Sokoguru Masih Rapuh

Sabtu, 17 Desember 2022 | 08:00 WIB
Sokoguru Masih Rapuh
[]
Reporter: Ardian Taufik Gesuri | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amanat yang diemban Otoritas Jasa Keuangan (OJK) makin menyeluruh di sektor keuangan.

Dengan hadirnya RUU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK), yang Kamis lalu disahkan DPR, sang regulator ketiban sampur mengawasi perbankan, pasar modal, dana pensiun, asuransi, fintech, kripto, hingga koperasi.  

Memang sempat muncul kekhawatian, wong, mengawasi industri-industri keuangan yang ada saja belum semuanya ketanganan, kok, masih ditambah koperasi yang berbeda secara fundamental.

Koperasi ini sering dijuluki sebagai sokoguru perekonomian nasional. Tapi sayang, bangunan ekonomi saat ini tak lagi mengandalkan tiang utama; melainkan banyak pilar bisnis dan industri yang lebih lincah beraksi di tengah arus hegemoni pasar. 

Kondisi koperasi sendiri hingga kini masih rapuh, belum kokoh. Bila di masa lalu sering dipakai untuk kepentingan politik, belakangan ini koperasi kerap dikuasai kepentingan yang menyimpang dari tujuan menyejahterakan anggota.

Eksesnya muncul kasus-kasus hukum, sebutlah Koperasi Langit Biru, Koperasi Pandawa, KSP Sejahtera Bersama, hingga KSP Indosurya.

Kementerian Koperasi dan UKM sendiri "lebih suka" mengurusi UKM yang seksi dan dapat perlakuan khusus dari pemerintah dan industri. Sementara, kabar dari koperasi lebih sering kurang menggembirakan, terutama yang berlabel koperasi simpan pinjam atau KSP tapi berpraktik seperti bank (shadow banking) atau wahana investasi.

Tak heran bila pemerintah pun mengusulkan koperasi yang bergerak di bidang jasa keuangan secara open loop – membuka diri terhadap modal dari luar dan nasabah non-anggota – dimasukkan dalam asuhan OJK. Tapi para pelaku koperasi sendiri menolak keras wacana ini.

Bagi mereka, KSP tetap saja berbeda dengan industri jasa keuangan lain, karena pada dasarnya koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat  yang berlandaskan pada prinsip ko-operasi dan asas kekeluargaan. 

Jalan tengahnya, OJK mengawasi koperasi yang bergerak di sektor jasa keuangan secara open loop, seperti lembaga keuangan mikro, BPR, koperasi yang didirikan oleh bank. Adapun KSP yang close loop akan diawasi Otoritas Pengawasan Koperasi (OPK) yang independen.

Tentu yang lebih penting adalah kualitas pengawasan, agar tak ada lagi koperasi yang dipakai sebagai kedok penyimpangan.

Dan, kita dukung penguatan koperasi sebagai sokoguru yang turut menopang sistem perekonomian nasional. 

Bagikan

Berita Terbaru

Menilik Pergerakan Asing di Saham Big Banks
| Senin, 10 November 2025 | 05:49 WIB

Menilik Pergerakan Asing di Saham Big Banks

Investor asing melihat sektor perbankan Indonesia sebagai pilihan defensif dengan didukung likuiditas tinggi.

Pergerakan Saham Sido Muncul (SIDO) Jelang Cum Dividen Hari ini, Senin  (10/11)
| Senin, 10 November 2025 | 05:26 WIB

Pergerakan Saham Sido Muncul (SIDO) Jelang Cum Dividen Hari ini, Senin (10/11)

Komitmen SIDO dalam pembagian dividen patut diapresiasi, karena itu memberi kepercayaan lebih bagi investor.

Fore Kopi Indonesia (FORE) Membuka Lebih dari 60 Gerai Baru
| Senin, 10 November 2025 | 05:20 WIB

Fore Kopi Indonesia (FORE) Membuka Lebih dari 60 Gerai Baru

Ritel kedai kopi dengan konsep premium affordable ini membukukan pendapatan sekitar Rp 1,04 triliun selama periode sembilan bulan 2025.

Atasi Perang Tarif, OJK Siapkan Batas Bawah Tarif IJP
| Senin, 10 November 2025 | 04:50 WIB

Atasi Perang Tarif, OJK Siapkan Batas Bawah Tarif IJP

OJK bersama asosiasi akan menetapkan batas bawah IJP guna menjaga iklim usaha yang sehat dan kompetitif.

IHSG Berada di Rekor Tertinggi, Intip Prediksi dan Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 10 November 2025 | 04:45 WIB

IHSG Berada di Rekor Tertinggi, Intip Prediksi dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,69% ke level 8.394,59 pada perdagangan Jumat (7/11). Ini adalah rekor penutupan tertinggi IHSG. 

Efek Tas dan Pena PM Jepang
| Senin, 10 November 2025 | 04:24 WIB

Efek Tas dan Pena PM Jepang

Kecenderungan pejabat yang gemar menonjolkan produk-produk asing menunjukkan lemahnya kepercayaan diri terhadap industri nasional.

Produksi Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Semakin Memanas
| Senin, 10 November 2025 | 04:20 WIB

Produksi Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Semakin Memanas

PGEO mencatatkan produksi energi yang disalurkan melalui PLTP Kamojang mencapai 1.326 Gigawatt jam (GWh) sepanjang sembilan bulan pertama 2025.

Pilihan Investasi Terbatas, Asuransi Syariah Andalkan SBSN
| Senin, 10 November 2025 | 04:15 WIB

Pilihan Investasi Terbatas, Asuransi Syariah Andalkan SBSN

Industri asuransi syariah dihadapkan pada pilihan investasi yang lebih terbatas dibanding pemain konvensional saat kondisi pasar berfluktuasi.

Rupiah di Awal Pekan Ini Berpotensi Menguat Terbatas
| Senin, 10 November 2025 | 04:13 WIB

Rupiah di Awal Pekan Ini Berpotensi Menguat Terbatas

Rupiah dipengaruhi sentimen cadangan devisa. Posisi cadangan devisa meningkat US$ 1,19 miliar dolar AS pada bulan Oktober 2025 

Kebut Penjualan Mobil hingga Ujung Tahun
| Senin, 10 November 2025 | 04:10 WIB

Kebut Penjualan Mobil hingga Ujung Tahun

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil secara wholesales pada bulan lalu mencapai 74.019 unit.

INDEKS BERITA