Stok Beras

Kamis, 30 Oktober 2025 | 10:36 WIB
Stok Beras
[ILUSTRASI. TAJUK - Hendrika Yunapritta]
Hendrika Yunapritta | Managing Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, Bulog tampaknya sedang mengalami paradoks klasik dalam pengelolaan pangan nasional. Kita tentu masih ingat, ketika Bulog mengumumkan stok beras mencapai rekor tertinggi yang pernah ada, yakni sejumlah 4 juta ton beras pada Mei 2025 lalu. Namun, hingga kini, penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) justru berjalan lamban.

Program SPHP sejatinya dirancang sebagai bantalan stabilisasi harga, dengan target distribusi sekitar 1,3 juta ton beras subsidi sepanjang 2025. Hingga pertengahan tahun ini, realisasi penyalurannya baru sekitar 45 ribu ton, alias tidak sampai 4% dari target nasional. Lambannya pergerakan ini membuat stok lama menumpuk di gudang, bahkan sebagian harus direproses agar layak dikonsumsi.

Bulog tengah berupaya melakukan pengosongan gudang dengan mempercepat penjualan beras lama. Langkah ini dilakukan karena sebagian gudang telah terisi hingga 90% kapasitas, padahal musim panen berikutnya sudah di depan mata.

Di tengah upaya memperlancar arus beras keluar, muncul keluhan soal kualitas beras SPHP. Yang terbaru, datang dari Blitar, Ternate, dan beberapa wilayah lain. Warga menyebut beras SPHP berbau apek, berwarna abu-abu. Bulog mengakui ada sebagian kecil beras yang mengalami penurunan mutu akibat penyimpanan lama, dan ada 0,1% stok yang masuk reproses. Meski secara statistik kecil, keluhan publik menunjukkan ada celah dalam rotasi stok dan pengawasan mutu.

Situasi ini ironis karena terjadi di tengah harga beras premium yang terus naikmenembus Rp 18.000 per kilogram di Jabodetabek. Dalam kasus harga beras tinggi (apapun jenisnya), Bulog melakukan operasi pasar. Bisa jadi, beras SPHP yang disalurkan Bulog, tidak diminati oleh segmen pasar beras premium. Namun, upaya pengurangan stok beras Bulog tetap perlu dilakukan. Kalangan TNI/Polri juga terlihat melakukan operasi pasar beras SPHP. Terakhir, Bulog menyalurkan beras SPHP ini untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan lapas. Bulog juga sedang mengusulkan menerapkan lagi pemberian natura pada ASN dan TNI/Polri.

Semua dilakukan agar beras persediaan cepat terserap. Ke depan, sebaiknya Pemerintah membaharui manajemen beras Bulog, agar tidak terjebak pada logika penumpukan stok seperti sekarang. Di antaranya, mungkin investasi pada silo gabah modern, hingga Bulog tidak melulu menyimpan beras yang rentan, tapi bisa menumpuk gabah.

Selanjutnya: Pendapatan dan Laba Bersih Turun Tipis, Ini Strategi Manajemen SOCI Mendorong Kinerja

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Otak-Atik Free Float Ala MSCI Bikin Pasar Saham RI Rugi dan Tak Menjamin Transparansi
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 11:38 WIB

Otak-Atik Free Float Ala MSCI Bikin Pasar Saham RI Rugi dan Tak Menjamin Transparansi

Investor yang tadinya menggunakan korporasi bisa mengalihkan kepemilikan sahamnya ke sekuritas atau yayasan dengan mudah tanpa terdeteksi. 

Rupiah Tak Selemah yang Terlihat
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 10:49 WIB

Rupiah Tak Selemah yang Terlihat

Rupiah yang seimbang adalah rupiah yang mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia, bukan sekadar cerminan sentimen pasar jangka pendek.

Stok Beras
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 10:36 WIB

Stok Beras

Ke depan, sebaiknya Pemerintah membaharui manajemen beras Bulog, agar tidak terjebak pada logika penumpukan stok seperti sekarang.

Pendapatan dan Laba Bersih Turun Tipis, Ini Strategi Manajemen SOCI Mendorong Kinerja
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 08:45 WIB

Pendapatan dan Laba Bersih Turun Tipis, Ini Strategi Manajemen SOCI Mendorong Kinerja

Sepanjang 2025 berjalan PT Soechi Lines Tbk (SOCI) telah mendirikan tiga anak usaha baru dan menambah armada.

Menakar Prospek Bukalapak (BUKA) Seiring Buyback Saham dan Rilis Kinerja Keuangan
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 08:09 WIB

Menakar Prospek Bukalapak (BUKA) Seiring Buyback Saham dan Rilis Kinerja Keuangan

Laba bersih yang dicatat Bukalapak (BUKA) ditopang oleh kenaikan harga saham BBHI yang mencapai 112,86%.​

Pebisnis Cat Intip Pasar Ekspor Eropa
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 07:20 WIB

Pebisnis Cat Intip Pasar Ekspor Eropa

Pelaku usaha cat dan pelapis dalam negeri tengah menyiapkan diri untuk memanfaatkan kesepakatan perdagangan bebas RI dan Uni Eropa..

Hatten Bali (WINE) Bidik Peluang Ekspansi di Luar Bali
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Hatten Bali (WINE) Bidik Peluang Ekspansi di Luar Bali

WINE menyiapkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp 26 miliar pada 2025 untuk memperkuat kapasitas produksi dan mendukung efisiensi operasional

Biayai Akuisisi SPBU Esso, Chandra Asri (TPIA) Dikabarkan Cari Pendanaan US$ 1 Miliar
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 06:59 WIB

Biayai Akuisisi SPBU Esso, Chandra Asri (TPIA) Dikabarkan Cari Pendanaan US$ 1 Miliar

Ekspansi PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) ke Singapura sejauh ini berkontribusi positif ke kinerja keuangannya.

The Fed Pangkas Suku Bunga, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (30/10)
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 06:50 WIB

The Fed Pangkas Suku Bunga, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (30/10)

Pasar juga menanti hasil pertemuan Bank of Japan. Pada  Kamis (30/10) dini hari  The Fed memangkas suku bunga acuan 25 bps menjadi 3,75%-4%,

Tak Hanya Penyaluran Kredit, Penjualan Aset di Bank Juga Menantang
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 06:42 WIB

Tak Hanya Penyaluran Kredit, Penjualan Aset di Bank Juga Menantang

Perbankan tampaknya tak hanya menghadapi tantangan dalam menggenjot penyaluran kredit tahun ini, tapi juga dalam menjual agunan aset bermasalah​

INDEKS BERITA

Terpopuler