Sinyal Pertumbuhan Investasi Properti Mulai Nampak

Senin, 17 Juni 2019 | 08:48 WIB
Sinyal Pertumbuhan Investasi Properti Mulai Nampak
[]
Reporter: Harry Muthahhari, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada secercah harapan bagi pasar properti di tahun ini, terutama properti untuk investasi. Survei konsumen Bank Indonesia (BI) pada Mei 2019 menunjukkan, ada kenaikan minat masyarakat dalam menempatkan kelebihan pendapatan dan pembelian dalam 12 bulan mendatang pada instrumen properti.

Seperti diketahui, target pasar properti adalah pengguna (end user) dan investor. Pengembang properti mengakui, pasar properti tidak akan besar jika hanya mengandalkan pengguna. "Pasar investor juga baik karena transaksi dengan investor mencerminkan harga pasar," ujar Harun Hajadi, Managing Director PT Ciputra Development Tbk kepada KONTAN, Minggu (16/6).

Ciputra tidak bisa memprediksikan harga pasar properti. Namun emiten berkode saham CTRA di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu yakin harga properti tidak akan turun, kecuali terjadi krisis keuangan.

Sementara PT Intiland Development Tbk atau yang tercatat dengan kode saham DILD di BEI menyambut positif hasil survei BI. Mereka melihat sinyal perbaikan atas bisnis properti yang sejak beberapa tahun terakhir cenderung wait and see.

Intiland memproyeksikan, momentum pasca pemilihan umum presiden (pilpres) menjadi katalis positif bagi sektor properti. Oleh karena itu, Intiland mengharapkan kondisi pasar pada semester II-2019 membaik.

Maklumlah, sepanjang semester I-2019 Intiland belum merasakan pertumbuhan penjualan signifikan. Makanya, mereka tak bisa leluasa untuk menaikkan harga jual. "Ada kenaikan harga sekitar 3%–5% saja di sebagian proyek hunian, seperti kawasan perumahan Graha Natura di Surabaya dan apartemen 1Park Avenue di Jakarta," terang Theresia Rustandi, Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk saat dihubungi KONTAN, Minggu (16/6).

Target pertumbuhan

Yustinus Ho, Member Broker Century 21 Mediterania Group berpendapat, kenaikan pasar properti pada tahun ini belum akan agresif yakni sekitar 10%. Namun tren kenaikan industri properti bisa berlanjut hingga 2020. Pasalnya, siklus harga properti sudah terlalu lama stagnan.

Rumah tapak segmen menengah kemungkinan masih menjadi proyek yang paling menarik. Sementara pembangunan proyek hunian bakal semakin merata ke kawasan di luar Jakarta bagian barat maupun timur.

Segendang sepenarian, Real Estate Indonesia (REI) juga memberikan perhatian lebih pada segmen hunian untuk kelas menengah. Dari target pertumbuhan industri properti sebesar 10% tahun ini, mereka memperkirakan komposisi hunian seharga Rp 500 juta–Rp 1 miliar paling riuh.

Acuan REI adalah situasi politik yang kembali stabil. "Selain itu, perbandingan harga properti Indonesia dengan negara tetangga masih bersaing," tutur Paulus Totok Lusida, Sekretaris Jenderal DPP REI saat dihubungi KONTAN, kemarin.

Bagikan

Berita Terbaru

Rumor Haji Isam Bentuk International Crypto Exchange, Ini Secuil Kisahnya
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 17:31 WIB

Rumor Haji Isam Bentuk International Crypto Exchange, Ini Secuil Kisahnya

Beberapa pengusaha besar termasuk Haji Isam bersama 9 atau 10 PAKD kabarnya akan menjadi pemegang saham bursa kripto baru yang akan berdiri.

Tingginya Minat Kendaraan Bekas, Saham Emien TP Rachmat (ASLC) Bersiap Tancap Gas
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 13:15 WIB

Tingginya Minat Kendaraan Bekas, Saham Emien TP Rachmat (ASLC) Bersiap Tancap Gas

ASLC diperkirakan akan menikmati performa penjualan mobil bekas Caroline dengan proyeksi CAGR pendapatan 2024–2027 sebesar 18,2%.

Intiland Development (DILD) Fokus Jual Produk Properti Siap Huni
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 09:50 WIB

Intiland Development (DILD) Fokus Jual Produk Properti Siap Huni

Di tengah lesunya sektor properti, DILD bakal fokus melanjutkan sejumlah program promosi yang sudah berjalan pada paruh kedua tahun ini

Sektor Konsumer Dihimpit Daya Beli, Sahamnya Cocok Buat Investor Menengah-Panjang
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 08:48 WIB

Sektor Konsumer Dihimpit Daya Beli, Sahamnya Cocok Buat Investor Menengah-Panjang

Ada peluang perbaikan kinerja sektor konsumer di kuartal IV-2025 seiring momen musiman Natal dan Tahun Baru.

Ini Aset Kripto yang Paling Cepat Rebound Usai Sempat Crash Gara-Gara Ulah Trump
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 08:10 WIB

Ini Aset Kripto yang Paling Cepat Rebound Usai Sempat Crash Gara-Gara Ulah Trump

WLFI, Aster, dan Sonic Labs mendapatkan perhatian karena tindakan konkret mereka dalam menstabilkan pasar lewat buyback.

P2P Lending Dana Syariah Indonesia Urung Buka Kembali Kantornya, Investor Gigit Jari
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 07:45 WIB

P2P Lending Dana Syariah Indonesia Urung Buka Kembali Kantornya, Investor Gigit Jari

Aktivitas karyawan dan layanan operasional Danasyariah saat ini masih dilakukan secara daring hingga waktu yang akan diinformasikan lebih lanjut.

Trump dan AS Jadi Pusat Ketidakpastian, Harga Emas Dunia Berpotensi Cetak Rekor Baru
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 07:40 WIB

Trump dan AS Jadi Pusat Ketidakpastian, Harga Emas Dunia Berpotensi Cetak Rekor Baru

Dalam skenario optimis. harga emas bahkan bisa mencapai US$ 5.000 jika faktor pendorong seperti permintaan bank sentral terus menguat. 

Rumor Masuknya Happy Hapsoro Menyulut Saham GZCO, Fundamental dan Prospek Memang Oke
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:59 WIB

Rumor Masuknya Happy Hapsoro Menyulut Saham GZCO, Fundamental dan Prospek Memang Oke

Dalam jangka pendek saham GZCO berpotensi menguji area psikologis 300 namun investor disarankan tetap waspada.

Pelemahan Rupiah Tertahan Data Ekonomi Tiongkok
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:45 WIB

Pelemahan Rupiah Tertahan Data Ekonomi Tiongkok

Rupiah melemah tipis terhadap dolar AS di tengah sentimen risk off oleh kekhawatiran eskalasi perang dagang.

Menyeimbangkan Portofolio Investasi di Tengah Ketidakpastian Tinggi di Kuartal IV
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Menyeimbangkan Portofolio Investasi di Tengah Ketidakpastian Tinggi di Kuartal IV

Pada akhir kuartal  tahun ini, pelaku pasar kembali dihadapkan pada volatilitas tinggi akibat dinamika global dan arah kebijakan moneter.

INDEKS BERITA

Terpopuler