Semoga Tidak Sia-Sia

Kamis, 24 Juni 2021 | 09:00 WIB
Semoga Tidak Sia-Sia
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Testimoni yang disampaikan Ketua The Federal Reserve Jerome Powell, Rabu dini hari (23/6), melegakan.

Powell menegaskan kembali rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) untuk mendorong pemulihan pasar tenaga kerja yang luas dan inklusif.

Dus, The Fed tidak akan menaikkan suku bunga terlalu cepat hanya berdasarkan kekhawatiran kenaikan inflasi yang akan datang.

Dengan kata lain, The Fed memberi penegasan belum akan memperketat kebijakan moneter dengan menaikkan bunga dalam waktu dekat meski inflasi AS naik ke level tertinggi dalam 13 tahun ini.

Kata Powell, data inflasi AS yang tinggi baru-baru ini hanya sementara, tidak mencerminkan ekonomi yang ketat secara luas dan kemudian butuh suku bunga lebih tinggi untuk mengendalikan.

Inflasi naik, lebih karena meningkatnya permintaan barang dan jasa yang terhambat pasokannya selama pandemi.

Pernyataan Powell ini menegaskan statemen pejabat The Fed di pertemuan pekan lalu bahwa The Fed kemungkinan menaikkan suku bunga pada 2023, setahun lebih awal dari rencana.

Bagi negara-negara yang sedang berjuang agar ekonominya pulih dari krisis kesehatan, penegasan The Fed ini memberi angin segar.

Paling tidak, dari sisi moneter, negara seperti Indonesia bisa menjadikan kebijakan moneter longgar sebagai instrumen untuk mendorong ekonomi agar bisa pulih.

Saat ini, relaksasi atau stimulus moneter tentu masih dibutuhkan mengingat proses pemulihan ekonomi Indonesia masih terhambat pandemi Covid-19 yang belum mereda.

Malah, belakangan risiko kesehatan ini meningkat tinggi setelah kasus Covid-19 mengganas lagi.

Rumus kebijakan ekonomi untuk mengantisipasi ini hanya bauran kebijakan moneter yang longgar dan ekspansi fiskal atau gelontoran stimulus fiskal.

Sejauh ini, hanya itu obatnya dari sisi kebijakan ekonomi.

Obat lain, tinggal bagaimana pemerintah lebih tegas dan jelas kebijakannya dalam pengendalian pandemi Covid-19.  Termasuk mendisiplinkan masyarakat agar taat protokol kesehatan dan mempercepat vaksinasi Covid-19 agar segera tercapai herd immunity.

Pengendalian wabah Covid-19 menjadi obat penentu nasib ekonomi kita ke depan.

Jangan sampai gelontoran stimulus ekonomi yang tidak sedikit jumlahnya menjadi sia-sia gara-gara kegagalan kita menjinakkan penyebaran wabah penyakit menular ini. 

Bagikan

Berita Terbaru

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau

Pada hari perdagangan perdananya, DKHH menyentuh auto reject atas (ARA) usai melesat 34,85% ke level Rp 178, dari harga IPO di Rp 132 per saham.

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh

Heboh daftar iris bisa mendapatkang uang, ini sebenarnya tujuan kehadiran teknologi proof of human. Yuk simak

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi
| Minggu, 11 Mei 2025 | 13:00 WIB

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi

Sektor manufaktur dan energi menjadi roda penggerak bagi pertumbuhan kredit perbankan di kuartal pertama ini. 

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT
| Minggu, 11 Mei 2025 | 10:00 WIB

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT

Per Maret 2025 jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 13,71 juta, bertambah dibandingkan dengan Februari sebanyak 13,31 juta.

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 09:12 WIB

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian

Besaran dana IPO yang berhasil dihimpun sejak awal tahun sampai dengan 8 Mei 2025 sudah mencapai Rp 7 triliun.

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:53 WIB

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (11 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,31% jika menjual hari ini.

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:20 WIB

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya

PTPP tidak dalam kondisi likuiditas yang seret. Aset lancarnya masih mencukupi untuk digunakan memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya.

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 06:00 WIB

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian

Membuka relasi menjadi salah satu kunci sukses sebagai seorang sineas. Agar relasi terjalin, bergabung di komunitas adal

 
Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara
| Minggu, 11 Mei 2025 | 05:10 WIB

Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara

Kondang sebagai penambang batubara tak menyurutkan semangat PT Indika Energy Tbk (INDY) transisi ke bisnis yang rendah karbon. 

 
Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena
| Minggu, 11 Mei 2025 | 04:50 WIB

Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena

Kelar garap sepeda motor listrik, Polytron merambah pasar mobil listrik dengan target penjualan yang aduhai.

INDEKS BERITA

Terpopuler