Simak Prospek Pendatang Baru Indeks FTSE

Selasa, 19 Februari 2019 | 07:56 WIB
Simak Prospek Pendatang Baru Indeks FTSE
[]
Reporter: Aldo Fernando, Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. FTSE Russell mengumumkan daftar saham baru yang masuk dan keluar di Indeks FTSE Global Equity Index Asia Pasific (kecuali Jepang dan China) pada Jumat (15/2). Berdasarkan pengumuman tersebut, daftar ini baru berlaku Maret mendatang, dimulai Senin (18/3).

Indeks FTSE Asia Pacific tersebut terdiri dari saham yang memiliki kapitalisasi besar, menengah, kecil dan mikro. Di kelompok kapitalisasi besar, dari Indonesia ada CPIN, BDMN, KLBF, SMGR, INTP dan INDF.

Di kelompok kapitalisasi menengah ada saham BRPT. Sedangkan untuk kapitalisasi mikro di antaranya terdapat AUTO, MSKY, IMAS, ESSA, IMJS, PTSN, MAIN, FORZ, PTRO, ASSA, KBLI dan GPRA (lihat tabel).

Perubahan anggota indeks ini akan mempengaruhi keputusan investasi investor, terutama dari Eropa. "Kegunaan indeks ini adalah sebagai acuan bagi para investor asing, terutama dari Eropa, yang merujuk pada FTSE untuk melakukan investasi pada saham-saham di Asia, termasuk di Indonesia," ujar Analis Samuel Sekuritas Yosua Zisokhi, Senin (18/2).

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyebut indeks ini cukup menarik untuk disimak. Dapat dijadikan salah satu pertimbangan atau acuan, mengingat indeks yang disusun FTSE Russell digunakan sebagai acuan di beberapa bursa efek luar, misalnya FTSE 100 di pasar modal Inggris, kata dia.

Tak langsung menguat

Tetapi, para analis sepakat, acuan yang lebih biasa digunakan oleh investor asing untuk mencari saham berfundamental baik adalah MSCI ketimbang FTSE. Analis Panin Sekuritas William Hartanto justru berpendapat bahwa prospek indeks FTSE ke depan kurang menarik.

Menurut dia, karena popularitas FTSE tak sebesar MSCI, saham-saham yang masuk indeks ini belum tentu menguat. "Efek dari indeks FTSE kurang terasa karena kenaikan harga dari yang masuk hanya sedikit, tapi harga saham yang keluar akan turun lumayan," kata William.

Kendati begitu, secara umum analis menilai saham-saham yang masuk daftar Indeks FTSE bisa diperhatikan investor domestik lantaran menjadi acuan investor asing. "Terutama saham-saham apa saja yang masuk dan keluar dari indeks tersebut," kata Yosua. Dia merekomendasikan untuk beli saham CPIN dan MAIN.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas juga sepaham masuknya saham-saham ke salah satu indeks manapun perlu mendapat perhatian investor. Manajer investasi pengelola reksadana asing yang menggunakan indeks ini sebagai acuan otomatis akan menambah kepemilikan saham sesuai indeks tersebut.

Sukarno Alatas merekomendasikan beli sejumlah saham dengan target investasi untuk jangka panjang, di antaranya saham KLBF, SMGR, INTP. "Lalu ada juga saham INDF, PTSN, PTRO dan KBLI," katanya.

William juga merekomendasikan sejumlah saham seperti KLBF dan SMGR. Ia menilai, selain karena faktor saham masuk dalam daftar indeks, investor juga harus memperhatikan fundamental perusahaan tersebut.

Bagikan

Berita Terbaru

Sampai Akhir September 2024, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melejit 43%
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:19 WIB

Sampai Akhir September 2024, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melejit 43%

Pertumbuhan laba bersih SMRA itu didongkrak melejitnya pendapatan di periode Januari-September 2024.

Pendapatan dan Laba Harita Nickel (NCKL) Melesat di Kuartal III-2024
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:11 WIB

Pendapatan dan Laba Harita Nickel (NCKL) Melesat di Kuartal III-2024

Pendapatan dan laba bersih PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) alias Harita Nickel kompak naik di sembilan bulan 2024. 

Menguat Dalam Sepekan, IHSG Ditopang Optimisme Pasar
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:01 WIB

Menguat Dalam Sepekan, IHSG Ditopang Optimisme Pasar

Dalam sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi penguatan 0,48%. Jumat (22/11), IHSG ditutup naik 0,77% ke level 7.195,56 

Insentif Pajak Lanjutan, Harapan Emiten Kendaraan Listrik
| Sabtu, 23 November 2024 | 06:54 WIB

Insentif Pajak Lanjutan, Harapan Emiten Kendaraan Listrik

Menakar efek insentif pajak lanjutan PPnBM DTP dan PPN DTP terhadap prospek kinerja emiten kendaraan listrik​.

Timah (TINS) Memacu Produksi Bijih Timah
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:45 WIB

Timah (TINS) Memacu Produksi Bijih Timah

TINS berhasil memproduksi bijih timah sebesar 15.189 ton hingga kuartal III-2024 atau naik 36% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Total Bangun Persada (TOTL) Menembus Target Kontrak Baru
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:40 WIB

Total Bangun Persada (TOTL) Menembus Target Kontrak Baru

TOTL menerima nilai kontrak baru senilai Rp4,4 triliun per Oktober 2024. Perolehan ini melampaui target awal TOTL sebesar Rp 3,5 triliun.

Mobil Baru Siap Meluncur Menjelang Akhir Tahun
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:30 WIB

Mobil Baru Siap Meluncur Menjelang Akhir Tahun

Keberadaan pameran otomotif diharapkan mampu mendorong penjualan mobil baru menjelang akhir tahun ini.

Lion Air Group Mendominasi Pasar Penerbangan di Indonesia
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:25 WIB

Lion Air Group Mendominasi Pasar Penerbangan di Indonesia

Menurut INACA, Lion Air Group menguasai 62% pasar penerbangan domestik di Indonesia, khususunya segmen LCC.

Produk Terstruktur BEI Sepi Peminat
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:20 WIB

Produk Terstruktur BEI Sepi Peminat

Masalah likuiditas membuat produk terstruktur kurang diminati. Berdasarkan data KSEI, AUM ETF sebesar Rp 14,46 triliun hingga Oktober 2024.

Mempertahankan dan Perebutan Kekuasaan
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:15 WIB

Mempertahankan dan Perebutan Kekuasaan

Rakyat harus cerdas dan kritis dalam membaca peta pertarungan politik di ajang pilkada pada saat ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler