Strategi Emiten Alat Berat

Selasa, 22 Januari 2019 | 08:45 WIB
Strategi Emiten Alat Berat
[]
Reporter: Dityasa H Forddanta, Yoliawan H | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Euforia prospek harga batubara sepertinya mulai berakhir. Hal ini berimbas pada sektor pendukung di industri pertambangan batubara, termasuk di antaranya bisnis distributor alat berat.

PT United Tractors Tbk (UNTR) salah satu yang terimbas. Entitas usaha Grup Astra ini memutuskan merevisi target penjualan alat berat tahun ini.

 

Sebelumnya, UNTR menargetkan menjual 4.900 unit alat berat. Namun, saat ini target tersebut direvisi menjadi 4.000 unit. "Revisi karena turunnya harga batubara kalori rendah," ujar Presiden Direktur UNTR Gidion Hasan kepada KONTAN, Senin (21/1).

 

Harga emas hitam tersebut sejatinya masih berada di level tinggi. Namun, fluktuasi harga batubara terus terjadi.

 

Harga batubara di ICE Futures untuk kontrak pengiriman Februari, Jumat (18/1), turun 0,49% jadi US$ 101,8 per ton. Alih-alih mencatat pertumbuhan, UNTR justru diperkirakan bakal mencatat torehan sebaliknya karena kondisi tersebut.

 

Data penjualan UNTR memang masih dalam proses audit. Tapi, Hasan mengatakan, penjualan sepanjang 2018 sekitar 4.800 unit. Artinya, target tahun ini turun sekitar 17% dibanding realisasi penjualan tahun lalu.

 

Catatan saja, hingga November 2018, penjualan alat berat UNTR mencapai 4.502 unit. Angka ini naik hampir 30% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar 3.467 unit.

 

Tapi, UNTR tidak mengubah belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini. Alokasi capex tetap US$ 800 juta. "Penjualan alat berat dan bisnis mining contractor itu dua hal yang berbeda. Capex sebagian besar untuk bisnis mining contractor," jelas Gidion.

 

Sementara PT Intraco Penta Tbk (INTA) memilih strategi berbeda. Daripada merevisi target penjualan, perusahaan ini menggeser penjualan alat berat ke sektor selain batubara. Harapannya, hal ini mengurangi risiko fluktuasi harga batubara.

 

Hingga November 2018, INTA menjual 841 unit alat berat. Sebesar 45% penjualan berasal dari sektor batubara.

 

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menyebut, perusahaan distributor alat berat perlu mengantisipasi potensi penurunan harga batubara. Ia melihat, meski ada potensi penurunan harga batubara, sejumlah emiten masih memiliki fundamental yang kuat.

 

UNTR misalnya, sudah melakukan diversifikasi ke bisnis tambang lain, seperti Martabe. Chris menyebut, ke depan ada potensi kontribusi dari bisnis emas meningkat.

 

Chris menilai valuasi UNTR saat ini relatif murah. Price earning ratio (PER) UNTR sekitar 8,32 kali. Chris merekomendasikan beli UNTR dengan target harga Rp 30.000 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)
| Minggu, 08 Juni 2025 | 09:23 WIB

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (8 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,63% jika menjual hari ini.

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:35 WIB

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas

Di balik reputasinya sebagai penyedia kamar murah dan layanan check-in kilat, OYO punya ambisi lebih besar. Apa itu?

 
Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:20 WIB

Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang

Ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat ke Tanah Suci. Tak hanya calon jemaah yang gundah gulana, agen travel juga pusing alang kepalang. 

 
Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

INDEKS BERITA

Terpopuler