S&P Kerek Peringkat Utang RI, Investor Asing Kembali Masuk ke Bursa Saham
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi beli asing di pasar domestik masih terasa hingga awal pekan setelah libur lebaran usai. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada perdagangan terakhir sebelum libur panjang Lebaran lalu (31/5), nilai beli bersih alias net buy investor asing mencapai Rp 1,43 triliun.
Kemarin (10/6), arus dana asing yang masuk pun masih cukup besar. BEI mencatat, nilai beli bersih investor asing mencapai Rp 480,81 miliar. Jadi, sejak awal tahun, asing mencatat beli bersih Rp 58,32 triliun.
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan investor asing yakin masuk ke pasar Indonesia. Salah satunya adalah pengumuman naiknya peringkat kredit Indonesia.
Sebelum libur lebaran, lembaga pemeringkat global Standard & Poor's (S&P) Global Ratings menaikkan peringkat kredit jangka panjang Indonesia dari BBB- menjadi BBB. Pada saat bersamaan, S&P juga menaikkan peringkat kredit jangka pendek Indonesia dari A-3 menjadi A-2. Prospek kedua peringkat tersebut ditetapkan stabil.
Saham-Saham Buruan Asing Per 10 Juni 2019 | |||
---|---|---|---|
Saham | Nilai Beli | Harga | Volume |
BMRI | Rp 273,46 miliar | Rp 7.850 | 107,1 juta |
BBCA | Rp 198,46 miliar | Rp 29.400 | 44,41 juta |
ASII | Rp 102,72 miliar | Rp 7.675 | 55,15 juta |
BBRI | Rp 87,71 miliar | Rp 4.230 | 290,03 juta |
UNTR | Rp 84,24 miliar | Rp 26.550 | 7,06 juta |
SMGR | Rp 48,92 miliar | Rp 12.175 | 16,8 juta |
BTPS | Rp 38,49 miliar | Rp 2.880 | 55,91 juta |
ADRO | Rp 35,03 miliar | Rp 1.285 | 57,32 juta |
TLKM | Rp 32,09 miliar | Rp 4.040 | 226,55 juta |
UNVR | Rp 31,09 miliar | Rp 44.650 | 4,77 juta |
Sumber: RTI |
Chris memprediksi, arus masuk dana investor asing masih akan terjadi di pekan pertama perdagangan Juni. Hal ini didukung kabar suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) akan turun tahun ini.
Managing Director Head of Equity Capital Market Samuel International Harry Su berpendapat, arus dana asing masih akan bergerak dinamis. Meski asing mulai optimistis, dia menyarankan investor tetap hati-hati melihat arah politik dalam negeri.
Investor perlu mencermati keputusan sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi. "Saya rasa pasar masih cautiously optimistic sambil menanti keputusan tanggal 28 Juni," ujar dia.
Harry menganalisis, dalam jangka pendek, investor asing akan trading jangka pendek ke sektor yang performanya masih cukup tertinggal, seperti saham sektor properti. Apalagi, ada ekspektasi suku bunga The Fed berpotensi turun di masa depan. Sementara saham properti sudah lama terkoreksi.
Chris berpendapat, di antara saham yang diburu asing, saham-saham perbankan masih menarik. Di sisi lain, sektor perbankan sendiri memiliki bobot hampir 50% di IHSG. Dia merekomendasikan beberapa saham, seperti BBCA, TLKM dan BBRI.