Ekonomi Indonesia di kuartal pertama tahun ini tumbuh tak sampai 5%, hanya 4,87% year on year (yoy). Angka ini lebih rendah dibanding kuartal satu tahun lalu sebesar 5,11% yoy. Di luar tahun pandemi Covid-19 pada 2020-2021, ini merupakan pertumbuhan kuartal pertama yang terendah sejak 2015.
Padahal, di kuartal I 2025, ada paket stimulus dari pemerintah untuk mendongkrak daya beli dan momentum bulan puasa. Tapi, belum mampu mendorong ekonomi tumbuh 5%. Daya beli masyarakat masih lunglai. Padahal, konsumsi masyarakat merupakan lokomotif utama pertumbuhan ekonomi negara kita. Konsumsi rumahtangga hanya tumbuh 4,89%, melambat dibandingkan dengan kuartal I 2024 yang tumbuh 4,91%.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan