Setelah Sempat Bangkit, Harga Emas Hari Ini Sentuh Level Terendah

Senin, 09 September 2019 | 23:05 WIB
Setelah Sempat Bangkit, Harga Emas Hari Ini Sentuh Level Terendah
[ILUSTRASI. Emas batangan]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Setelah sempat berusaha bangkit, harga emas kembali turun. Mengutip Bloomberg, harga emas hari ini di pasar spot turun 0,38% ke posisi US$ 1.500,90 per ons troi pada pukul 22.52 WIB.

Angka ini yang terendah dalam dua pekan terakhir, setelah menyentuh level paling bawah US$ 1.502,50 pada Jumat (6/9) minggu lalu.

Sedang harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) turun 0,36% menjadi US$ 1.510,10 per ons troi.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Naik 0,3%, Merangkak dari Level Terendah

Meski begitu, Eugen Weinberg, Analis Commerzbank, mengatakan, pelonggaran moneter oleh bank sentral utama di dunia bisa mendorong reli emas dalam jangka menengah. "Kami cenderung melihat jeda dalam tren naik, tapi trennya masih utuh," kata dia kepada Reuters.

Pasar keuangan di seluruh dunia naik pada hari ini, dengan bursa saham Eropa melayang mendekati level tertinggi dalam satu bulan terakhir. Pendorongnya, data menunjukkan kenaikan mengejutkan dalam ekspor Jerman dan ekspektasi yang lebih kuat terhadap stimulus baru dari Bank Sentral Eropa (ECB) akhir pekan ini.

Sentimen risiko juga terangkat pada Jumat pekan lalu, setelah China menyatakan, akan memangkas jumlah uang tunai yang harus bank miliki sebagai cadangan. Sementara Gubernur Federal Reserve (The Fed), bank sentral AS, Jerome Powell mengatakan, bank sentral akan terus bertindak sesuai untuk mempertahankan ekspansi ekonomi.

Baca Juga: Harga emas hari ini terdongkrak ekspektasi pelonggaran kebijakan bank sentral dunia

Komentar Powell dan beragam laporan ketenagakerjaan negeri uak Sam memperkuat harapan untuk penurunan suku bunga pada pertemuan kebijakan 17-18 September nanti.

"Dengan ECB dan The Fed bersiap untuk lebih memudahkan kondisi moneter bulan ini, tidak mungkin emas akan turun di bawah US$ 1.500 dalam jangka pendek," ujar Howie Lee, Ekonom OCBC Bank, seperti dikutip Reuters.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang non-yielding bullion dan membebani dolar AS, membuat emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain.

Bagikan

Berita Terbaru

Pelan-Pelan Investor Mulai Melirik Waran Terstruktur
| Selasa, 22 April 2025 | 04:10 WIB

Pelan-Pelan Investor Mulai Melirik Waran Terstruktur

Pada Januari 2025, volume transaksi waran terstruktur mencapai 848 unit, dengan frekuensi 14.517 kali. Total nilai transaksinya Rp 43,02 miliar. ​

Surplus Neraca Dagang Meningkat Didorong Ekspor ke Amerika Serikat
| Selasa, 22 April 2025 | 04:09 WIB

Surplus Neraca Dagang Meningkat Didorong Ekspor ke Amerika Serikat

Surplus pada Maret 2025 ditopang komoditas non minyak dan gas (migas) sebesar US$ 6 miliar. Penyumbang utama adalah komoditas lemak. 

Aset Kustodian Bank Tetap Tumbuh Apik
| Selasa, 22 April 2025 | 04:09 WIB

Aset Kustodian Bank Tetap Tumbuh Apik

Bisnis bank kustodian tetap mencatatkan pertumbuhan meski kondisi pasar saham Indonesia tengah mengalami tekanan

Rekor Panjang Surplus Perdagangan Terancam
| Selasa, 22 April 2025 | 04:09 WIB

Rekor Panjang Surplus Perdagangan Terancam

Neraca perdagangan Indonesia hingga Maret 2025 sudah mengalami surplus selama 59 bulan berturut-turut.

Bisnis Mitra Pinasthika (MPMX) Terus Ngebut di 2025
| Selasa, 22 April 2025 | 04:09 WIB

Bisnis Mitra Pinasthika (MPMX) Terus Ngebut di 2025

MPMX menyiapkan enam strategi bisnis yang akan dijalankan olehseluruh ekosistem grup pada tahun 2025.

Amerika Serikat Kritik Sistem Bea Cukai di Indonesia
| Selasa, 22 April 2025 | 04:09 WIB

Amerika Serikat Kritik Sistem Bea Cukai di Indonesia

Perusahaan AS melaporkan penilaian bea cukai Indonesia tidak konsisten. Produk yang sama bisa dikenakan nilai berbeda tergantung lokasi pelabuhan 

Tren Laju Pertumbuhan DPK Valas Menanjak
| Selasa, 22 April 2025 | 04:09 WIB

Tren Laju Pertumbuhan DPK Valas Menanjak

Simpanan valas di perbankan per Maret 2025 tumbuh10,5% secara tahunan. Laju pertumbuhan meningkat dari bulan sebelumnya yang hanya tumbuh 4,2% 

Jelang RDG BI, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 22 April 2025 | 04:05 WIB

Jelang RDG BI, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Di Tengah peluang penguatan terbatas IHSG, sejumlah saham direkomendasi analis untuk trading hari ini. Berikut beberapa di antaranya: ​

Waspadai Kenaikan NPL Kredit CPO
| Selasa, 22 April 2025 | 04:00 WIB

Waspadai Kenaikan NPL Kredit CPO

Penertiban kawasan hutan yang melibatkan lahan kebun sawit berpotensi menimbulkan efek domino terhadap kualitas kredit perbankan di sektor ini. ​

Aksi Borong Asing di TLKM Dorong Penguatan Harga, Blackrock Ikut Ambil Bagian
| Senin, 21 April 2025 | 18:34 WIB

Aksi Borong Asing di TLKM Dorong Penguatan Harga, Blackrock Ikut Ambil Bagian

Fokus manajemen PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tahun ini pada sinergi biaya yang didorong fixed mobile convergence (FMC).

INDEKS BERITA

Terpopuler