal di atas Rp 33 triliun. Angka ini naik tipis dari tahun lalu Rp 30 triliun. Belanja modal terbesar untuk ekspansi jaringan.

Baca Juga: Walau Pasar Beda, Kompetisi Tetap Sengit 

Direktur Keuangan TLKM Harry M. Zen mengatakan, di sektor bisnis mobile, anggaran yang disiapkan 40%50% dari total belanja modal. Sementara sisanya digunakan untuk bisnis non-mobile.

Mayoritas belanja modal akan digunakan meningkatkan infrastruktur yang menjadi tulang punggung jaringan, baik berupa kabel laut ataupun serat optik di darat. TLKM juga akan meningkatkan infrastruktur untuk mendukung akses ke pelanggan, baik berupa fiber to the home (FTTH) ataupun BTS 4G.

Didukung strategi ekspansi penambahan jaringan, menurut Analis RHB Sekuritas Michael Wilson Setjoadi, kinerja TLKM masih akan tumbuh. Ini adalah dampak dari kenaikan tarif layanan data pada Mei dan Juni 2019. "Kenaikan tarif ini akan membawa dampak positif ke kinerja kuartal III-2019," terang dia. Kemarin, harga saham TLKM naik 0,96% ke Rp 4.200 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:20 WIB

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan

PT Multitrend Indo Tbk (BABY) ikut memanfaatkan tren shoppertainment di TikTok Shop dan berhasil mengerek penjualan lewat kanal ini.

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:03 WIB

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto

Reputasi global tidak serta-merta menjadi jaminan keamanan dana nasabah yang anti-bobol, mengingat celah oknum internal selalu ada.

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)
| Selasa, 09 Desember 2025 | 08:29 WIB

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)

Faktor kebijakan pemerintah ikut memengaruhi kinerja dan prospek PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:54 WIB

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B

Penurunan penjualan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) diimbangi oleh menyusutnya rugi bersih hingga 82%.

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:36 WIB

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?

Akuisisi korporasi adalah keputusan investasi sangat strategis. Akuisisi  menjadi alat sebuah perusahaan untuk bertumbuh lebih cepat. ​

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:19 WIB

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo

Jumlah obligasi yang jatuh tempo pada 6 Desember 2025 terdiri dari pokok sebesar Rp 199,17 miliar dan bunga keempat sebesar Rp 3,596 miliar.

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:10 WIB

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/12).​

Investor Asing Masih Hati-Hati
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:08 WIB

Investor Asing Masih Hati-Hati

Kendati tampak pemulihan, investor asing masih berhati-hati berinvestasi, terlihat dari arus keluar dana asing yang dominan di pasar obligasi.​

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:54 WIB

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026

SPKS juga menyoroti munculnya perusahaan seperti Agrinas Palma yang mengelola1,5 juta ha lahan sawit dan berpotensi menguasai pasokan biodiesel

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar juga mewaspadai kurs rupiah yang terus melemah mendekati Rp 16.700 per dolar AS. Kemarin rupiah tutup di Rp 16.688 per dolar AS.

INDEKS BERITA

Terpopuler