Siapkan Belanja Modal Rp 11 Triliun, Ini Agenda Pelindo II

Selasa, 19 Maret 2019 | 06:43 WIB
Siapkan Belanja Modal Rp 11 Triliun, Ini Agenda Pelindo II
[]
Reporter: Harry Muthahhari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atawa Pelindo II menyiapkan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 11 triliun. Salah satu tujuan penggunaannya untuk membiayai pembangunan Pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Menurut rencana, pembangunan Pelabuhan Kijing secara bertahap dalam tiga tahun dengan total kebutuhan dana mencapai Rp 5,2 triliun. Untuk tahun ini saja, Dani Rusli, Plt. Direktur Komersil Pelindo II, mengatakan, proyek tersebut membutuhkan anggaran hampir Rp 2 triliun.

Proyek lain yang mendapatkan jatah capex 2019 adalah Inland Waterways Cikarang-Bekasi-Laut Jawa (CBL). Proyek itu menyedot capex sebesar Rp 3,2 triliun. Sambil menyiapkan proyek, Pelindo II meminta restu pemerintah agar ditunjuk sebagai operator terminalnya.

Tahun ini Pelindo II juga berencana menggunakan capex untuk meningkatkan integrasi digital. Mereka akan mengemas layanan jasa logistik kemaritiman tak ubahnya marketplace.

Jadi, nanti pengguna jasa Pelindo II bisa memesan aneka layanan logistik di Tanjung Priok. Pengguna jasa pun bisa sekaligus memilih jasa angkut truk. "Nanti di situ ada harga sehingga bisa pilih mana yang murah, kira-kira mirip Traveloka," ungkap Prasetyadi, Direktur Operasi Pelindo II, Senin (18/3).

Sembari memacu ekspansi, Pelindo II mengejar kinerja tahun ini. Perusahaan pelat merah tersebut menargetkan pendapatan sebesar Rp 13,5 triliun. dan laba bersih Rp 2,61 triliun. Masing-masing target pendapatan dan laba bersih 2019 masing-masing naik 18,01% year on year (yoy) dan 7,41% yoy.

Target kinerja 2019 memperhitungkan peningkatan operasional Pelindo II. Misalnya saja, arus peti kemas tahun ini kemungkinan akan tumbuh 4,75% yoy menjadi 8 juta twenty-foot equivalent units (TEUs). Mereka juga menargetkan arus non peti kemas meningkat 18,23% yoy menjadi 73,27 juta ton sedangkan arus kapal mendaki 4,77% yoy menjadi 235 juta gross tonnage (gt).

Namun, Pelindo II memperkirakan, arus penumpang tahun 2019 bakal turun signifikan hingga 20,42% yoy menjadi 568.900 orang. "Kelihatannya penumpang bakal beralih menggunakan pesawat terbang," ungkap Elvyn G Masassya, Direktur Utama Pelindo II, dalam kesempatan yang sama.

Sepanjang 2019, Pelindo II tak cuma mengandalkan ekspansi organik tapi juga non organik. Perusahaan itu ingin mengambil alih pengelolaan pelabuhan Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Kementerian Perhubungan.

Pelindo II juga membuka peluang kongsi dengan mitra bisnis luar negeri. Melalui anak-anak usaha, mereka ingin menjadi operator pelabuhan di Filipina, Vietnam, Bangladesh dan negara lain.

Sebagai informasi, sepanjang tahun lalu Pelindo II mencetak pendapatan senilai Rp 11,44 triliun dan Rp 2,43 triliun. Kalau dihitung, realisasi pendapatan 2018 tumbuh 7,42% yoy sedangkan laba bersih naik 9,95% yoy.

Bagikan

Berita Terbaru

Kinerja Masih Landai, Ini Sentimen yang bisa Mendongkrak Emiten Telko Tahun Ini
| Jumat, 23 Mei 2025 | 16:56 WIB

Kinerja Masih Landai, Ini Sentimen yang bisa Mendongkrak Emiten Telko Tahun Ini

Operator seluler secara serempak mulai menyederhanakan tawaran kartu perdana baru dan paket isi ulang internet.

Tak Cuma Gross Split, Aturan Lingkungan Juga Direvisi Demi Menarik Investasi Migas
| Jumat, 23 Mei 2025 | 11:02 WIB

Tak Cuma Gross Split, Aturan Lingkungan Juga Direvisi Demi Menarik Investasi Migas

Kementerian Lingkungan Hidup sedang dalam proses revisi beberapa aturan untuk bisa mempercepat perizinan.

Perkara Korupsi Digelar, Aset Sritex Bakal Jadi Rebutan
| Jumat, 23 Mei 2025 | 09:21 WIB

Perkara Korupsi Digelar, Aset Sritex Bakal Jadi Rebutan

Kapsupenkum Kejaksaan Agung menyatakan, negara harus mendapat prioritas atas pengembalian kerugian negara dari aset Sritex​.

Daya Beli Domestik Melemah, Pasar Ekspor bisa Jadi Kunci Kinerja MYOR di 2025
| Jumat, 23 Mei 2025 | 08:55 WIB

Daya Beli Domestik Melemah, Pasar Ekspor bisa Jadi Kunci Kinerja MYOR di 2025

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) masih menduduki menjadi penguasa pasar produk biskuit dengan pangsa pasar 37% dan sereal dengan pangsa pasar 69%.​

Profit 30,41% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (23 Mei 2025)
| Jumat, 23 Mei 2025 | 08:43 WIB

Profit 30,41% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (23 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (23 Mei 2025) 1 gram Rp 1.910.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 30,41% jika menjual hari ini.

Target Pendapatan Negara Lebih Moderat
| Jumat, 23 Mei 2025 | 08:37 WIB

Target Pendapatan Negara Lebih Moderat

Rasio pendapatan negara terhadap PDB diperkirakan ada di kisaran 11,71%–12,22%, lebih rendah dibanding target APBN 2025 sebesar 12,36%.

Menakar Risiko Pelebaran Defisit Transaksi Berjalan
| Jumat, 23 Mei 2025 | 08:31 WIB

Menakar Risiko Pelebaran Defisit Transaksi Berjalan

Bank Indonesia mencatat defisit transaksi berjalan atau CAD untuk kuartal I-2025 sebesar US$ 177 juta

Profil Utang SRIL dari Bank Swasta Lokal Hingga Asing, Terbesar Bank BCA
| Jumat, 23 Mei 2025 | 08:27 WIB

Profil Utang SRIL dari Bank Swasta Lokal Hingga Asing, Terbesar Bank BCA

Tim Penyidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) telah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus kredit Sritex.

Sejumlah Saham Gocap Naik di Bulan Mei, Cermati Kinerja dan Volume Transaksinya
| Jumat, 23 Mei 2025 | 08:22 WIB

Sejumlah Saham Gocap Naik di Bulan Mei, Cermati Kinerja dan Volume Transaksinya

Investor perlu hati-hati lantaran lonjakan harga saham gocap tak selalu sejalan dengan perbaikan di sisi kinerja keuangan.

Membedah Profil Bisnis Chandra Daya Investasi (CDI), Anak Usaha TPIA yang Segera IPO
| Jumat, 23 Mei 2025 | 08:06 WIB

Membedah Profil Bisnis Chandra Daya Investasi (CDI), Anak Usaha TPIA yang Segera IPO

Laba tahun berjalan PT Chandra Daya Investasi (CDI) melambung 271,86% menjadi sebesar US$ 30,23 juta pada kuartal I-2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler