KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan produk Dana Investasi Real Estat (DIRE) di Indonesia masih lamban. Hingga saat ini masih jarang manajer investasi yang meluncurkan produk DIRE baru.
Namun, pada awal tahun ini, ada produk DIRE anyar. Yakni, DIRE Ciptadana Properti Perhotelan Padjajaran (DIRE Padjajaran) milik Ciptadana Asset Management. Produk tersebut memiliki aset portofolio utama Hotel Padjajaran. Hotel yang berada di Bogor tersebut berada di lahan seluas 3.684 meter persegi (m²). Sementara luas bangunannya sekitar 11.148 m².
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, produk DIRE masih terbatas karena manajer investasi kesulitan mencari underlying yang bisa memberikan imbal hasil tinggi. Jika imbal hasil yang ditawarkan tidak menarik, otomatis, investor enggan melirik DIRE.
"DIRE menarik dimiliki jika bisa memberikan imbal hasil 2%–3% di atas deposito," kata dia. Namun, tantangannya saat ini adalah suku bunga dalam tren tinggi, sehingga manajer investasi harus mencari aset properti yang bisa memberi return tinggi pula.
Meski begitu, Paula Rianty Komarudin, Direktur Utama Ciptadana Asset Management, masih melihat potensi investasi DIRE di Indonesia sangat positif. Potensi DIRE untuk berkembang pun kian didukung pemerintah dengan memberi relaksasi Bea Perolehan Hak atas Tanah dan atau Bangunan (BPHTB) dari 5% menjadi maksimal 1%, bagi tanah dan bangunan yang menjadi aset DIRE.
Wawan menambahkan, DIRE cocok dimiliki investor yang memiliki investasi di properti. Sebelum membeli DIRE, baiknya investor menyiapkan strategi penjualan instrumen yang memiliki risiko likuiditas cukup tinggi ini.
"Kalau butuh dana cepat, belum tentu bisa langsung dijual, karena paling tidak MI harus bisa menjual aset ke investor lainnya dulu, investor harus siap dengan risiko ini dan menyiapkan exit strategy," jelas Wawan.