Sepanjang Mei, Reksadana Saham Menjadi Reksadana Berkinerja Terburuk

Selasa, 11 Juni 2019 | 08:19 WIB
Sepanjang Mei, Reksadana Saham Menjadi Reksadana Berkinerja Terburuk
[]
Reporter: Dimas Andi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan di pasar keuangan yang berlangsung sepanjang Mei berdampak negatif bagi kinerja reksadana berbasis saham. Berdasarkan data Infovesta Utama, reksadana saham mencetak kerugian di periode tersebut.

Ini terlihat dari pergerakan Infovesta Equity Fund Index, yang terkoreksi 3,31% sepanjang Mei 2019. Alhasil, reksadana saham menjadi reksadana berkinerja terburuk di periode Mei (lihat tabel).

Managing Director, Head Sales & Marketing Henan Putihrai Asset Management Markam Halim menjelaskan, penurunan kinerja rata-rata reksadana saham sebenarnya sejalan dengan koreksi di bursa saham dalam negeri yang cukup dalam pada Mei silam. Kala itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 3,81% dibandingkan bulan sebelumnya.

 

Kinerja Reksadana dan Acuan
Nama Indeks Periode
31/12/18- 31/5/19
Periode
30/4/19-31/5/19
Indeks Harga Saham Gabungan 0,24% -3,81%
Infovesta Balanced Fund Index 0,94% -2,14%
Infovesta Corporate Bond Index 2,49% 0,40%
Infovesta Equity Fund Index -3,47% -3,31%
Infovesta Fixed Income Fund Index 2,75% -0,07%
Infovesta Government Bond Index 2,85% -0,52%
Infovesta Money Market Fund 2,15% 0,40%
Sumber : Infovesta Utama/Diolah KONTAN

Memang, beberapa hari jelang libur lebaran, pasar saham menunjukkan mulai menunjukkan sinyal perbaikan. Namun, hal tersebut ternyata tidak cukup untuk kembali mendongkrak kinerja reksadana saham.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menambahkan, saham-saham yang dikoleksi oleh manajer investasi pada umumnya tidak terlalu terdiversifikasi. Ini membuat sebagian besar produk reksadana saham kesulitan mengejar IHSG yang mulai pulih kinerjanya di akhir bulan lalu.

"Beberapa saham yang dipilih oleh manajer investasi belum mampu rebound sehingga berdampak negatif bagi kinerja reksadana saham," terang Wawan, kemarin.

Asal tahu saja, dari total 278 produk reksadana saham yang beredar, hanya 30 reksadana yang sukses mencetak kinerja positif sepanjang bulan Mei lalu. Empat di antaranya menjadi reksadana yang mencatatkan keuntungan paling tinggi di antara semua jenis reksadana.

 

Reksadana Dengan Kinerja Terbaik Sepanjang Mei 2019
Nama Reksadana Jenis Reksadana Kinerja
Sentra Ekuitas Berkembang Saham 14,32%
Pacific Equity Flexi Fund Saham Saham
Emco Mantap Saham 7,48%
Emco Growth Fund Saham 6,7%
Star Balanced Campuran 5,01%
Sumber : Infovesta Utama/Diolah KONTAN

Wawan tetap optimistis, kinerja reksadana saham mumpuni di semester II mendatang. Bahkan, Wawan masih menargetkan kinerja reksadana saham di akhir tahun ini bisa tumbuh 9%–10%..

Penurunan kinerja juga dialami oleh reksadana pendapatan tetap, walau tidak separah reksadana saham. Infovesta Fixed Income Fund Index, yang pergerakannya menggambarkan kinerja rata-rata reksadana pendapatan tetap, hanya terkoreksi 0,07% sepanjang Mei lalu.

Menurut Wawan, penurunan reksadana pendapatan tetap lebih dipengaruhi oleh adanya sejumlah sentimen negatif dari eksternal yang mempengaruhi pasar obligasi Indonesia, khususnya pasar Surat Utang Negara (SUN).

Akan tetapi, reksadana ini tertolong oleh kinerja obligasi korporasi yang masih stabil sepanjang bulan lalu. "Obligasi korporasi relatif tidak terlalu terpapar sentimen eksternal," kata dia.

Di sisi lain, kenaikan peringkat utang Indonesia oleh S&P dari BBB- menjadi BBB pada akhir bulan lalu belum berdampak besar bagi kinerja reksadana pendapatan tetap di periode yang sama.

Namun, peluang perbaikan kinerja reksadana pendapatan tetap masih terbuka. Hitungan Wawan, asalkan tidak ada kenaikan suku bunga acuan, kinerja rata-rata reksadana ini minimal bisa mencapai 7% di akhir tahun nanti.

Sementara itu, reksadana pasar uang menjadi satu-satunya jenis reksadana yang berhasil memperoleh pertumbuhan kinerja rata-rata positif pada periode Mei.

