Sinyal dari Manajemen, Kinerja AirAsia Di Kuartal Kedua Bakal Membaik

Jumat, 05 Juli 2019 | 06:49 WIB
Sinyal dari Manajemen, Kinerja AirAsia Di Kuartal Kedua Bakal Membaik
[]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) optimistis kinerja usaha di sepanjang tahun ini membaik. Apalagi pada kuartal kedua 2019, kinerja maskapai penerbangan asal Malaysia itu cukup menggembirakan.

Direktur Utama CMPP, Dendy Kurniawan, mengatakan kendati pada kuartal pertama tahun ini masih menderita kerugian, kondisi keuangan AirAsia Indonesia lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bahkan di kuartal II 2019, kondisinya jauh lebih baik lagi.

"Kuartal kedua, saya belum bisa rilis angkanya. Tapi kami optimistis karena sudah melihat draf-nya dan alhamdulillah bagus. Cuma nanti detail secara resmi tunggu minggu depan," ujar dia, Kamis (4/7).

Pada semester pertama tahun ini, AirAsia Indonesia kedatangan tambahan satu pesawat baru. Adapun di semester kedua, CMPP akan mendatangkan empat pesawat baru lagi.

Alhasil, hingga tutup tahun nanti, jumlah armada pesawat udara AirAsia Indonesia mencapai 29 unit. "Kami hanya mengoperasikan satu jenis pesawat yaitu Airbus A320-200, 180 seat all economy membuat lebih efisien dan pilotnya juga tersertifikasi. Pabrikannya satu dan maintenance-nya juga," tutur Dendy.

Bagi CMPP, mengoperasikan satu pesawat yakni Airbus A320 cukup menguntungkan dari sisi persediaan suku cadang, tenaga kerja, maintenance dan lainnya. Dengan demikian, operasional AirAsia Indonesia bisa lebih efisien ketimbang maskapai lain.

Jaga harga tiket

Di sisi lain, Dendy menjelaskan pihaknya berupaya menjaga load factor dengan menawarkan tiket pesawat yang lebih terjangkau. Hingga kuartal pertama tahun ini, AirAsia mencatatkan peningkatan load factor 7% year on year (yoy) menjadi 87%.

"Kami melihat bisa memberikan harga yang terjangkau bagi pelanggan. Bisa saja kami agresif menaikkan harga tiket, ya mungkin bisa langsung untung di kuartal pertama. Tapi hal tersebut tidak dilakukan," ungkap Dendy.

Ke depan, CMPP masih tetap menjalankan strategi tarif yang terjangkau kepada pelanggan. Pasalnya, cara ini diyakini mampu meningkatkan load factor AirAsia Indonesia.

Oleh sebab itu, Dendy meyakini di kuartal kedua dan semester kedua tingkat keterisian penumpang juga akan tumbuh lebih tinggi. "Kalau menambah lima pesawat (tahun ini) mungkin kurang lebih load factor naik di atas 10%. Saya yakin ada kenaikan," ucap dia.

Yang jelas, AirAsia mengharapkan peningkatan load factor tersebut bisa mengerek pendapatan. "Kalau penumpang turun (karena menaikkan tarif tiket), kami sedih. Jadi kami berupaya agar load factor tetap terjaga. Insya Allah di kuartal berikutnya (bottom line) sudah positif," ungkap Dendy.

Sedangkan dalam ekspansi bisnis, AirAsia Indonesia masih akan membuka beberapa rute baru di penerbangan domestik hingga akhir tahun nanti. Sebelumnya, CMPP membuka rute Lombok dan Labuan Bajo. "Kami ingin ke timur lagi, namun sedang proses. Saya tidak mau mendahului sebelum izinnya keluar," ujar Dendy.

Bagikan

Berita Terbaru

Xerox Holdings Bakal Akuisisi Lexmark Senilai US$ 1,5 Miliar
| Senin, 23 Desember 2024 | 19:48 WIB

Xerox Holdings Bakal Akuisisi Lexmark Senilai US$ 1,5 Miliar

Lexmark perusahaan yang berbasis di Lexington, Kentucky dibentuk sebagai bentuk spin off dari IBM pada bulan Maret 1991.

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya
| Senin, 23 Desember 2024 | 15:51 WIB

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya

CBDK meminta harga IPO 19x-26x P/E sepanjang tahun 2025, lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenis di sektornya yang hanya 6x-9x P/E.

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir
| Senin, 23 Desember 2024 | 14:21 WIB

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir

Mirae Asset minta waktu hingga 16 Januari 2025 untuk memberikan tanggapan karena proposal penggugat harus dirapatkan melibatkan seluruh direksi.

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang
| Senin, 23 Desember 2024 | 13:58 WIB

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang

Saham-saham dengan kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) besar tak melulu jadi pilihan tepat untuk investasi jangka panjang.

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga
| Senin, 23 Desember 2024 | 09:00 WIB

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga

PALM mencetak laba bersih Rp 464,63 miliar di Januari-September 2024, dibandingkan periode sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 1,94 triliun.

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:52 WIB

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik

Sejumlah sektor usaha dinilai masih prospektif dan berpotensi sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia ke depan, setidaknya dalam jangka menengah

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:47 WIB

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025

Tantangan pemerintah Indonesia untuk memacu perekonomian semakin berat pada tahun depan, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:36 WIB

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan

Bila mendapatkan insentif pajak, maka PPnBM untuk kendaraan hybrid akan dibanderol sebesar 3% hingga 4%.

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:35 WIB

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli

Miten yang bergerak di bisnis barang konsumsi dibayangi sentimen kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:25 WIB

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun

Sudah tidak banyak lagi ruang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat di sisa tahun ini. 

INDEKS BERITA

Terpopuler