Sepekan Borong Saham IndoAgri di Pasar, Indofood Rogoh Kocek Lebih dari Rp 200 Miliar

Jumat, 05 Juli 2019 | 05:10 WIB
Sepekan Borong Saham IndoAgri di Pasar, Indofood Rogoh Kocek Lebih dari Rp 200 Miliar
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kegagalan menggelar penawaran tunai bersyarat alias tender offer tak menyurutkan niat Grup Salim untuk menguasai seluruh saham lengan bisnisnya di bidang perkebunan yang tercatat di Singapore Exchange, Indofood Agri Resources Ltd (IFAR) alias IndoAgri.

Sepanjang pekan ini, Grup Salim melalui PT Indofood Sukses Makmur Tbk ((INDF) rajin mengumpulkan saham IndoAgri dari pasar.

Yang terbaru, Kamis (4/7) kemarin, Indofood kembali membeli saham IndoAgri sebanyak 1.263.100 saham.  Nilai transaksi pembelian saham itu sebesar S$ 410.507,5.

Itu artinya, harga pembelian saham IndoAgri, di luar pajak dan biaya transaksi, sebesar S$ 0,325 per saham. Harga tersebut tidak berbeda jauh dengan harga penawaran Indofood dalam tender offer sebesar S$ 0,3275.

Pasca transaksi tersebut, kepemilikan secara langsung Indofood atas saham IndoAgri bertambah menjadi 103.840.930 saham yang mewakili 7,44% dari seluruh saham IndoAgri.

Jika digabung dengan kepemilikan Indofood Singapore Holdings Pte Ltd, anak usaha yang 83,84% sahamnya dikuasai Indofood, kepemilikan Grup Indofood di IndoAgri bertambah menjadi 1.102.040.930  saham. Jumlah tersebut mewakili 78,95% dari total saham IndoAgri.

Aksi Grup Indofood mengumpulkan saham IndoAgri dari pasar telah dimulai sejak awal pekan ini. Pada 1 Juli lalu, Indofood memborong 56.245.700 saham IndoAgri senilai S$ 18,27 juta. Transaksi pembelian saham dilakukan di harga S$ 0,3259 hingga S$ 0,325 per saham.

Berkat transaksi ini, kepemilikan Indofood secara langsung atas saham IndoAgri bertambah dari 2,83% menjadi 6,86% atau sebanyak 95.806.350 saham.

Total, kepemilikan Indofood baik secara langsung maupun tidak langsung di IndoAgri pasca transaksi tersebut bertambah menjadi 1.094.006.350 saham yang mewakili 78,3% dari total saham IndoAgri.

Lalu, pada 2 Juli dan 3 Juli lalu, Indofood kembali membeli 6.771.300 saham IndoAgri senilai S$ 2,2 juta. Harga transaksi pembelian sebesar S$ 0,325 per saham.

Pasca transaksi tersebut, kepemilikan Indofood secara langsung atas saham IndoAgri bertambah menjadi 102.5.830 saham yang mewakili 7,35% dari total saham IndoAgri.

Total, kepemilikan Indofood baik secara langsung maupun tidak langsung bertambah menjadi 1.100.777.830 saham yang mewakili 78,86% dari total saham IndoAgri.

Jika dihitung, sepanjang pekan ini, Indofood telah memborong saham IndoAgri sebanyak 64,28 juta saham. Untuk mendanai aksi pembelian saham tersebut, Indofood telah merogoh kocek sebesar S$ 20,88 juta.

Dengan asumsi kurs Rp 10.400 per dollar Singapura, nilai transaksi pembelian saham tersebut mencapai Rp 217,15 miliar.

Seperti diketahui, sejak 10 April lalu, Indofood menggelar tender offer atas seluruh saham IndoAgri yang tidak dimiliki oleh Indofood dan concert parties atau sebanyak 25,66% dari total saham IndoAgri.

Namun, hingga masa penawaran ditutup pada 25 Juni 2019 pukul 17.30 waktu Singapura, Indofood hanya menerima penawaran yang sah atas saham penawaran sebanyak 189,57 juta saham. Jumlah tersebut mewakili 13,58% dari total saham IndoAgri.

Alhasil, jumlah saham yang dimiliki dan disetujui untuk diakuisisi oleh Indofood dan concert parties, termasuk penerimaan yang sah dari saham penawaran, sebanyak 1,23 miliar saham yang mewakili 88,08% dari total saham IndoAgri.

Itu artinya, penawaran tender atas saham IndoAgri tidak memenuhi persyaratan. Sebab, Indofod baru akan melakukan penawaran jika jumlah penerimaan yang sah dari saham penawaran ditambah saham IndoAgri yang telah dimiliki oleh Indofood dan concert parties melebihi 90% dari total jumlah saham IndoAgri.

Bagikan

Berita Terbaru

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)
| Selasa, 09 Desember 2025 | 08:29 WIB

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)

Faktor kebijakan pemerintah ikut memengaruhi kinerja dan prospek PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:54 WIB

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B

Penurunan penjualan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) diimbangi oleh menyusutnya rugi bersih hingga 82%.

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:36 WIB

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?

Akuisisi korporasi adalah keputusan investasi sangat strategis. Akuisisi  menjadi alat sebuah perusahaan untuk bertumbuh lebih cepat. ​

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:19 WIB

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo

Jumlah obligasi yang jatuh tempo pada 6 Desember 2025 terdiri dari pokok sebesar Rp 199,17 miliar dan bunga keempat sebesar Rp 3,596 miliar.

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:10 WIB

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/12).​

Investor Asing Masih Hati-Hati
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:08 WIB

Investor Asing Masih Hati-Hati

Kendati tampak pemulihan, investor asing masih berhati-hati berinvestasi, terlihat dari arus keluar dana asing yang dominan di pasar obligasi.​

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:54 WIB

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026

SPKS juga menyoroti munculnya perusahaan seperti Agrinas Palma yang mengelola1,5 juta ha lahan sawit dan berpotensi menguasai pasokan biodiesel

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar juga mewaspadai kurs rupiah yang terus melemah mendekati Rp 16.700 per dolar AS. Kemarin rupiah tutup di Rp 16.688 per dolar AS.

Target Penjualan Mobil Tahun Ini Dipangkas
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Target Penjualan Mobil Tahun Ini Dipangkas

Gaikindo revisi penjualan mobil 2025 menjadi 780.000 unit akibat pemintaan mobil dari keleas menengah menurun

Pengawasan Bea Keluar Kerek Penerimaan Cukai
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:50 WIB

Pengawasan Bea Keluar Kerek Penerimaan Cukai

Laporan terbaru menunjukkan penerimaan bea keluar mencapai Rp 496,77 miliar hingga Nov 2025, didorong nota pembetulan tembus.

INDEKS BERITA

Terpopuler