Shell Siap Menambah Produksi Pelumas

Rabu, 21 Agustus 2019 | 07:13 WIB
Shell Siap Menambah Produksi Pelumas
[Pabrik pelumas Shell]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Shell Indonesia melalui Shell Lubricants Indonesia berupaya meningkatkan penjualan pelumas di Tanah Air. Oleh karena itu, perusahaan migas multinasional ini berencana menambah kapasitas produksi pabrik pelumas.

Saat ini tercatat pabrik pelumas milik Shell Lubricants yang berada di Marunda berkapasitas 136 juta liter atau 120.000 ton per tahun.

Manajemen Shell Lubricants akan meningkatkan kapasitas produksi pabrik pelumas lantaran meyakini permintaan bakal terus menanjak. Apalagi, realisasi penjualan pelumas hingga paruh pertama tahun ini sesuai target. Penjualan pelumas kami sesuai dengan pertumbuhan ekonomi, ungkap Direktur Pelumas PT Shell Indonesia, Dian Andyasuri, Selasa (20/8).

Sayang, ia masih enggan menyebut target produksi, Yang jelas, selama ini Shell Lubricants menyediakan pelumas untuk pelanggan di sektor industri, transportasi dan pertambangan.

Baca Juga: Menakar kembali tawaran kemitraan usaha pom bensin dari Shell Indonesia

Bahkan, Shell Lubricants juga diakui sebagai perusahaan dengan pangsa pasar pelumas terbesar di Indonesia, yang melayani pengendara ritel dan pelanggan industri.

Dian mengklaim, pemasaran pelumas Shell Lubricants sudah terdistribusi ke seluruh wilayah di Indonesia. Berdasarkan catatan KONTAN, tahun lalu Shell juga meluncurkan beberapa produk baru yang dinilai mampu meningkatkan penjualan mereka.

Shell Lubricants juga terus mendorong perkembangan bisnis di Indonesia melalui sejumlah strategi. Melalui sarana ilmu pengetahuan, riset dan inovasi di Indonesia, Shell Lubricants bekerjasama dengan Energy Academy Indonesia (Ecadin) menggelar kompetisi Think Efficiency.

Baca Juga: Shell akan menggaet mitra dalam kembangkan jaringan SPBU

Dian menyampaikan, pihaknya menilai pentingnya riset dan inovasi dengan terus berkembangnya tantangan energi di masa depan. Untuk itu, Shell memprioritaskan inovasi berkelanjutan dengan melakukan berbagai terobosan serta menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk kalangan industri dan akademisi.

Adapun kerjasama tersebut untuk bersama-sama mencari ide, solusi dan inovasi teknologi sejalan dengan semangat revolusi industri 4.0 yang menjadi lompatan besar bagi sektor industri, termasuk dalam hal pemanfaatan energi.

Bagikan

Berita Terbaru

Bukan Beternak Ayam
| Rabu, 19 November 2025 | 06:10 WIB

Bukan Beternak Ayam

Jauh lebih elok bagi Danantara untuk membangun inisiatif memutus ketergantungan nasional Indonesia pada Grand Parent Stock (GPS) impor. 

Prospek Penyaluran KPR Belum Membaik
| Rabu, 19 November 2025 | 06:10 WIB

Prospek Penyaluran KPR Belum Membaik

Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan penjualan rumah baru pada kuartal III-2025 masih mengalami kontraksi. ​

KUR Makin Mudah, Risiko Bisa Merekah
| Rabu, 19 November 2025 | 06:10 WIB

KUR Makin Mudah, Risiko Bisa Merekah

Bunga KUR akan ditetapkan sebesar 6%, tanpa graduasi​. Selain itu, pembatasan pengajuan KUR juga rencananya dihapuskan. ​

Operasional Kopdes Baru Mulai Jalan di Maret 2026
| Rabu, 19 November 2025 | 06:00 WIB

Operasional Kopdes Baru Mulai Jalan di Maret 2026

Kementerian Koperasi tengah gencar membangun gerai dan gudang Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih atau Kopdes.

Genjot Kinerja, Telkom Indonesia (TLKM) Spin Off dan Pangkas Jumlah Anak Usaha
| Rabu, 19 November 2025 | 05:55 WIB

Genjot Kinerja, Telkom Indonesia (TLKM) Spin Off dan Pangkas Jumlah Anak Usaha

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) telah merancang beberapa aksi korporasi untuk meningkatkan profitabilitas jangka panjang. 

Potensi Cuan Tinggi, Emiten Terjun di Bisnis Panas Bumi
| Rabu, 19 November 2025 | 05:45 WIB

Potensi Cuan Tinggi, Emiten Terjun di Bisnis Panas Bumi

Sejumlah emiten mulai melirik bisnis panas bumi sebagai diversifikasi usaha. Energi panas bumi ldinilai ebih unggul dari sisi keandalan pasokan.

Tarif Ekspor Emas Bisa Bikin Laba Emiten Kendor
| Rabu, 19 November 2025 | 05:35 WIB

Tarif Ekspor Emas Bisa Bikin Laba Emiten Kendor

Menakar efek rencana pemerintah menerapkan tarif bea keluar ekspor atas produk emas ke emiten produsen. ​

Kementerian PU Menggenjot Proyek Infrastruktur Prioritas
| Rabu, 19 November 2025 | 05:25 WIB

Kementerian PU Menggenjot Proyek Infrastruktur Prioritas

Realisasi anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum atau PU hingga kini masih di kisaran 59% dari pagu.

Indonesia Mulai Impor Minyak Mentah dari Amerika Serikat di Akhir 2025
| Rabu, 19 November 2025 | 05:15 WIB

Indonesia Mulai Impor Minyak Mentah dari Amerika Serikat di Akhir 2025

Mulai bulan depan, pemerintah akan memperluas pembelian komoditas energi dengan mulai mengerek impor minyak mentah dari AS.

Pemblokiran Bukan Untuk Menghemat Subsidi BBM
| Rabu, 19 November 2025 | 05:10 WIB

Pemblokiran Bukan Untuk Menghemat Subsidi BBM

Pertamina memblokir 394.000 nomor polisi (nopol) kendaraan agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. 

INDEKS BERITA