Sukuk global laris, lelang SUN diperkirakan bakal sepi

Senin, 07 Juni 2021 | 07:45 WIB
Sukuk global laris, lelang SUN diperkirakan bakal sepi
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran sukuk global yang digelar pemerintah pekan lalu laris manis, bahkan kelebihan permintaan hingga 3,42 kali. Pemerintah pun sukses menekan klaim bunga yang diberikan ke level terendah sepanjang sejarah.

Meski begitu, efek penjualan sukuk global yang laris manis tersebut tidak akan berdampak besar pada lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (8/6) nanti. Bahkan, analis memprediksi penawaran yang masuk dari investor dalam lelang ini bisa jadi turun dibanding penawaran di lelang sebelumnya.

Pada lelang SUN sebelumnya, penawaran yang masuk mencapai Rp 78,16 triliun. Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto memprediksi, penawaran masuk dalam lelang kali ini berkisar Rp 50 triliun-Rp 60 triliun.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C. Permana memprediksi, penawaran dalam lelang SUN pekan ini akan berkisar Rp 60 triliun-Rp 70 triliun. Ia menyebut, suksesnya penawaran sukuk global memang menandakan investor asing percaya dan memandang positif instrumen surat utang Indonesia.

Tapi, di sisi lain, yield SUN saat ini cenderung turun. Imbal hasil yang ditawarkan sukuk global pekan lalu merupakan yang terendah dalam sejarah penawaran surat utang global dalam negeri.

Cuma, Ramdhan menyebut, investor domestik masih akan mendominasi di lelang SUN kali ini. Porsi investor asing cuma sekitar 15%.

Karena itu, harga obligasi negara tidak akan tertekan, justru masih oke. Ramdhan juga melihat, asing percaya pada prospek Indonesia jangka panjang. "Investor asing melihat risiko Indonesia dapat diukur dan masih menarik sehingga membuat mereka berani masuk," kata Ramdhan

Hal yang perlu diperhatikan adalah nilai tukar rupiah. "Bila rupiah melemah lagi, pembayaran bunga pokok akan terbebani," ujar Fikri. Tapi, karena ekonomi mulai pulih, kurs rupiah bisa terjaga.

Jumat (4/6), yield SUN acuan tenor 10 tahun ada di level 6,4%. "Jangka panjang, yield SUN 10 tahun bisa ke 6%-6,2%," kata Ramdhan.  

 

Bagikan

Berita Terbaru

Donald Trump Berkunjung ke Timur Tengah, Dampaknya ke Harga Minyak bisa Signifikan?
| Rabu, 14 Mei 2025 | 16:18 WIB

Donald Trump Berkunjung ke Timur Tengah, Dampaknya ke Harga Minyak bisa Signifikan?

Donald Trump berkepentingan mendorong harga minyak naik demi mendorong investasi hulu migas di Amerika Serikat.

Laju Pertumbuhan Melambat, Jumlah Penduduk Indonesia Masih Terbesar Keempat Dunia
| Rabu, 14 Mei 2025 | 15:56 WIB

Laju Pertumbuhan Melambat, Jumlah Penduduk Indonesia Masih Terbesar Keempat Dunia

Pada tahun 2015, laju pertumbuhan penduduk Indonesia tercatat 1,38%. Angka ini terus menurun setiap tahunnya, hingga mencapai 1,09% pada 2025. 

Saham Properti Naik Signifikan Sebulan Terakhir, Diprediksi Masih bisa Naik Lagi
| Rabu, 14 Mei 2025 | 13:10 WIB

Saham Properti Naik Signifikan Sebulan Terakhir, Diprediksi Masih bisa Naik Lagi

Proyeksi kenaikan lanjutan saham-saham properti didukung oleh sejumlah sentimen positif, di antaranya penurunan suku bunga acuan.

Filipina Mau Setop Ekspor Bijih Nikel, Smelter di RI Berpotensi Kekurangan Bahan Baku
| Rabu, 14 Mei 2025 | 12:57 WIB

Filipina Mau Setop Ekspor Bijih Nikel, Smelter di RI Berpotensi Kekurangan Bahan Baku

Penghentian ekspor bijih nikel oleh Filipina bisa membuat pasar global kekurangan pasokan bijih nikel.

Profit 30,97% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis (14 Mei 2025)
| Rabu, 14 Mei 2025 | 12:42 WIB

Profit 30,97% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis (14 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (14 Mei 2025) 1 gram Rp 1.886.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung  30,97% jika menjual hari ini.

Tak Mempan Kena UMA dan Suspensi, Saham JATI Melesat 260% Hanya dalam Lima Hari
| Rabu, 14 Mei 2025 | 08:15 WIB

Tak Mempan Kena UMA dan Suspensi, Saham JATI Melesat 260% Hanya dalam Lima Hari

Stockbit Sekuritas menjadi broker yang paling banyak memfasilitasi transaksi beli saham PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI).

Meski Jadi Top Laggard IHSG dan LQ45, Saham BMRI Masih Didominasi Rekomendasi Beli
| Rabu, 14 Mei 2025 | 07:29 WIB

Meski Jadi Top Laggard IHSG dan LQ45, Saham BMRI Masih Didominasi Rekomendasi Beli

Berdasar konsensus analis, rata-rata target harga BMRI selama 12 bulan ke depan ada di Rp 6.246 per saham.

Belajar dari China
| Rabu, 14 Mei 2025 | 07:15 WIB

Belajar dari China

Pemerintah perlu belajar dari China yang sukses memberantas kemiskinan melalui beragam program yang dikerjakan secara optimal.

Memaknai Angka Kemiskinan Bank Dunia
| Rabu, 14 Mei 2025 | 07:05 WIB

Memaknai Angka Kemiskinan Bank Dunia

Sebagian besar penduduk Indonesia belum benar-benar masuk dalam kelompok menengah mapan melainkan masuk zona abu-abu.

Memaknai Angka Kemiskinan Bank Dunia
| Rabu, 14 Mei 2025 | 07:05 WIB

Memaknai Angka Kemiskinan Bank Dunia

Sebagian besar penduduk Indonesia belum benar-benar masuk dalam kelompok menengah mapan melainkan masuk zona abu-abu.

INDEKS BERITA

Terpopuler