Seperti Ini Prosesi Pemakaman Bos Besar Samsung

Rabu, 28 Oktober 2020 | 14:58 WIB
Seperti Ini Prosesi Pemakaman Bos Besar Samsung
[ILUSTRASI. Almarhum Chairman Samsung Lee Kun-hee saat masih aktif.]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Seremoni yang tertutup bagi publik mengawali rangkaian acara penguburan Lee Kun-hee, Chairman Samsung Electronics. Ritual yang berlangsung di Samsung Medical Centre sejak pukul 7.30 pagi itu, dihadiri oleh anggota keluarga Lee serta kerabat dekat.

Menurut Reuters yang menyaksikan siaran TV Yonhap, setelah ritual, seluruh anggota keluarga menumpang bus. Sebuah mobil besar berwarna hitam berhias karangan bunga putih terlihat di barisan belakang konvoi kendaraan. Mobil itu diyakini sebagai kendaraan yang mengangkut peti mati Lee.

Baca Juga: Mengintip kekayaan mendiang bos Samsung Lee Kun-hee

Rombongan kendaraan melalui sejumlah situs yang memiliki arti bagi almarhum Lee, seperti kediamannya di pusat kota Seoul. Konvoi juga melalui fasilitas produksi cip Samsung di Hwaseong, Provinsi Gyeonggi.  Baru setelah itu, menurut Korea Herald, mobil jenazah dan pengiringnya menuju tempat pemakaman milik keluarga Lee di Suwon, Gyeonggi.

Lee, yang membangun Samsung Electronics menjadi pemain besar global di smartphone, semikonduktor dan televisi, meninggal pada usia 78 tahun, setelah menghabiskan lebih dari enam tahun di rumah sakit setelah serangan jantung.

Kepergian Lee memunculkan spekulasi bahwa keluarga akan menjual saham kepemilikannya, dan Samsung melakukan restrukturisasi kerajaan bisnisnya yang kini terbentang luas. Spekulasi itu muncul karena warisan Lee ke keluarganya, tidak cuma aset, tetapi juga tagihan pajak warisan yang diperkirakan bernilai hampir 10 triliun won, atau setara US$ 9 miliar.

 

Selanjutnya: Warren Buffett pernah raup untung besar saat beli saham Samsung

 

Bagikan

Berita Terbaru

Tantangan dan Peluang Memperkuat Neraca Dagang Tahun 2026
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:33 WIB

Tantangan dan Peluang Memperkuat Neraca Dagang Tahun 2026

Surplus neraca dagang RI US$ 35,88 juta peiode Januari-Oktober 2025, ekspor pengolahan tumbuh 15,75%.

Proyeksi Laju Konsumsi Bakal Pulih, Prospek Emiten Semakin Berseri
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:26 WIB

Proyeksi Laju Konsumsi Bakal Pulih, Prospek Emiten Semakin Berseri

Kembalinya laju pertumbuhan konsumsi ke level pra-pandemi di atas 5% bukan hal mudah. Namun, masih realistis untuk dicapai pada 2026.​

Bisnis Rekreasi Mengalap Berkah Nataru
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:24 WIB

Bisnis Rekreasi Mengalap Berkah Nataru

Momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) selalu menjadi ladang cuan bagi para pengelola tempat rekreasi, terutama di wilayah Jabodetabek.

Kejar Target Hingga Akhir Tahun 2025, TMAS Berharap Tumbuh 5%-10%
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:22 WIB

Kejar Target Hingga Akhir Tahun 2025, TMAS Berharap Tumbuh 5%-10%

Manajemen TMAS menyiapkan investasi Rp 2 triliun untuk pengadaan 16 kapal serta sarana pendukungnya.

Bank Indonesia Longgarkan Suku Bunga, Rupiah Jadi Sorotan
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:19 WIB

Bank Indonesia Longgarkan Suku Bunga, Rupiah Jadi Sorotan

Ekonom memprediksi BI rate turun ke 4%-4,25% pada 2026 jika rupiah stabil. Rupiah diprediksi bergerak di rentang Rp 16.300-Rp 17.000 per dolar AS.

Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) akan Agresif Menambah Jaringan Bisnis di 2026
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:17 WIB

Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) akan Agresif Menambah Jaringan Bisnis di 2026

PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) siap menambah laboratorium dan membidik pertumbuhan dua digit pada 2026.

Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) Agresif Perkuat Jaringan
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:16 WIB

Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) Agresif Perkuat Jaringan

Anak usaha PT Bundamedik Tbk ini menargetkan pertumbuhan pendapatan 16% pada 2026 dibandingkan proyeksi realisasi 2025

Pertaruhan Dominasi Fiskal dan Independensi Bank Indonesia
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:08 WIB

Pertaruhan Dominasi Fiskal dan Independensi Bank Indonesia

Kita tak bisa menciptakan lapangan kerja berkelanjutan dengan cara merusak kepercayaan pada mata uang yang membayar upah para pekerja tersebut.

Ekspor 2026 Tertekan Tarif AS dan Lemahnya Permintaan Komoditas dari China
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:05 WIB

Ekspor 2026 Tertekan Tarif AS dan Lemahnya Permintaan Komoditas dari China

Pemerintah targetkan ekspor tumbuh 7,09% di 2026 vs 7,1% di 2025, karena basis tinggi. Ekonom soroti risiko stagnasi surplus dagang.

Target Realistis
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:00 WIB

Target Realistis

Jika ekspansi dan investasi segitu-segitu aja, maka kebutuhan tenaga kerja juga akan segitu-segitu aja.

INDEKS BERITA