Sokong bisnis MyRepublic, Emiten Grup Sinarmas (DSSA) Rilis Obligasi Berkelanjutan

Kamis, 21 Maret 2024 | 16:09 WIB
Sokong bisnis MyRepublic, Emiten Grup Sinarmas (DSSA) Rilis Obligasi Berkelanjutan
[ILUSTRASI. Gedung kantor Eka Mas Republik (MyRepublic) di BSD Green Office Park. DOK/MyRepublic]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) akan menerbitkan dua surat utang melalui penawaran umum berkelanjutan (PUB) dengan total nilai penawaran Rp 7 triliun. Surat utang tersebut terdiri dari Obligasi Berkelanjutan I senilai Rp 4,2 triliun dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I sebesar Rp 2,8 triliun.

Untuk tahap I, surat utang yang ditawarkan terdiri atas Obligasi Berkelanjutan I Dian Swastatika Sentosa Tahap I Tahun 2024 sebesar Rp 350 miliar (Obligasi Berkelanjutan I) dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Dian Swastatika Sentosa Tahap I Tahun 2024 sebesar Rp 150 miliar (Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I). 

Wakil Presiden Direktur DSSA Lokita Prasetya menyampaikan, penerbitan surat utang ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan dan pengembangan bisnis perusahaan. Penawaran ini merupakan salah satu dari beberapa opsi pembiayaan yang bakal semakin memperkuat posisi keuangan perusahaan ke depan. 

"Posisi keuangan yang kuat dapat mendukung langkah transformasi perusahaan menuju “bisnis hijau” dan pengembangan bisnis teknologi. Saya yakin penawaran ini akan mendapat sambutan baik dari investor," ucap Lokita dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/3). 

Obligasi Berkelanjutan I dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I masing-masing mendapatkan peringkat idAA (Double A) dan idAA (sy) (Double A Syariah) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). 

Surat utang ini akan ditawarkan dalam tiga seri. Pertama, Seri A memberikan bunga atau tingkat bagi hasil setara 7,00%-7,50% per tahun dengan jangka waktu 370 hari. Kedua, Seri B dengan bunga atau tingkat bagi hasil setara 7,50%-8,50% per tahun dan tenor 3 tahun. 

Ketiga, Seri C ditawarkan dengan bunga atau tingkat bagi hasil setara 8,25%-9,00% per tahun dan jangka waktu 5 tahun. Pembayaran kupon dilakukan secara berkala setiap tiga bulan sekali.

Baca Juga: Menilik Kecukupan Modal BTN Terhadap Rencana Akusisi Bank Syariah

Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 70% dana yang terkumpul dari hasil emisi Obligasi Berkelanjutan I dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I akan digunakan untuk pengembangan bisnis penyediaan layanan internet dan multimedia MyRepublic yang dijalankan entitas anak, PT Eka Mas Republik. Kemudian, sisanya akan digunakan untuk modal kerja dan keperluan korporat umum lainnya.

Rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan I dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I telah mendapatkan persetujuan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Februari 2024. Periode bookbuilding akan dimulai dari tanggal 19 Maret 2024 sampai dengan 25 Maret 2024. 

Selanjutnya, masa penawaran umum direncanakan berlangsung sejak 2 April 2024 hingga 5 April 2024. Penjatahan dilaksanakan pada 16 April 2024. Investor dapat melakukan pembayaran pada 17 April 2024.

Lalu, distribusi Obligasi Berkelanjutan I dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I secara elektronik dan pengembalian dana pemesanan kepada pemegang surat utang berlangsung pada 18 April 2024. Dua surat utang ini rencananya akan tercatat di BEI pada tanggal 19 April 2024.

Dalam aksi korporasi ini, yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi Obligasi Berkelanjutan I dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I adalah PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Baca Juga: Sejarah Baru Bank Banten (BEKS), Untung Setelah Satu Dekade Merugi, Kini Menanti KUB

Sebagai informasi, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk menjalankan kegiatan usaha utama di bidang penyediaan tenaga listrik dan uap (induk perusahaan), pertambangan dan perdagangan batubara (terutama melalui PT Golden Energy Mines Tbk), bisnis teknologi (melalui PT Eka Mas Republik dan beberapa entitas anak lainnya), dan perdagangan & bahan-bahan kimia (melalui PT Rolimex Kimia Nusamas). 

