Serba Salah Investasi

Sabtu, 22 Maret 2025 | 04:50 WIB
Serba Salah Investasi
[ILUSTRASI. Jurnalis KONTAN Wahyu Tri Rahmawati. (Ilustrasi KONTAN/Steve GA)]
Wahyu Tri Rahmawati | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emas menjadi pilihan investasi sejak zaman dahulu. Oleh karena itu emas disebut-sebut sebagai instrumen investasi tradisional. 

Seiring perubahan zaman, instrumen investasi kini sangat beragam mulai dari yang punya risiko kecil hingga risiko sangat tinggi. Buat apa berinvestasi?

Investasi adalah tabungan masa depan, karena negara tidak akan membayar biaya hidup kita sesuai dengan kebutuhan di masa pensiun. Pasar modal saat ini tidak menjadi fokus pemimpin negara, karena disebut-sebut hanya berpengaruh pada sedikit orang.

Kejatuhan pasar saham Indonesia pekan ini tidak memicu reaksi besar dari pemerintah. Hanya Menteri Keuangan yang menepis kabar bahwa dia mengundurkan diri.
Apakah pasar saham tak berpengaruh pada hajat hidup orang banyak? Mari kita lihat lebih luas.

Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal individu mencapai hampir 15,5 juta orang. Angka ini hanya 5% dari total penduduk Indonesia.

Tetapi ada 1.650 dana pensiun yang juga menjadi investor di pasar modal. Ada 1.495 lembaga keuangan yang menjadi investor di pasar modal. Ada juga 1.197 yayasan, 557 asuransi. 

Di antara lembaga keuangan dan dana pensiun itu, ada BPJS Ketenagakerjaan yang membayar uang para pensiunan. Ada BPJS Kesehatan yang juga menempatkan dana di pasar. Jadi meski tidak secara langsung terasa, ada efek secara tidak langsung buat orang banyak.

Penurunan pasar saham baik di Indonesia maupun secara global terjadi karena prospek ekonomi yang suram. Ini ditunjukkan oleh pemangkasan prediksi pertumbuhan ekonomi sejumlah lembaga.

Di saat ekonomi suram, pasar saham tumbang. Orang-orang lalu berbondong-bondong beli emas yang dianggap sebagai aset aman. Jadilah harganya melambung tinggi. Di Indonesia, siapa yang membeli emas untuk tabungan? Emak-emak.

Kalau zaman dulu emak-emak menyimpan tabungan dalam bentuk perhiasan, sekarang banyak emak-emak yang berburu emas batangan. Tanya saja toko emas yang selalu kehabisan stok.

Harga emas batangan Antam mencapai rekor tertinggi di Rp 1,78 juta per gram. Artinya, emak-emak sekarang juga sulit menabung karena dulu duit Rp 1,78 juta bisa beli 2 gram, sekarang cuma bisa beli 1 gram. Apakah di Indonesia bisa pensiun dengan tabungan amal dan kebaikan saja? 

Bagikan

Berita Terbaru

Polemik Umroh Mandiri, Tarik-menarik Antara Biaya Murah dan Janji Kemudahan
| Minggu, 02 November 2025 | 16:45 WIB

Polemik Umroh Mandiri, Tarik-menarik Antara Biaya Murah dan Janji Kemudahan

Pemerintah akan memperketat pengawasan terhadap individu atau pihak yang memobilisasi jamaah tanpa izin resmi sebagai penyelenggara umrah.

Melahap Cuan dari Bisnis Parkir yang Tak Pernah Tidur
| Minggu, 02 November 2025 | 13:00 WIB

Melahap Cuan dari Bisnis Parkir yang Tak Pernah Tidur

Dengan jumlah kendaraan beredar yang masih tinggi, bisnis ruang parkir masih sangat menjanjikan.        

Saham TBIG Melonjak Usai Rilis Kinerja Kuartal III-2025, Investor Harap Berhati-hati
| Minggu, 02 November 2025 | 12:05 WIB

Saham TBIG Melonjak Usai Rilis Kinerja Kuartal III-2025, Investor Harap Berhati-hati

Buyback dengan anggaran maksimal Rp 360 miliar dipandang dapat memberikan dukungan jangka pendek bagi harga saham TBIG. 

Divestasi Aset Jadi Tumpuan Kimia Farma (KAEF) Tekan Utang dan Perbaiki Arus Kas
| Minggu, 02 November 2025 | 11:00 WIB

Divestasi Aset Jadi Tumpuan Kimia Farma (KAEF) Tekan Utang dan Perbaiki Arus Kas

Dalam jangka pendek sentimen rencana divestasi bisa direspons positif karena meningkatkan kepercayaan investor.

IHSG Cetak Rekor Oktober 2025: Sektor Properti Melesat 14,60%
| Minggu, 02 November 2025 | 09:57 WIB

IHSG Cetak Rekor Oktober 2025: Sektor Properti Melesat 14,60%

IHSG Oktober 2025 capai rekor baru! Pelajari saham pendorong kenaikan, sektor properti melesat, sementara teknologi dan keuangan melemah.

Diversifikasi, Warisan Jangan Cuma Rumah atau Tanah
| Minggu, 02 November 2025 | 09:00 WIB

Diversifikasi, Warisan Jangan Cuma Rumah atau Tanah

Harta waris bisa beragam. Bukan cuma properti atau tanah. Simak strategi menyiapkan warisan yang likuid.

Kisah Budiasto Kusuma Menyetel Transformasi Bisnis Ritel
| Minggu, 02 November 2025 | 08:20 WIB

Kisah Budiasto Kusuma Menyetel Transformasi Bisnis Ritel

Demi membantu usaha keluarga, dia pun ikut berbagai pelatihan seperti Brevet AB perpajakan hingga mendalami pengetahuan tentang ekspor dan impor.

Seluk Beluk Exchange Traded Fund di Tahun 2025
| Minggu, 02 November 2025 | 07:35 WIB

Seluk Beluk Exchange Traded Fund di Tahun 2025

ETF memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu instrumen investasi yang diminati investor-investor di Indonesia di masa yang akan datang

Ingat! Disiplin Trading Kripto Big Caps di Pasar yang Masih Riskan
| Minggu, 02 November 2025 | 07:20 WIB

Ingat! Disiplin Trading Kripto Big Caps di Pasar yang Masih Riskan

Bitcoin cs bergerak liar, belakangan. Begini tips menyeleksi aset kripto supaya bisa tetap cuan, alih-alih boncos!

Bikin Desain Berkualitas Makin Gampang dengan AI
| Minggu, 02 November 2025 | 07:00 WIB

Bikin Desain Berkualitas Makin Gampang dengan AI

Kini semua orang bisa menciptakan desain lebih cepat dengan aplikasi desain yang dilengkapi teknologi AI atau artificial intelligence.

INDEKS BERITA

Terpopuler