Suku Bunga Tetap, Saham Bank Menguat

Jumat, 22 Maret 2019 | 06:44 WIB
Suku Bunga Tetap, Saham Bank Menguat
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan bunga acuan atau BI 7-days reverse repo rate (BI 7-DRR) di level 6%. BI juga melonggarkan sejumlah aturan untuk melonggarkan likuiditas perbankan.

Ini pula yang diyakini mampu menambah kilau saham perbankan Bahkan, Kamis (21/3) kemarin, sejumlah saham bank kompak menguat. Harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBTN) mencetak kenaikan 1,60% kemarin. Saham ini ditutup di Rp 9.500 per saham.

Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 5,44% menjadi Rp 2.520 per saham. Mayoritas saham bank, terutama saham bank berkapitalisasi pasar besar atawa big caps, juga mengakumulasi imbal hasil alias return positif sejak awal tahun.

Analis Phitraco Sekuritas Valdy Kurniawan berpendapat, ini mengindikasikan pelaku pasar merespons positif langkah BI menahan bunga. Apalagi, likuiditas cenderung ketat akibat pertumbuhan kredit yang melebihi dana pihak ketiga sehingga loan to deposit ratio (LDR) naik.

Sepanjang 2018, laju pertumbuhan penyaluran kredit 11,75% secara tahunan, melebihi laju perolehan DPK yang hanya 6,5%. "Dengan bunga relatif stabil, bank dapat mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga guna perbaiki likuiditas," ujar Valdy, (21/3).

Selain itu, menurut Valdy, perbankan juga bisa memaksimalkan stabilnya suku bunga acuan untuk memperbanyak penyaluran kredit. Sebab, suku bunga yang stabil akan membuat beban biaya atau cost of fund yang harus ditanggung pencari kredit jadi lebih murah.

Masalah likuiditas

Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra mengungkapkan, dengan tingkat suku bunga yang stabil ini prospek sektor perbankan ke depan cukup cerah. Dalam jangka pendek, Aditya memang cuma memberi pandangan netral untuk sektor perbankan. "Untuk jangka pendek sektor perbankan netral, tapi jangka panjang kami berpandangan overweight," tutur dia.

Aditya mengakui, sektor perbankan masih menemui banyak tantangan tahun ini. Perbankan antara lain masih kesulitan mengumpulkan dana pihak ketiga.

Menilik data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio kredit bermasalah kotor per Januari juga mencapai 2,55%. Jumlah ini naik ketimbang posisi di Desember 2018 yang sebesar 2,36%. Meski begitu, dua tahun terakhir Aditya melihat biaya kredit yang berhubungan dengan biaya pencadangan mulai turun. Hal ini akan meningkatkan laba bersih.

Valdy merekomendasikan BBRI dengan target harga Rp 4.110, BBNI di harga Rp 12.600 dan BMRI dengan target harga Rp 8.300 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Pasar Wait and See, Kinerja Obligasi Kurang Amunisi
| Selasa, 11 November 2025 | 15:52 WIB

Pasar Wait and See, Kinerja Obligasi Kurang Amunisi

Laju penguatan kinerja obligasi pemerintah terjegal oleh faktor eksternal. Bagaimana sebaiknya strategi investor?

Menyeragamkan Kategori Rekening Dormant Agar Tak Timbul Masalah
| Selasa, 11 November 2025 | 10:45 WIB

Menyeragamkan Kategori Rekening Dormant Agar Tak Timbul Masalah

OJK terbitkan POJK 24/2025, standar baru klasifikasi rekening aktif, tidak aktif, dan dormant, serta prosedur reaktivasi untuk melindungi nasabah.

Strategi Menyelam di Koin-Koin Micin Kripto
| Selasa, 11 November 2025 | 09:17 WIB

Strategi Menyelam di Koin-Koin Micin Kripto

Koin-koin micin memang biasanya tidak membutuhkan modal besar untuk menggerakkan harganya, sehingga sangat mudah dipompa dan dijatuhkan.

BI Pastikan Redenominasi Tak Kurangi Daya Beli
| Selasa, 11 November 2025 | 08:50 WIB

BI Pastikan Redenominasi Tak Kurangi Daya Beli

Penyusunan RUU Redenominasi tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 7/2025           

Purbaya Meminta Pemda Percepat Belanja
| Selasa, 11 November 2025 | 08:35 WIB

Purbaya Meminta Pemda Percepat Belanja

Instruksi itu tertuang dalam surat resmi bernomor S-662/MK.08/2025 yang bersifat segera, ditujukan kepada para gubernur, bupati, dan wali kota

Menakar Peluang Perluasan Objek Cukai
| Selasa, 11 November 2025 | 08:18 WIB

Menakar Peluang Perluasan Objek Cukai

 Rencana perluasan objek cukai di luar rokok dan minuman beralkohol bakal menghadapi tantangan berat

Beban Keuangan Membengkak, Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Mendekap Kerugian
| Selasa, 11 November 2025 | 08:07 WIB

Beban Keuangan Membengkak, Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Mendekap Kerugian

PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) ​ membukukan rugi bersih Rp 88,46 miliar di periode sembilan bulan tahun 2025. 

Cari Dana Bayar Utang, Cakra Buana Resources (CBRE) Akan Menggelar Rights Issue
| Selasa, 11 November 2025 | 08:00 WIB

Cari Dana Bayar Utang, Cakra Buana Resources (CBRE) Akan Menggelar Rights Issue

Seluruh saham yang akan dilepas PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) merupakan saham atas nama dengan nilai nominal Rp 25 per saham.

Bumi Resources (BUMI) Resmi Jadi Pemilik 100% Saham Wolfram
| Selasa, 11 November 2025 | 07:55 WIB

Bumi Resources (BUMI) Resmi Jadi Pemilik 100% Saham Wolfram

Total nilai akuisisi yang digelontorkan emiten batubara Grup Bakrie itu mencapai AUS$63,5 juta atau setara Rp 698,98 miliar.

Kinerja Emiten Grup Triputra Semakin Berjaya
| Selasa, 11 November 2025 | 07:47 WIB

Kinerja Emiten Grup Triputra Semakin Berjaya

Kenaikan volume penjualan dan rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) ​mendukung kinerja emiten Grup Triputra.

INDEKS BERITA

Terpopuler