Senat Filipina Loloskan RUU yang Izinkan 100% Kepemilikan Asing di Telekomunikasi

Rabu, 15 Desember 2021 | 17:45 WIB
Senat Filipina Loloskan RUU yang Izinkan 100% Kepemilikan Asing di Telekomunikasi
[ILUSTRASI. Wisatawan menuruni tangga pesawat di Bandara Caticlan, Provinsi Aklan, Filipina, 29 November 2021. REUTERS/Eloisa Lopez]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - MANILA. Senator Filipina pada Rabu (15/12) menyetujui rancangan undang-undang (RUU) yang akan memungkinkan kepemilikan asing secara penuh atas sektor layanan publik seperti telekomunikasi, maskapai penerbangan dan perusahaan pelayaran domestik.

Dibandingkan dengan negara-negara sekawasan, Filipina tertinggal dalam upaya menarik investasi langsung. Aliran modal asing terhambat oleh aturan batasan kepemilikan yang ketat dan birokrasi.

RUU itu akan memperbarui undang-undang yang diterbitkan pada tahun 1935, dan akan menghapus batasan kepemilikan asing hingga 40% di sektor telekomunikasi, maskapai penerbangan, perkapalan, perkeretaapian, dan irigasi.

 Baca Juga: Presiden Filipina Rodrigo Duterte menarik diri dari pencalonannya menjadi senator

Namun kepemilikan asing di sektor utilitas publik seperti listrik, distribusi air dan pengoperasian pelabuhan laut dan bandara, akan tetap dibatasi.

"Dengan membuka ekonomi kami untuk beragam investor, kami dapat memberikan pilihan yang lebih banyak dan lebih baik ke sesama warga Filipina," kata Senator Grace Poe, yang merupakan salah satu perancang RUU tersebut.

Joint Foreign Chambers, kelompok lobi bisnis yang terdiri dari berbagai kamar dagang di luar Filipina, menyambut baik pengesahan RUU yang disetujui dengan 19 suara mendukung berbanding tiga menolak.

 Baca Juga: Konglomerasi Terbesar di Vietnam, Vingroup Mulai Membangun Pabrik Sel Baterai

Liberalisasi ekonomi adalah salah satu langkah kunci yang diperlukan oleh Filipina untuk mengamankan tingkat modal asing yang lebih tinggi yang dinikmati oleh tetangganya dan untuk pulih dari pandemi virus corona, katanya dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, senator oposisi Risa Hontiveros memperingatkan dalam pidatonya bahwa mengizinkan kepemilikan asing penuh dapat membuka telepon, perangkat yang terhubung ke internet, dan fasilitas publik penting orang Filipina "untuk kepentingan negara asing dan non-negara yang mungkin memiliki desain jahat pada keamanan nasional kita".

Anggota parlemen di majelis rendah pada Maret 2020, meloloskan RUU pendamping. Kedua majelis perwakilan sekarang perlu merekonsiliasi versi mereka sebelum meminta persetujuan akhir presiden.

Bagikan

Berita Terbaru

Bisnis E-Commerce Gulung Tikar
| Sabtu, 11 Januari 2025 | 02:27 WIB

Bisnis E-Commerce Gulung Tikar

E-commerce yang bertahan saat ini adalah para pemain-pemain kuat yang mempunyai jaringan yang juga kuat.​

Mari Awasi MBG
| Sabtu, 11 Januari 2025 | 02:26 WIB

Mari Awasi MBG

Program makan bergizi gratis perlu diawasi  karena memakai dana yang tidak sedikit dan perlu melakukan proses.

Rencana Merger Garuda dan Pelita Masih Dalam Tahap Kajian
| Sabtu, 11 Januari 2025 | 02:24 WIB

Rencana Merger Garuda dan Pelita Masih Dalam Tahap Kajian

Keputusan akhir terkait merger ini bergantung pada hasil kajian mendalam yang melibatkan berbagai pihak, terutama pemegang saham.

Gabung BRICS, Ekspor Batubara Bakal Melejit
| Sabtu, 11 Januari 2025 | 02:20 WIB

Gabung BRICS, Ekspor Batubara Bakal Melejit

Indonesia berpotensi memanfaatkan peluang dari terbukanya akses pasar di negara-negara anggota BRICS, terutama China dan India.

Motor Listrik Menanti Subsidi
| Sabtu, 11 Januari 2025 | 02:20 WIB

Motor Listrik Menanti Subsidi

Pemerintah menyiapkan skema Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebagai insentif motor listrik di tahun ini.

Proyek Jalan, Penyaluran Kredit Sindikasi Lancar Jaya
| Sabtu, 11 Januari 2025 | 02:19 WIB

Proyek Jalan, Penyaluran Kredit Sindikasi Lancar Jaya

Bank menggenjot kredit sindikasi lewat proyek strategi pemerintah seperti infrastruktur, energi terbarukan dan lainnya.

Literasi Pasar Modal Meningkat, Aset Kustodian Bank Melompat
| Sabtu, 11 Januari 2025 | 02:18 WIB

Literasi Pasar Modal Meningkat, Aset Kustodian Bank Melompat

Data KSEI, jumlah investor pasar modal Indonesia meningkat 21,27% secara tahunan menjadi 14,58 juta per November 2024. 

Sah, Industri Kripto Kini Jadi Tanggung Jawab OJK
| Jumat, 10 Januari 2025 | 23:49 WIB

Sah, Industri Kripto Kini Jadi Tanggung Jawab OJK

Wewenang pengaturan dan pengawasan industri kripto resmi beralih dari Bappebti kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Penambahan Usia Pensiun Menjadi 59 Tahun Memantik Protes Pekerja
| Jumat, 10 Januari 2025 | 17:50 WIB

Penambahan Usia Pensiun Menjadi 59 Tahun Memantik Protes Pekerja

Dengan usia pensiun yang bertambah, pemerintah dinilai bisa lebih leluasa dalam mengelola dana pekerja.

Memulai Ekonomi Inklusif dari Bursa
| Jumat, 10 Januari 2025 | 17:34 WIB

Memulai Ekonomi Inklusif dari Bursa

Hal lebih mendasar adalah menciptakan regulasi proporsional, mendukung persaingan sehat, dan mendorong kepercayaan investor melalui edukasi.

INDEKS BERITA

Terpopuler