Sentimen The Fed Membuat Harga Emas Spot Melorot

Sabtu, 19 Juni 2021 | 05:05 WIB
Sentimen The Fed Membuat Harga Emas Spot Melorot
[]
Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas kembali terkoreksi. Bahkan pada Kamis (17/6), harga emas berada di level terendah dalam dua bulan terakhir, yakni April 2021 di posisi US$ 1.773,50 per ons troi.

Hari berikutnya, Jumat (18/6), harga emas di pasar spot naik 0,96% menjadi US$ 1.790,44 per troi ons. Menurut Analis HFX Internasional Berjangka Ady Phangestu, turbulensi pasar mata uang akibat pernyataan The Federal Open Market Committee (FOMC) yang hawkish, berdampak juga pada harga logam mulia. 

Tidak hanya emas, harga perak juga berada di level terendah sejak enam minggu terakhir. "Setelah Fed memproyeksikan kondisi pemulihan ekonomi dan akan menaikkan suku bunga, melonggarkan kebijakan lebih awal, membuat emas ditinggalkan," kata Ady, Jumat (18/6). 

Baca Juga: Harga emas berpotensi turun hingga pekan depan

Ady menyatakan, pukulan terbesar harga emas dan aset berdenominasi dollar AS adalah rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunga pada tahun 2023. Apalagi kenaikan suku bunga dapat lebih cepat jika inflasi naik tinggi.

Kondisi ini menurut Ady, cukup menjadi alasan bagi dollar AS kembali mengambil kendali. Tidak hanya emas, aset lain pun bakal terkena imbas penguatan dollar AS.

Research and Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin sependapat, bahwa pelaku pasar khawatir atas langkah The Fed mengetatkan moneter dengan menaikkan suku bunga. "Selain itu, kenaikan yield obligasi AS yang kembali bertengger di 1,5% turut memberi andil pelemahan emas," kata dia.

Untuk beberapa hari ke depan, Nanang memperkirakan, harga emas masih akan didera aksi jual hingga pasar mendapati data produk domestik bruto (PDB) AS dan data indeks harga belanja personal (PCE) Inti AS. Hal ini karena dua komponen tersebut menjadi tolak ukur bagi The Fed mengambil kebijakan.

Tapi Nanang melihat, masih ada faktor yang akan terus mendukung kenaikan harga emas, diantaranya pemulihan ekonomi di Eropa dan Inggris pasca lockdown mereda. Selain itu, bank sentral utama dunia lainnya siap bertindak hal sama seperti The Fed.

Baca Juga: Harga emas Antam 1 gram di Pegadaian turun Rp 12.000, Jumat 18 Juni 2021

Hingga akhir 2021, Nanang memperkirakan, harga emas kembali berada di level US$ 2.000 per ons troi. Sedangkan pada pekan depan, dia memprediksi emas bergerak di rentang US$ 1.750-US$ 1.850.

Sementara prediksi Ady  harga emas harus menguji resistance US$ 1.800 per ons troi agar bisa kembali naik.

Bagikan

Berita Terbaru

 Impor Komoditas Energi Butuh Hitungan Pasti
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 05:39 WIB

Impor Komoditas Energi Butuh Hitungan Pasti

Impor LPG, bahan bakar minyak, dan minyak mentah dari AS akan menambah beban fiskal karena jumlah subsidi membengkak

 Dari Finance Terjun ke Properti
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 05:33 WIB

Dari Finance Terjun ke Properti

Perjalanan karier Surina sebagai ahli keuangan hingga menjadi Direktur PT Indonesian Paradise Property Tbk

Indo Tambangraya Megah (ITMG) Ekspansi ke Bisnis PLTS Atap
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:21 WIB

Indo Tambangraya Megah (ITMG) Ekspansi ke Bisnis PLTS Atap

ITMG mengembangkan bisnis EBT melalui anak usahanya, PT ITM Bhinneka Power (IBP) dan PT ITM Energi Utama

Martina Berto (MBTO) Terus Mencari Peluang di Pasar Ekspor
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:21 WIB

Martina Berto (MBTO) Terus Mencari Peluang di Pasar Ekspor

MBTO sudah aktif menjajaki pasar luar negeri sejak 2011 silam, dan terus meningkatkan agresivitas ekspansi mereka.

Nego Trump Lagi Agar Tarif Bisa Nol Persen
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:21 WIB

Nego Trump Lagi Agar Tarif Bisa Nol Persen

Pemerintah ingin CPO hingga kayu manis dikenakan tarif bea masuk Amerika Serikat sebesar nol persen  

Lonjakan DPK Perbankan Tak Cerminkan Pemulihan Ekonomi
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:20 WIB

Lonjakan DPK Perbankan Tak Cerminkan Pemulihan Ekonomi

Di tengah isu likuiditas ketat yang kerap dikeluhkan oleh bankir, secara mengejutkan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan melesat pada Juni 2025. 

Peminat Insentif Pajak di IKN dan Daerah Mitra Masih Minim
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:20 WIB

Peminat Insentif Pajak di IKN dan Daerah Mitra Masih Minim

DJP sebut belum ada satu pun wajib pajak yang mengajukan tax holiday terkait financial center, pemindahan kantor pusat, serta super tax deduction

Adhi Karya (ADHI) Terus Mengejar Kontrak Baru
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:20 WIB

Adhi Karya (ADHI) Terus Mengejar Kontrak Baru

Mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 3,5 triliun hingga akhir kuartal kedua tahun ini atau 30 Juni 2025.

Muhammadiyah Menjajaki Beli Saham KB Bank Syariah
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:15 WIB

Muhammadiyah Menjajaki Beli Saham KB Bank Syariah

Muhammadiyah masih berniat untuk memiliki Bank Umum Syariah (BUS) dan tengah menjajaki membeli KB Bank Syariah.

Subsidi Bunga KUR untuk Developer 5% per Tahun
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:10 WIB

Subsidi Bunga KUR untuk Developer 5% per Tahun

Untuk KUR perumahan dari supply, plafon kredit maksimal Rp 5 miliar. Dalam plafon maksimal diberikan perpanjangan akses empat kali revolving

INDEKS BERITA