Sinyal Bahaya dari Sektor UMKM Semakin Kuat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah saatnya alarm peringatan dibunyikan bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pasalnya, pertumbuhan kredit di segmen ini masih lambat meski jadi sektor prioritas yang mendapatkan insentif likuiditas dari Bank Indonesia (BI). Di sisi lain, rasio kredit bermasalah (NPL) sektor ini juga terus merangkak naik.
Kondisi ini menjadi sinyal bahaya yang tak bisa diabaikan, mengingat UMKM adalah tulang punggung perekonomian nasional. BI mencatat, penyaluran kredit bank umum ke sektor UMKM per Juni 2025 hanya tumbuh 2,18% secara tahunan menjadi Rp 1.404 triliun. Kualitas aset memburuk, dengan rasio NPL mencapai 4,49%, naik dari 4,41% pada Mei.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan