Seperti Ini Realisasi Ekspor yang Menyebabkan Neraca Dagang Surplus di 2020

Rabu, 27 Januari 2021 | 18:42 WIB
Seperti Ini Realisasi Ekspor yang Menyebabkan Neraca Dagang Surplus di 2020
[ILUSTRASI. Infografik: Perincian nilai ekspor untuk tahun 2020]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja ekspor yang lebih baik dibandingkan impor berujung ke surplus neraca perdagangan di tahun 2020. Dalam hitungan Badan Pusat Statistik, neraca perdagangan Indonesia di tahun lalu mengalami surplus sebesar US$ 21,74 miliar. 

Sedangkan di tahun sebelumnya, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 3,2 miliar. 

Penyebab utama surplus neraca perdagangan di tahun lalu adalah penurunan ekspor yang tidak sedalam kemerosotan impor. 

Baca Juga: IMF ramalkan ekonomi China tahun ini tumbuh 8,1%

Sepanjang tahun 2020, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 163,31 miliar. Dalam perhitungan BPS, nilai itu lebih rendah 2,61% dibandingkan realisasi ekspor di tahun 2019.

Sedangkan nilai impor untuk tahun 2020 sebesar US$ 141,5 miliar. Angka itu mencerminkan penurunan hingga 17,43% dibandingkan dengan realisasi impor untuk tahun 2019.

Untuk periode bulanan, ekspor di Desember 2020 tercatat sebesar US$ 16,54 miliar. Angka itu lebih tinggi 8,39% dibandingkan realisasi di bulan November 2020. Jika dibandingkan dalam basis year-on-year, nilai ekspor di Desember 2020 lebih tinggi 14,63%. 

Baca Juga: PR di Balik Surplus Neraca Dagang

Bagikan

Berita Terbaru

Danantara Fokus Garap Enam Proyek Hilirisasi
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:45 WIB

Danantara Fokus Garap Enam Proyek Hilirisasi

Pada fase pertama atau tahap awal, Danantara akan memulai pembangunan lima hingga enam proyek hilirisasi strategis.

Laju Bisnis Jalan Tol Jasa Marga (JSMR) di Ujung Tahun
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:31 WIB

Laju Bisnis Jalan Tol Jasa Marga (JSMR) di Ujung Tahun

Secara total, volume lalu lintas yang meninggalkan Jabotabek meningkat 12,1% dibandingkan lalu lintas di hari normal.

Bursa Asia Bergerak Terbatas pada Jumat (26/12)
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:30 WIB

Bursa Asia Bergerak Terbatas pada Jumat (26/12)

Pelaku pasar masih wait and see terhadap dinamika geopolitik global, meski belum memicu volatilitas yang signifikan.

Industri Tekstil Masuk Zona Merah Perbankan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:25 WIB

Industri Tekstil Masuk Zona Merah Perbankan

Akses permodalan atau kredit perbankan menjadi salah satu kendala yang dihadapi pengusaha di industri TPT.

Beban Pencadangan Diperkirakan Bakal Susut Tahun Depan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:20 WIB

Beban Pencadangan Diperkirakan Bakal Susut Tahun Depan

Mayoritas bank beraset besar masih mencatatkan kenaikan beban pencadangan atau biaya provisi hingga November 2025. ​

Penjualan Kendaraan Lesu, Kredit Pembelian Kendaraan Bank Mengempis
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:00 WIB

Penjualan Kendaraan Lesu, Kredit Pembelian Kendaraan Bank Mengempis

Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) perbankan kian tertekan. Penyusutan outstanding jenis kredit konsumtif ini semakin dalam hingga November 2025. ​

INET Berpotensi Menggaet  Rp 3,2 Triliun Lewat Rights Issue
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:00 WIB

INET Berpotensi Menggaet Rp 3,2 Triliun Lewat Rights Issue

Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) telah mengantongi restu dari OJK untuk menggelar aksi korporasi rights issue.

Pendapatan Nonbunga Jadi Tumpuan Perbankan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 06:45 WIB

Pendapatan Nonbunga Jadi Tumpuan Perbankan

Tekanan terhadap pendapatan bunga bersih perbankan tahun ini masih berat, di tengah pertumbuhan kredit yang lesu dan biaya dana yang tinggi.​

Valas Asia Masih Akan Dibayangi Volatilitas
| Jumat, 26 Desember 2025 | 06:30 WIB

Valas Asia Masih Akan Dibayangi Volatilitas

Pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh proyeksi ketahanan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 yang akan tetap terjaga. 

Harga CPO Terangkat Penguatan Ringgit dan Harga Komoditas
| Jumat, 26 Desember 2025 | 06:15 WIB

Harga CPO Terangkat Penguatan Ringgit dan Harga Komoditas

Dikutip dari Bloomberg, harga CPO berjangka Malaysia  di level MYR 4.037 per ton pada Rabu (24/12). Naik 0,02% secara harian.

INDEKS BERITA

Terpopuler