Stop Playing Victim

Jumat, 17 Februari 2023 | 08:00 WIB
Stop Playing Victim
[]
Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Awal bulan ini, paling tidak dua kali Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyentil industri perbankan.

Pertama, meminta sektor perbankan tidak ragu-ragu menyalurkan pembiayaan atau kredit pada pembangunan smelter. Menurut Jokowi, keikutsertaan perbankan menjadi bagian penting mensukseskan program hilirisasi.

Kedua, Jokowi menyoroti laba perbankan  tumbuh kencang. Tahun 2022 memang pertumbuhan laba bank melesat dan mencetak rekor. "Kadang-kadang saya mikir, ini tumbuhnya tinggi banget. Jangan-jangan bunga ketinggian," ujar Jokowi.

Terkait keluhan smelter, berdasarkan data Bank Indonesia (BI) penyaluran kredit ke industri pengolahan, termasuk hilirisasi hingga smelter justru menunjukkan tren meningkat. 

Tahun lalu, penyaluran kredit ke sektor ini Rp 1.021,7 triliun. Lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemi sebesar Rp 909,1 triliun di 2019 dan sempat turun di 2020 mencapai Rp 862,2 triliun.

Dari sisi perbankan, ada alasan kuat terkait kredit smelter: pembangunannya butuh modal besar. Sementara risiko cukup tinggi karena tidak ada jaminan pemerintah.

Alasan lain, kebanyakan smelter didominasi investor asing. Sementara bank lokal tidak boleh memberi kredit investasi ke perusahaan penanaman modal asing (PMA). Bank bisa membiayai jika PMA membentuk usaha patungan dengan entitas lokal. 

 Terkait bunga, selain faktor kebijakan otoritas, naik-turun suku bunga mengikuti tren di pasar. Dari sisi bisnis, bank-bank BUMN sejatinya punya kekuatan untuk "mengendalikan" bunga di pasar.

Pemerintah tinggal memerintahkan bank BUMN menurunkan bunga kredit.  Risikonya, penurunan bunga bisa menggerus laba. Sementara Perpres No. 130 Tahun 2022 tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2023 di Lampiran II meminta BUMN menyetor dividen Rp 49,1 triliun. Dari jumlah itu setoran bank BUMN sebesar Rp 24,85 triliun.

Artinya, sentilan Jokowi  terkait pembiayaan smelter dan bunga bank, pemerintah sendiri yang bisa menyelesaikan. Jokowi bisa memberi insentif untuk smelter dalam negeri atau penjaminan. Sedangkan terkait bunga tinggal meminta Kementerian BUMN memerintahkan bank BUMN turunkan bunga.

Pemerintah janganlah playing victim. Di tengah kesulitan fiskal, pemerintah sanggup menyelesaikan proyek infrastruktur dan  melanjutkan Ibu Kota Negara (IKN). Jadi  seharusnya pemerintah bisa membereskan sentilan Jokowi di awal tulisan ini. Stop playing victim.

Bagikan

Berita Terbaru

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau

Pada hari perdagangan perdananya, DKHH menyentuh auto reject atas (ARA) usai melesat 34,85% ke level Rp 178, dari harga IPO di Rp 132 per saham.

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh

Heboh daftar iris bisa mendapatkang uang, ini sebenarnya tujuan kehadiran teknologi proof of human. Yuk simak

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi
| Minggu, 11 Mei 2025 | 13:00 WIB

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi

Sektor manufaktur dan energi menjadi roda penggerak bagi pertumbuhan kredit perbankan di kuartal pertama ini. 

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT
| Minggu, 11 Mei 2025 | 10:00 WIB

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT

Per Maret 2025 jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 13,71 juta, bertambah dibandingkan dengan Februari sebanyak 13,31 juta.

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 09:12 WIB

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian

Besaran dana IPO yang berhasil dihimpun sejak awal tahun sampai dengan 8 Mei 2025 sudah mencapai Rp 7 triliun.

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:53 WIB

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (11 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,31% jika menjual hari ini.

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:20 WIB

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya

PTPP tidak dalam kondisi likuiditas yang seret. Aset lancarnya masih mencukupi untuk digunakan memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya.

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 06:00 WIB

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian

Membuka relasi menjadi salah satu kunci sukses sebagai seorang sineas. Agar relasi terjalin, bergabung di komunitas adal

 
Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara
| Minggu, 11 Mei 2025 | 05:10 WIB

Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara

Kondang sebagai penambang batubara tak menyurutkan semangat PT Indika Energy Tbk (INDY) transisi ke bisnis yang rendah karbon. 

 
Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena
| Minggu, 11 Mei 2025 | 04:50 WIB

Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena

Kelar garap sepeda motor listrik, Polytron merambah pasar mobil listrik dengan target penjualan yang aduhai.

INDEKS BERITA

Terpopuler