Melalui empat lini usahanya, perusahaan dan entitas anak menghasilkan produk dan jasa berupa listrik, batubara, TV berbayar, internet, pestisida, pupuk, dan bahan kimia. Sejalan dengan rencana pemerintah untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi setelah pandemi, diperlukan prasarana infrastruktur digital yang terintegrasi dan berkualitas tinggi.

Perusahaan melalui entitas anak berupaya mewujudkan komitmen untuk mengembangkan kegiatan usaha di bisnis teknologi dengan memanfaatkan peluang untuk melakukan pengembangan jaringan infrastruktur di Indonesia. Perusahaan berharap dengan mengembangkan jaringan infrastruktur, dapat memperluas jangkauan layanan internet stabil dan cepat yang sesuai dengan kebutuhan pasar dengan harga yang kompetitif.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Biar Masalah Uang Tak Menjadi Sumber Kecemasan
| Rabu, 17 September 2025 | 18:07 WIB

Biar Masalah Uang Tak Menjadi Sumber Kecemasan

Kondisi pengeluaran yang lebih besar dari pemasukan, bisa memicu stres finansial. Simak upaya untuk mencegahnya!

Menguji Taji Bitcoin cs Hadapi September Effect & Suku Bunga The Fed
| Rabu, 17 September 2025 | 18:03 WIB

Menguji Taji Bitcoin cs Hadapi September Effect & Suku Bunga The Fed

Bulan ini, pasar aset kripto menghadapi ujian September Effect dan agenda suku bunga The Fed. Bagaimana strategi investor?

Presiden Prabowo Subianto Kembali Reshuffle, Ada Menpora dan Menkopolkam Baru
| Rabu, 17 September 2025 | 15:43 WIB

Presiden Prabowo Subianto Kembali Reshuffle, Ada Menpora dan Menkopolkam Baru

Prabowo melantik Djamari Caniago resmi dilantik sebagai Menkopolkam dan Erick Thohir sebagai Menpora

BI Rate Turun 5 Kali Hingga September 2025 Demi Menopang Pertumbuhan Ekonomi
| Rabu, 17 September 2025 | 15:19 WIB

BI Rate Turun 5 Kali Hingga September 2025 Demi Menopang Pertumbuhan Ekonomi

BI memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (Bps) menjadi 4,75% pada RDG yang digelar pada 16-17 September 2025.

BUVA Bakal Rights Issue Buat Ekspansi, Happy Hapsoro Profit Taking Rp 100 Miliar
| Rabu, 17 September 2025 | 13:00 WIB

BUVA Bakal Rights Issue Buat Ekspansi, Happy Hapsoro Profit Taking Rp 100 Miliar

Dalam waktu dekat, BUVA akan melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) alias rights issue.

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/9) Masih Menanti Keputusan BI dan The Fed
| Rabu, 17 September 2025 | 07:51 WIB

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/9) Masih Menanti Keputusan BI dan The Fed

Investor menanti hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur BI mengenai suku bunga acuan. Harap-harap cemas ini berbarengan arah suku bunga The Fed.

IPO Merdeka Gold (EMAS) Berpotensi Meraup Dana Rp 4,65 Triliun
| Rabu, 17 September 2025 | 07:44 WIB

IPO Merdeka Gold (EMAS) Berpotensi Meraup Dana Rp 4,65 Triliun

PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) mematok harga initial public offering (IPO) di Rp 2.880 per saham.

Emiten Properti Nantikan Dampak Penurunan Suku Bunga ke KPR
| Rabu, 17 September 2025 | 07:35 WIB

Emiten Properti Nantikan Dampak Penurunan Suku Bunga ke KPR

ruang penurunan suku bunga yang masih terbuka membawa angin segar untuk penjualan properti di sisa tahun ini dan tahun depan.

TLKM Menghapus Posisi Wakil Direktur Utama dan Munculkan Direktur Legal
| Rabu, 17 September 2025 | 07:22 WIB

TLKM Menghapus Posisi Wakil Direktur Utama dan Munculkan Direktur Legal

Selain perombakan direksi, rapat tersebut juga mengusulkan untuk menghapus satu posisi komisaris yang sebelumnya diisi Ismail

FORE Menyuntik Modal Anak Usaha Senilai US$ 500.000
| Rabu, 17 September 2025 | 07:07 WIB

FORE Menyuntik Modal Anak Usaha Senilai US$ 500.000

Transaksi penambahan modal tersebut bertujuan mempertahankan presentasi kepemilikan saham FORE di FIPL.

INDEKS BERITA

Terpopuler