Setara di Bisnis Kurir

Kamis, 15 Desember 2022 | 08:00 WIB
Setara di Bisnis Kurir
[]
Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pakeeet! Itulah sapaan yang akrab yang disampaikan oleh para kurir saat mengantarkan kiriman barang ke konsumen.

Kehadiran paket di depan rumah bukanlah hasil sulap sim salabim yang dilakukan oleh penyedia jasa kurir. Ada proses pengantaran yang panjang yang dilakukan dari gudang sampai ke konsumen.

Dari setiap titik perjalanan paket tersebut, ada sumber daya yang digunakan, seperti; kurir, sewa gudang, dan biaya operasional.

Biaya ini kemudian dikenakan ke konsumen plus margin bagi perusahaannya. Semakin murah tarif, semakin efisien perusahaan kurir mengeluarkan biaya untuk membayar kurir dan operasionalnya 

Lantas bagaimana jika tarif ongkos kirim digratiskan? Kita tahu ada banyak janji penyedia platform e-commerce yang mendengungkan ongkos kirim gratis. Dari setiap promosi, ongkos kirim gratis kerap disematkan untuk menarik pembeli.

Meski konsumen bayar gratis, namun biaya operasional dan jasa kurir tetap dibayarkan. Beragam cara membayarnya. 

Jika dalam negosiasi perusahaan jasa kurirnya di posisi lemah, bisa jadi perusahaan jasa kurir yang menanggung sebagian atau keseluruhan ongkos kirimnya. Bisa pula biaya dikenakan ke pemilik produk atau pihak e-commerce-nya atau tanggung renteng. 

Namun masalahnya makin pelik lagi saat perusahaan e-commerce bikin usaha jasa kurir sendiri. Anak usaha itu berhadapan dengan perusahaan jasa kurir yang ada. Anak usaha inilah yang kerap melayani ongkos kirim gratis.  

Memang tak bisa dipungkiri, salah satu daya tarik konsumen belanja online adalah karena ada ongkos kirim gratis. Peluang ini yang kemudian dikemas e-commerce dengan mendirikan anak usaha jasa kuri sendiri. Ada kesan, anak usaha itu bertugas menjalankan program promosi, bukan cari profit. 

Siasat bisnis ini tentu memiliki dampak. Pebisnis jasa kurir yang lain tentu kewalahan menghadapinya. Mereka harus mengejar proft tetapi harus bersaing dengan anak usaha jasa kurir milik perusahaan e-commerce tidak punya target profit.

Alhasil, rebutan pasar jasa kurir tak terhindarkan. Jika dibiarkan terus menerus, usaha jasa kurir milik e-commerce tentu akan “bakar uang” entah sampai kapan.

Begitu pula dengan perusahaan jasa kurir yang lain, mereka bisa kehilangan pasar.

Sebelum jatuh korban karena rugi, sebaiknya pemerintah mengatur bisnis jasa kurir di e-commerce ini. Wujudkan persaingan yang adil dan setara di jasa kurir

Bagikan

Berita Terbaru

Memanfaatkan Bunga Tinggi Tabungan Dompet Digital
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 09:00 WIB

Memanfaatkan Bunga Tinggi Tabungan Dompet Digital

Tabungan bukan lagi soal jangka panjang semata, bahkan dana harian pun kini bisa produktif.         

Pergerakan Bursa Saham Asia Disetir Kebijakan Ekonomi Amerika
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 08:57 WIB

Pergerakan Bursa Saham Asia Disetir Kebijakan Ekonomi Amerika

Pada Jumat (30/5), indeks Nikkei 225 (Jepang) menguat 2,03% ke 37.964,88 dan indeks Hang Seng (Hong Kong) terkoreksi 0,92% ke posisi 23.289,78.​

Profit 29,54% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melempem (31 Mei 2025)
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 08:49 WIB

Profit 29,54% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melempem (31 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (31 Mei 2025) 1.888.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 29,54% jika menjual hari ini.

VKTR Teknologi (VKTR) Meresmikan Fasilitas Perakitan Kendaraan Listrik
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 08:49 WIB

VKTR Teknologi (VKTR) Meresmikan Fasilitas Perakitan Kendaraan Listrik

Fasilitas perakitan yang dibangun sejak Februari 2024 dan rampung akhir tahun lalu ini, dirancang khusus untuk memproduksi bus dan truk listrik.

Mitra Pinasthika (MPMX) Menebar Dividen Rp 535,55 Miliar
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 08:43 WIB

Mitra Pinasthika (MPMX) Menebar Dividen Rp 535,55 Miliar

Jumlah dividen ini setara 90,24% dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp 582,47 miliar atau naik 10,8% secara tahunan. 

Laba Bersih Tower Bersama (TBIG) Melesat Dua Digit di Kuartal I-2025
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 08:37 WIB

Laba Bersih Tower Bersama (TBIG) Melesat Dua Digit di Kuartal I-2025

Pertumbuhan laba bersih emiten menara telekomunikasi itu ditopang melonjaknya pendapatan 1,58% (yoy) menjadi Rp 1,73 triliun di kuartal I-2025.

Transformasi dan Divestasi Menyeret Laba TOBA Terkoreksi di Kuartal I-2025
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 08:33 WIB

Transformasi dan Divestasi Menyeret Laba TOBA Terkoreksi di Kuartal I-2025

 PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) menderita rugi bersih US$ 60,06 juta di kuartal I-2025. Pada kuartal I-2024, TOBA meraih laba US$ 11,53 juta.

Menjala Cuan Seksi dari Yield Dividen Tinggi
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 08:26 WIB

Menjala Cuan Seksi dari Yield Dividen Tinggi

Sebanyak 10 dividen emiten dengan cum date pekan depan, menawarkan yield di atas 5%. Tanggal cum dividen ke 10 emiten itu jatuh pada pekan depan.

Tempati Posisi Kedua Top Leaders Sepanjang Tahun 2025, Begini Prospek Saham BNLI
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 07:25 WIB

Tempati Posisi Kedua Top Leaders Sepanjang Tahun 2025, Begini Prospek Saham BNLI

Saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) menjadi saham top leaders dengan kenaikan paling tinggi kedua secara year to date setelah DCI Indonesia (DCII).

Likuiditas dan Urgensi Kredit Sektor Prioritas
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 07:05 WIB

Likuiditas dan Urgensi Kredit Sektor Prioritas

Efektivitas terhadap kebijakan likuiditas makro prudensial sangat tergantung kepada sinergi antarinstitusi.

INDEKS BERITA

Terpopuler