SOSS Berupaya Menjaga Kinerja Tahun Ini

Jumat, 02 Juli 2021 | 09:30 WIB
SOSS Berupaya Menjaga Kinerja Tahun Ini
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang alih daya, PT Shield On Service Tbk (SOSS) masih akan mengandalkan segmen sumber daya manusia (SDM) dan keamanan yang berkontribusi dominan terhadap pendapatan.

Berdasarkan laporan keuangan SOSS di kuartal I 2021, pendapatan dari segmen penyedia SDM sebesar Rp 168,52 miliar atau sekitar 52% terhadap total pendapatan. Adapun segmen keamanan berkontribusi sekitar 24,8% terhadap pendapatan atau senilai Rp 79,8 miliar di kuartal I 2021.
Direktur PT Shield On Service Tbk, Lukcimo Jahja optimistis bisa mencatatkan pertumbuhan kinerja, walaupun pendemi Covid-19 belum menunjukkan tanta-tanda berakhir dalam waktu dekat.

Atas dasar itu, SOSS terus melakukan penyesuaian terhadap adaptasi baru, kemudian pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan melalui komunikasi yang lebih intensif dan terbuka. SOSS juga terus mengevaluasi biaya untuk mencapai tingkat efisiensi yang lebih optimal. Selain menjalankan sejumlah agenda bisnis tersebut, Lukcimo mengungkapkan, manajemen SOSS akan meluncurkan aplikasi Smart Worker untuk membantu mempertemukan kebutuhan pemberi kerja dengan karyawan yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan.

"Aplikasi bisa meluncur di awal kuartal III 2021, diharapkan orang-orang yang memerlukan pekerjaan atau perusahaan lain yang membutuhkan pekerja dengan spesifikasi tertentu bisa dilayani," jelas dia dalam paparan publik secara virtual, Kamis (1/7).

Selama ini SOSS baru mengoperasikan aplikasi Smart Clean yang spesifik hanya untuk kebersihan. Dengan aplikasi Smart Worker, maka lanskap spesifikasi pekerja bisa lebih luas.  "Harapannya tentu bisa meningkatkan lini bisnis segmen sumber daya manusia. Saat ini kontribusinya 55% ke pendapatan dan dengan adanya aplikasi ini akan meningkat lagi," kata Lukcimo.

SOSS belum bisa membeberkan target pendapatan maupun laba tahun ini, karena masih ada tekanan pandemi Covid-19." Upaya efisiensi akan lebih optimal. Kami akan mengevaluasi semua, termasuk belanja modal (capex) tahun 2021," kata Lukcimo. Keputusan merevisi belanja modal lantaran sebelumnya capex direncanakan untuk investasi alat atau mesin yang mendukung segmen kebersihan. Saat ini pandemi membuat aktivitas pusat belanja sangat terbatas, otomatis belanja modal berkurang drastis.

Namun capex untuk segmen keamanan (security) masih berjalan. "Meski ada WFH 100%, kantor-kantor tetap butuh jasa pengamanan. Biasanya dikombinasikan antara pengamanan sistem teknologi dan fisik, orang kita tetap hadir," ucap Lukcimo. 

Bagikan

Berita Terbaru

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:17 WIB

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?

Prospek kinerja DSNG di 2026 dinilai solid berkat profil tanaman sawit muda dan permintaan CPO yang kuat.

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:15 WIB

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana

Langkah ini  untuk menyederhanakan proses, meningkatkan kepastian layanan, dan memperkuat tata kelola pendaftaran produk investasi reksadana. 

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:11 WIB

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini

Kontrak tersebut terkait tambang Blackwater. Perpanjangan kontrak yang diperoleh pada 21 Desember 2025 tersebut bernilai sekitar A$ 740 juta. 

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:45 WIB

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya

Emiten sektor semen berpeluang memasuki fase pemulihan pada 2026 setelah melewati tahun yang menantang.

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras

Tercatat 290 perusahaan memperoleh tax holiday, dengan 102 perusahaan telah beroperasi dan merealisasikan investasi sebesar Rp 480 triliun.

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi

Kebijakan pemangkasan produksi nikel oleh Pemerintah RI diharapkan mendongkrak harga sehingga akan berefek positif ke emiten.

ASII Masih Melirik Peluang Bisnis di Sektor Kesehatan
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:42 WIB

ASII Masih Melirik Peluang Bisnis di Sektor Kesehatan

Hingga saat ini, total investasi Grup Astra di bidang jasa kesehatan telah mencapai sekitar Rp 8,6 triliun.

Likuiditas Melimpah, Riil Masih Lemah
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:39 WIB

Likuiditas Melimpah, Riil Masih Lemah

Kenaikan M2 lebih banyak ditopang oleh peningkatan uang kuasi, terutama simpanan berjangka dan tabungan di perbankan. ​

DJP Memperketat Status Pajak WNI Diaspora
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:30 WIB

DJP Memperketat Status Pajak WNI Diaspora

DJP terapkan status pajak WNI diaspora lewat uji berjenjang untuk kondisi sebenarnya.                   

ELPI Kantongi Kontrak Rp 2,9 Triliun dari Genting Group
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:14 WIB

ELPI Kantongi Kontrak Rp 2,9 Triliun dari Genting Group

PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) mengantongi kontrak jangka panjang untuk proyek floating liquefied natural gas (FLNG) Genting 

INDEKS BERITA

Terpopuler