Infovesta Money Market Fund Index, yang mencerminkan kinerja rata-rata reksadana pasar uang, tumbuh 0,40% pada bulan lalu. Reksadana ini masih dalam tren yang positif lantaran kinerja rata-ratanya tumbuh 2,15% (ytd) sejak akhir tahun lalu.

Markam menyampaikan, kinerja reksadana pasar uang tergolong konsisten mengingat deposito yang menjadi aset dasar reksadana tersebut masih memberikan return yang stabil. Apalagi, sejauh ini suku bunga acuan belum mengalami penurunan.

Tak hanya itu, pertumbuhan kinerja reksadana pasar uang juga ditopang oleh aset dasar lainnya, yaitu obligasi dengan tenor di bawah satu tahun. "Harga obligasi yang sudah mendekati waktu jatuh tempo umumnya cenderung lebih stabil," terang dia.

Wawan meyakini, reksadana pasar uang masih akan berada dalam tren yang positif dalam beberapa waktu ke depan. Prediksi dia, kinerja rata-rata reksadana ini bisa mencapai kisaran 4%–5% pada akhir tahun nanti.

Bagikan

Berita Terbaru

Bank Mandiri Perpanjang Piutangnya di Emiten Manufaktur Emas Senilai Rp 2,4 triliun
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 18:03 WIB

Bank Mandiri Perpanjang Piutangnya di Emiten Manufaktur Emas Senilai Rp 2,4 triliun

Lewat Addendum II perjanjian kredit, jatuh tempo utang HRTA yang semula jatuh pada 23 Juli 2025, diundur selama 12 bulan menjadi 23 Juli 2026.

Dua Emiten Baru, Masuk Sepuluh Besar Saham dengan Jumlah Pemegang Saham Terbanyak
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 15:00 WIB

Dua Emiten Baru, Masuk Sepuluh Besar Saham dengan Jumlah Pemegang Saham Terbanyak

CDIA dan COIN, dua emiten pendatang baru yang masuk dalam jajaran sepuluh besar saham dengan jumlah pemegang saham terbanyak.

Perbaikan Kinerja BTPN Syariah (BTPS) Dirproyeksi Terjaga di Kuartal Selanjutnya
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 14:00 WIB

Perbaikan Kinerja BTPN Syariah (BTPS) Dirproyeksi Terjaga di Kuartal Selanjutnya

Pada paruh pertama 2025, BTPS mencetal laba bersih Rp 643,85 miliar, naik 16,6% secara tahunan (YoY) dari sebelumnya Rp 552,20 miliar.

Profit 27,06% Setahun, Cek Ulang Harga Emas Antam Hari Ini (26 Juli 2025)
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 12:49 WIB

Profit 27,06% Setahun, Cek Ulang Harga Emas Antam Hari Ini (26 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 26 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.915.000 per gram, harga buyback juga tetap Rp 1.761.000 per gram.

Naik Signifikan, Saham Afiliasi Grup Salim & Sinar Mas Jadi Top Leader Penopang IHSG
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 12:00 WIB

Naik Signifikan, Saham Afiliasi Grup Salim & Sinar Mas Jadi Top Leader Penopang IHSG

Saham DCI Indonesia (DCII) dan Dian Swastatika Sentosa (DSSA) meneguhkan posisinya sebagai dua leader IHSG teratas sepanjang tahun 2025 berjalan.

Harga Bahan Baku Konsumer Naik, Begini Proyeksi Laba UNVR, MYOR, dan CMRY Kuartal II
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 09:17 WIB

Harga Bahan Baku Konsumer Naik, Begini Proyeksi Laba UNVR, MYOR, dan CMRY Kuartal II

Kenaikan harga bahan baku utama produk konsumer saat ini akan memberatkan raihan marjin laba bagi sejumlah emiten di sektor tersebut.

Profil Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) Menggarap Investasi Infrastruktur
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 07:30 WIB

Profil Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) Menggarap Investasi Infrastruktur

Mengupas profil dan strategi bisnis PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) setelah mencatatkan saham di bursa

Sentimen The Fed Menggerakkan Rupiah
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 07:25 WIB

Sentimen The Fed Menggerakkan Rupiah

Di pasar spot, kurs tutup di level Rp 16.320 per dolar AS pada Jumat (25/7), melemah 0,15% dibanding posisi penutupan hari sebelumnya.

SSMS Mendorong Efisiensi Lewat Evaluasi Aset
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 07:14 WIB

SSMS Mendorong Efisiensi Lewat Evaluasi Aset

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) berupaya untuk meningkat efisiensi kinerja dengan melakukan penataan aset yang lebih efektif.​

Menanti Dampak Program Danantara ke Saham Emiten BUMN
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 07:10 WIB

Menanti Dampak Program Danantara ke Saham Emiten BUMN

Emiten-emiten BUMN berpeluang kecipratan berkah dari sejumlah program prioritas BPI Danantara yang berlangsung pada 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler