Suku Bunga Tinggi Membuat DIRE Kurang Dilirik

Kamis, 10 Januari 2019 | 10:02 WIB
Suku Bunga Tinggi Membuat DIRE Kurang Dilirik
[]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan produk Dana Investasi Real Estat (DIRE) di Indonesia masih lamban. Hingga saat ini masih jarang manajer investasi yang meluncurkan produk DIRE baru.

Namun, pada awal tahun ini, ada produk DIRE anyar. Yakni, DIRE Ciptadana Properti Perhotelan Padjajaran (DIRE Padjajaran) milik Ciptadana Asset Management. Produk tersebut memiliki aset portofolio utama Hotel Padjajaran. Hotel yang berada di Bogor tersebut berada di lahan seluas 3.684 meter persegi (m²). Sementara luas bangunannya sekitar 11.148 m².

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, produk DIRE masih terbatas karena manajer investasi kesulitan mencari underlying yang bisa memberikan imbal hasil tinggi. Jika imbal hasil yang ditawarkan tidak menarik, otomatis, investor enggan melirik DIRE.

"DIRE menarik dimiliki jika bisa memberikan imbal hasil 2%–3% di atas deposito," kata dia. Namun, tantangannya saat ini adalah suku bunga dalam tren tinggi, sehingga manajer investasi harus mencari aset properti yang bisa memberi return tinggi pula.

Meski begitu, Paula Rianty Komarudin, Direktur Utama Ciptadana Asset Management, masih melihat potensi investasi DIRE di Indonesia sangat positif. Potensi DIRE untuk berkembang pun kian didukung pemerintah dengan memberi relaksasi Bea Perolehan Hak atas Tanah dan atau Bangunan (BPHTB) dari 5% menjadi maksimal 1%, bagi tanah dan bangunan yang menjadi aset DIRE.

Wawan menambahkan, DIRE cocok dimiliki investor yang memiliki investasi di properti. Sebelum membeli DIRE, baiknya investor menyiapkan strategi penjualan instrumen yang memiliki risiko likuiditas cukup tinggi ini.

"Kalau butuh dana cepat, belum tentu bisa langsung dijual, karena paling tidak MI harus bisa menjual aset ke investor lainnya dulu, investor harus siap dengan risiko ini dan menyiapkan exit strategy," jelas Wawan.

Bagikan

Berita Terbaru

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:07 WIB

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membidik sejumlah perusahaan potensial untuk didanai pada tahun 2025 ini. 

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:03 WIB

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah

Pemulihan kinerja dan bisnis on demand service mendorong prospek harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:31 WIB

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi

Di jangka pendek ada peluang harga emas terkoreksi. Data-data inflasi Amerika Serikat menunjukkan pelambatan

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:26 WIB

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat

Ketimbang IPO entitas hasil merger UUS BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah, BBTN membuka peluang untuk mengakuisisi bank syariah lain.

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:09 WIB

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD

Pemerintah akan menyisir dan mendata developer nakal agar tidak bisa berpartisipasi dalam Program Tiga Juta Rumah. 

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:53 WIB

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) dan Ghuangzhou Yi Song berkongsi masuk ke bisnis paper pulp mold. ​

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:41 WIB

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua

Data terbaru menunjukkan, kepemilikan Subagio Wirjoatmodjo di perusahaan batubara PT Trimata Benua sebanyak 25 persen.

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:02 WIB

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat

Peluang pemangkasan suku bunga acuan alias BI rate dapat mendukung valuasi yield obligasi domestik. 

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:00 WIB

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder

Langkah borong SBN oleh Bank Indonesia sebagai bentuk dukungan bank sentral terhadap program ekonomi pemerintah.

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:45 WIB

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik

Pada September nanti Indonesia secara keseluruhan bisa memenuhi standar besar seperti Exponential Moving Average (EMA).

INDEKS BERITA

Terpopuler