SMRU Kantongi Kontrak Baru dari Berau Coal

Selasa, 21 Mei 2019 | 10:19 WIB
SMRU Kantongi Kontrak Baru dari Berau Coal
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT SMR Utama Tbk memastikan bakal kembali menggenggam kontrak jasa penambangan baru dari PT Berau Coal sebanyak 100 juta bank cubic meter (bcm). Lokasi penambangannya di Sambarata Blok B East, Kalimantan Timur. Jadwal penandatanganan kerjasama kedua perusahaan direncanakan pada semester II-2019​.

Durasi kontrak penambangan itu bakal berlangsung selama empat tahun hingga lima tahun. Saat ini, SMR Utama masih dalam tahap persiapan. Perusahaan berkode saham SMRU di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu memproyeksikan aktivitas pengupasan lapisan tanah alias overburden removal baru bisa terealisasi mulai semester II-2019.

Meski begitu, SMR Utama belum mematok target kontribusi pendapatan dari kontrak anyar dari Berau Coal itu ke perusahaan tersebut. "Kami masih dalam persiapan infrastruktur. Tahun ini, porsinya belum terlalu besar," tutur Ricky Kosasih, Sekretaris PT SMR Utama Tbk saat paparan publik, Senin (20/5).

Kontrak jasa penambangan baru dari Berau Coal menggenapi total volume kontrak di tangan SMR Utama menjadi 198 juta bcm. Kontrak lain berupa pengupasan lapisan tanah 17 juta bcm yang akan selesai akhir tahun 2019 atau kuartal I-2020.

Selain itu, ada kontrak pengupasan lapisan tanah 81 juta bcm dan produksi 5 juta ton batubara dari PT Gunung Bara Utama, sister company SMR Utama di bawah PT Trada Alam Minera Tbk. Kontrak selama lima tahun itu sudah berjalan sejak tahun lalu.

Selama ini, manajemen SMR Utama lebih banyak mengandalkan kontrak bisnis dari Berau Coal. Berdasarkan catatan internal perusahaan ini, Berau Coal yang dulu sempat menjadi perusahaan publik dan menjadi anggota BEI, menyumbang hingga 90% terhadap total pendapatan perusahaan.

Sementara menurut informasi dalam laporan keuangan SMR Utama per 31 Maret 2019, total nilai tagihan piutang perusahaan ini ke para pelanggan senilai Rp 108,89 miliar. Pelanggan besar, selain Berau Coal dan Gunung Bara, adalah PT Darma Henwa Tbk dan PT Tanito Harum.

Target produksi turun

Meskipun kontrak baru bakal bertambah, SMR Utama hanya berani menargetkan volume pengupasan tanah sebesar 30 juta bcm lapisan tanah dan produksi batubara 2 juta-3 juta ton tahun ini. "Target kami lebih kecil karena ada finishing block, sehingga secara volume tidak bisa maksimal," kata Ricky.

Target tersebut lebih kecil dibandingkan dengan target di awal tahun. Dalam catatan KONTAN, pada Januari 2019 lalu, SMR Utama menetapkan target pengupasan lapisan tanah sebesar 38 juta bcm dan produksi batubara 3,5 juta ton tahun ini. Adapun realisasi tahun 2018 terdiri dari 33 juta bcm pengupasan lapisan tanah dan 2,9 juta ton produksi batubara.

Sampai Juni 2019, SMR Utama berharap bisa merealisasikan separuh dari total target pengupasan tahan selama setahun atau sebanyak 15 juta bcm. Sementara selama triwulan pertama tahun ini, SMR Utama telah mengupas 6,58 juta bcm lapisan tanah atau turun 6,27% ketimbang realisasi pada kuartal I-2018 yang sebanyak 7,02 juta bcm.

Dalam periode Januari-Maret 2019, SMR Utama telah membelanjakan anggaran sebanyak Rp 50 miliar. Anggaran tersebut mencuil alokasi dana belanja modal alias capital expenditure (capex) 2019 yang mencapai US$ 21 juta atau sekitar Rp 303,56 miliar dengan acuan kurs Rp 14.455 per dollar AS.

Tahun lalu, SMR Utama telah membelanjakan capex sebanyak Rp 202 miliar atau 67,33% dari total alokasi capex senilai Rp 300 miliar. Salah satu tujuan penggunaan dananya adalah untuk membeli alat berat.

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Potensi Satu Lagi Saham Prajogo Pangestu (CDIA) Masuk ke MSCI
| Selasa, 02 Desember 2025 | 18:09 WIB

Menakar Potensi Satu Lagi Saham Prajogo Pangestu (CDIA) Masuk ke MSCI

Untuk masuk MSCI, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) membutuhkan free float market cap minimal US$ 1,8 miliar hingga US$ 2,0 miliar.

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan
| Selasa, 02 Desember 2025 | 13:00 WIB

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan

Sektor consumer staples terkini menunjukkan pemulihan daya beli yang lebih solid sejak kuartal III-2025. Belanja fiskal menjadi pendorong penting.

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:43 WIB

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki

Baru dua hari keluar dari Papan Pemantauan Khusus, saham PT Buana Artha Anugerah Tbk (STAR) disuspensi BEI. 

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:05 WIB

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA

Prospek saham Prajogo Pangestu di awal Desember 2025: BREN masuk MSCI, CUAN ekspansi energi, TPIA breakout.

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:34 WIB

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia

Lewat Starlink, Musk memancarkan internet hingga ke pedalaman Afrika. Dengan Neuralink ia bercita-cita menghubungkan otak manusia dengan mesin.

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:30 WIB

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu

Bencana banjir dan longsor tersebut mengakibatkan padamnya pasokan listrik di sejumlah wilayah.di Sumatra.

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:19 WIB

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi

Pada 2031, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan bisa mencapai komposisi 50% antara pendapatan batubara dan non-batubara.

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:17 WIB

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing

Saham BUMI didorong sentimen kuasi reorganisasi dan diversifikasi bisnis mineral. Analisis lengkap pendorong.

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:12 WIB

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berupaya memoles kondisi keuangannya. Terbaru, GIAA melakukan aksi penambahan modal melalui private placement.

Catur Sentosa (CSAP) Menjaga Kinerja di Akhir Tahun Ini
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:10 WIB

Catur Sentosa (CSAP) Menjaga Kinerja di Akhir Tahun Ini

Hingga September 2025 CSAP tercatat mengantongi pendapatan sebesar Rp 12,9 triliun, atau tumbuh tipis 1,2% secara tahunan atau yoy.​

INDEKS BERITA

Terpopuler