Singapura Akan Melonggarkan Pembatasan Mulai September, Normalisasi Covid Seperti Flu

Selasa, 17 Agustus 2021 | 16:20 WIB
Singapura Akan Melonggarkan Pembatasan Mulai September, Normalisasi Covid Seperti Flu
[ILUSTRASI. Mulai Bulan September, Singapura akan lebih banyak melonggarkan pembatasan ketika tingkat vaksinasi mencapai 80%. REUTERS/Edgar Su]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura tampaknya berencana menormalisasi keberaan Covid-19. Negara tersebut siap membuka bisnis kembali dengan konsekuensi jumlah kematian karena Covid-19 bakal meningkat sehingga akan setara dengan kematian karena influenza. Mulai Bulan September nanti, Singapura akan lebih banyak melonggarkan pembatasan ketika tingkat vaksinasi mencapai 80%. 

Tiga perempat populasi Singapura telah sepenuhnya diinokulasi terhadap Virus Corona. Hingga 16 Agustus, 80% dari Warga Singapura yang berusia 70 tahun ke atas telah divaksinasi lengkap. Lalu jumlah vaksinasi terhadap warga berusia 60-69 tahun mencapai 88%.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Rogoh Kocek Rp 80 Miliar, Sunindo Pratama (SUNI) Siap Buyback Saham
| Kamis, 17 April 2025 | 06:05 WIB

Rogoh Kocek Rp 80 Miliar, Sunindo Pratama (SUNI) Siap Buyback Saham

Periode buyback saham PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) terhitung sejak 17 April 2025 sampai 15 Juli 2025. ​ 

Konsumsi Rumah Tangga Bakal Tumbuh Lambat
| Kamis, 17 April 2025 | 05:46 WIB

Konsumsi Rumah Tangga Bakal Tumbuh Lambat

Indeks Penjualan Riil (IPR) kuartal I-2025 berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran diperkirakan hanya tumbuh 1% secara tahunan

Pebisnis Terigu Menjajaki Impor Gandum Amerika Serikat
| Kamis, 17 April 2025 | 05:40 WIB

Pebisnis Terigu Menjajaki Impor Gandum Amerika Serikat

Kualitas gandum AS memang lebih kompetitif dibandingkan negara importir gandum lain seperti Australia dan Kanada.

Perlebar Peluang IPO, Chandra Asri (TPIA) Suntik Modal Anak Usaha
| Kamis, 17 April 2025 | 05:35 WIB

Perlebar Peluang IPO, Chandra Asri (TPIA) Suntik Modal Anak Usaha

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) kembali menambah modal anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi (CDI).

Chitose Internasional (CINT) Membidik Penjualan Rp 470 Miliar
| Kamis, 17 April 2025 | 05:15 WIB

Chitose Internasional (CINT) Membidik Penjualan Rp 470 Miliar

Penjualan CINT berasal dari enam segmen, yakni kursi lipat, hotel, banquet & restoran, peralatan kantor, pendidikan, rumah sakit dan lainnya. 

Keluar Dari Bursa, Wajib Buyback Saham
| Kamis, 17 April 2025 | 05:05 WIB

Keluar Dari Bursa, Wajib Buyback Saham

Saat ini baru ada dua emiten yang menyampaikan rencana buyback saham kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Tertekan Biaya Operasional Tinggi
| Kamis, 17 April 2025 | 03:18 WIB

Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Tertekan Biaya Operasional Tinggi

Permintaan masyarakat yang masih lesu dan kenaikan biaya sewa toko membayangi PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)

BBCA Bertahan di Pucuk Market Cap Saat IHSG Bergejolak Hingga Pertengahan April 2025
| Kamis, 17 April 2025 | 03:18 WIB

BBCA Bertahan di Pucuk Market Cap Saat IHSG Bergejolak Hingga Pertengahan April 2025

Rabu (16/4), IHSG melorot 0,65% ke 6.400,05. IHSG menguat 7,24% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG turun 9,60%.​

Mengerek Ekonomi Lewat Tawaran Bisnis Waralaba
| Kamis, 17 April 2025 | 03:17 WIB

Mengerek Ekonomi Lewat Tawaran Bisnis Waralaba

Kemdag menyebut saat ini ada 157pewaralaba lokal dan 154 pewaralaba asing yang terdaftar di Indonesia.

Rupiah Masih Akan Melemah pada Kamis (17/4)
| Kamis, 17 April 2025 | 03:17 WIB

Rupiah Masih Akan Melemah pada Kamis (17/4)

Pelemahan rupiah terjadi di tengah sentimen risk off di pasar ekuitas karena kekhawatiran seputar kebijakan tarif Trump.

INDEKS BERITA

Terpopuler