Soceng dan Literasi

Selasa, 27 Desember 2022 | 08:30 WIB
Soceng dan Literasi
[]
Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Teknologi bak pisau bermata dua. Di satu sisi, hidup masyarakat jadi lebih mudah. Di sisi lain, kejahatan selalu mengintai.

Meski begitu kejahatan di era digital bukan melulu ulah hacker atau peretas. Di industri finansial, ada istilah soceng alias social engineering.

Soceng merupakan penipuan dengan cara manipulasi psikologis. Modus ini mencoba mempengaruhi korban agar pelaku mendapatkan informasi data pribadi atau akses yang diinginkan.

Soceng menggunakan manipulasi psikologis, dengan mempengaruhi pikiran korban melalui berbagai cara dan media persuasif yang mengakibatkan korban senang atau panik. Sehingga korban tanpa sadar menjawab atau mengikuti instruksi pelaku.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) men menjelaskan, terdapat empat modus soceng. Pertama, info perubahan tarif transfer bank. Mereka memberikan informasi perubahan tarif transfer pada korban dan meminta mengisi link formulir, yang meminta data pribadi, seperti PIN, one time password (OTP) dan password.

Kedua, tawaran jadi nasabah prioritas. Data yang akan diminta adalah nomor ATM, PIN, OTP, nomor CVV/CVC dan password. Ketiga, akun layanan konsumen palsu. Mereka menawarkan bantuan menyelesaikan keluhan dan mengarahkan membuka website palsu atau meminta memberikan data pribadi.

Keempat, tawaran menjadi agen laku pandai. Nasabah diminta mengirimkan sejumlah uang untuk mendapatkan mesin electronic data capture (EDC).

Literasi juga menjadi pekerjaan rumah (PR) karena menguak peluang terjadinya kejahatan. Yang paling segar dalam ingatan menimpa mahasiswa. engakuan pelaku, ada sekitar 317 orang jumlah korban penipuan investasi yang terjerat pinjaman online (pinjol), dengan estimasi kerugian Rp 2,3 miliar.

Modusnya, pelaku mengaku sebagai pedagang toko online atau marketplace. Ia menyarankan korban melakukan pinjaman online dengan mengaktifkan Shopee Paylater, Shopee Pinjam, Kredivo dan Akulaku sebagai modal usaha. Pelaku berjanji memberikan keuntungan 10%  dan membayar angsuran. Tapi angsuran tidak kunjung dibayar.

Tahun 2023, sepertinya menghalau soceng dan meningkatkan literasi tetap menjadi PR industri finansial. Terlebih ancaman resesi mengintai di tahun depan. Banyak orang butuh uang. Mereka gelap mata dan mengahalkan segala macam cara.

Bagikan

Berita Terbaru

UNTR Ungkap Ekspansi Bisnis Alat Berat di Food Estate Hingga Rencana Akuisisi Tambang
| Selasa, 03 Juni 2025 | 22:43 WIB

UNTR Ungkap Ekspansi Bisnis Alat Berat di Food Estate Hingga Rencana Akuisisi Tambang

UNTR saat ini akan fokus pada ekspansi penambahan portofolio baru ke sektor di luar batubara misalnya nikel dan emas.

Januari-April 2025 Impor Emas Melonjak 253,57%, Investor Muda Kepincut Logam Mulia
| Selasa, 03 Juni 2025 | 22:29 WIB

Januari-April 2025 Impor Emas Melonjak 253,57%, Investor Muda Kepincut Logam Mulia

Walaupun harga emas dunia mengalami penurunan, tapi di Indonesia terus merangkak naik sebab barangnya sedikit.

Riset Bain & Company: Tekanan Baru Hantam Industri Private Equity Global di 2025
| Selasa, 03 Juni 2025 | 22:07 WIB

Riset Bain & Company: Tekanan Baru Hantam Industri Private Equity Global di 2025

Volatilitas tarif dan ekonomi tekan transaksi PE global, ada dana mengendap US$ 1,2 triliun menanti penyaluran.

Harga CYBR Naik Signifikan Sejak Awal 2025, Ada Nama Baru di Daftar Pemegang Saham
| Selasa, 03 Juni 2025 | 16:59 WIB

Harga CYBR Naik Signifikan Sejak Awal 2025, Ada Nama Baru di Daftar Pemegang Saham

Bisnis ITSEC tersebar di lima negara Asia Pasifik, yaitu Indonesia, Singapura, Australia, Uni Emirat Arab, Mauritius.

Disebut-Sebut Jadi Unicorn Baru, Kapan Vidio IPO?
| Selasa, 03 Juni 2025 | 11:38 WIB

Disebut-Sebut Jadi Unicorn Baru, Kapan Vidio IPO?

Platform over the top Vidio dikabarkan telah memiliki valuasi lebih dari US$ 1 miliar setelah mendapat pendanaan terbaru dari Grup Sinar Mas.

Profit 33,63% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang (3 Juni 2025)
| Selasa, 03 Juni 2025 | 08:43 WIB

Profit 33,63% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang (3 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (3 Juni 2025) Rp 1.940.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,63% jika menjual hari ini.

Valuasi Harga Saham MEDC Dianggap Menarik, tapi Prospeknya Belum Tentu Ciamik
| Selasa, 03 Juni 2025 | 08:14 WIB

Valuasi Harga Saham MEDC Dianggap Menarik, tapi Prospeknya Belum Tentu Ciamik

Meski harga minyak tengah tertekan, PT Medco Energi International Tbk tetap menggeber eksplorasi blok migas. 

Profit Taking di Saham Properti Diprediksi Mereda, BSDE, PWON dan CTRA bisa Dicermati
| Selasa, 03 Juni 2025 | 07:51 WIB

Profit Taking di Saham Properti Diprediksi Mereda, BSDE, PWON dan CTRA bisa Dicermati

Emiten properti dengan portofolio retail yang kuat menjadi opsi yang paling sehat di tengah risiko melemahnya prapenjualan.

Jumlah Pipeline IPO Menyusut
| Selasa, 03 Juni 2025 | 07:31 WIB

Jumlah Pipeline IPO Menyusut

Di daftar antrean, hanya ada 21 calon emiten yang berencana IPO dengan perkiraan dana sebesar Rp 3,99 triliun.

Kinerja Emiten Telekomunikasi Lesu Akibat Turunnya ARPU
| Selasa, 03 Juni 2025 | 07:29 WIB

Kinerja Emiten Telekomunikasi Lesu Akibat Turunnya ARPU

Tekanan emiten telekomunikasi berasal dari penurunan pendapatan rata-rata per pengguna alias average revenue per user (ARPU).

INDEKS BERITA

Terpopuler