Siapkan Insentif untuk Menarik Minat Investor

Kamis, 05 Desember 2024 | 06:00 WIB
Siapkan Insentif untuk Menarik Minat Investor
[ILUSTRASI. Pajak. ]
Reporter: Siti Masitoh | Editor: Adinda Ade Mustami

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyiapkan alternatif insentif untuk menindaklanjuti penerapan pajak minimum global dengan tarif efektif minimal 15%. Pasalnya, saat pajak minimum global berlaku, insentif pajak untuk investasi seperti tax holiday menjadi tak relevan lagi.

"Terkait kesepakatan global minimum tax (GMT) yang menurut PMK (peraturan menteri keuangan) akan berlaku akhir 2025, kita harus siap-siap memberikan insentif tambahan. Namun tidak mengabaikan fasilitas tax holiday," tutur Staf Ahli Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Andi Maulana, Selasa (3/12).

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Saham BREN Sudah Melesat Lebih Dari 13% Sejak Awal Desember, Simak Proyeksi Harganya
| Jumat, 06 Desember 2024 | 08:32 WIB

Saham BREN Sudah Melesat Lebih Dari 13% Sejak Awal Desember, Simak Proyeksi Harganya

Pembagian dividen interim bakal jadi sentimen positif untuk BREN dalam waktu dekat dan dapat dimanfaatkan oleh para pelaku pasar. 

Bayar dan Terima Restitusi Lewat Coretax
| Jumat, 06 Desember 2024 | 08:29 WIB

Bayar dan Terima Restitusi Lewat Coretax

Wajib pajak akan mulai menggunakan fitur-fitur dalam akun coretax yang diklaim memudahkan administrasi perpajakan

Cuan Legit Pemburu Dividen di Tengah Gejolak Saham
| Jumat, 06 Desember 2024 | 08:28 WIB

Cuan Legit Pemburu Dividen di Tengah Gejolak Saham

 Dividen menjadi pemanis portofolio investor di tengah kondisi pasar yang bergejolak sepanjang tahun. 

Laju Ekonomi Indonesia Masih di Bawah Vietnam
| Jumat, 06 Desember 2024 | 08:14 WIB

Laju Ekonomi Indonesia Masih di Bawah Vietnam

Perekonomian Indonesia pada tahun depan akan dibayangi risiko dari pelemahan daya beli hingga perang dagang

Tarif PPN 12%  Cuma Untuk Orang Kaya
| Jumat, 06 Desember 2024 | 08:01 WIB

Tarif PPN 12% Cuma Untuk Orang Kaya

DPR menyebut bahwa pemerintah akan menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% khusus barang mewah saja 

Direktur Utama Indonesian Tobacco Borong 4,45 Juta Saham ITIC
| Jumat, 06 Desember 2024 | 07:47 WIB

Direktur Utama Indonesian Tobacco Borong 4,45 Juta Saham ITIC

Setelah transaksi, jumlah saham ITIC milik  Djonny Saksono di PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) menjadi 636.560.100 atau setara 67,67%. ​

Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Raih Injeksi Modal Rp 2,5 Triliun Dari Bain Capital
| Jumat, 06 Desember 2024 | 07:43 WIB

Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Raih Injeksi Modal Rp 2,5 Triliun Dari Bain Capital

PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) meraih suntikan modal dari Bain Capital Credit LP senilai US$ 157 juta atau setara Rp 2,5 triliun.

Duta Pertiwi (DUTI) Menyebar Dividen Interim Rp 703 Miliar
| Jumat, 06 Desember 2024 | 07:38 WIB

Duta Pertiwi (DUTI) Menyebar Dividen Interim Rp 703 Miliar

Dividen akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya terdaftar (recording date) pada 16 Desember 2024.

Harga Pulp Stabil, Prospek Emiten Kertas Masih Bernas
| Jumat, 06 Desember 2024 | 07:34 WIB

Harga Pulp Stabil, Prospek Emiten Kertas Masih Bernas

Sejumlah emiten kertas menatap optimistis prospek bisnis pada 2025. Untuk menggenjot bisnis, emiten kertas mulai mencari pendanaan modal kerja.

Medco (MEDC) Tawarkan Obligasi Senilai Rp 2,5 Triliun
| Jumat, 06 Desember 2024 | 07:25 WIB

Medco (MEDC) Tawarkan Obligasi Senilai Rp 2,5 Triliun

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menawarkan obligasi berkelanjutan dengan jumlah pokok Rp 2,5 triliun. 

INDEKS BERITA

Terpopuler