Sumber Energi (ITMA) Kepincut Bisnis Pembangkit

Kamis, 08 Agustus 2019 | 06:24 WIB
Sumber Energi (ITMA) Kepincut Bisnis Pembangkit
[]
Reporter: Filemon Agung | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) berencana mengembangkan bisnisnya ke bisnis pembangkit listrik.

Diversifikasi ini akan menambah portofolio bisnis perusahaan yang selama ini di bidang jasa konsultan pertambangan.

Presiden Direktur Sumber Energi Andalan Rocky Oktanso Sugih mengatakan, Sumber Energi Andalan terus berupaya mewujudkan niat untuk masuk ke bisnis pembangkit listrik, baik dari energi fosil seperti batubara dan energi baru dan terbarukan.

"Kami terus mengincar proyek, termasuk proyek pembangkit listri, meski tak mudah," ujar Rocky, Rabu (7/8).

Sekarang emiten itu masih terus mematangkan rencana ekspansi bisnisnya itu, sambil melihat peluang-peluang yang ada.

Jika tak ada aral melintang, pengembangan pembangkit listrik akan mulai pada awal tahun depan.

Hingga saat ini, ITMA memang belum mengikuti tender yang diadakan pemerintah dalam pengembangan pembangkit listrik.

Rocky beralasan, ITMA masih menimbang aturan-aturan yang berlaku.

Yang pasti, pihaknya terbuka dalam pengembangan pembangkit baik EBT maupun energi fosil.

"Kami ingin menyeimbangkan keduanya, masih melihat risiko dari keduanya dan terus mengikuti peraturan baru dari pemerintah," tutur Rocky.

Mau gelar rights issue

Tahun ini ITMA berencana melakukan right issue melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Adapun prosesnya diharapkan rampung pada penghujung tahun 2019.

Hanya Rocky masih enggan merinci besaran dana yang diincar lewat right issue itu.

Yang terang, penambahan modal sebanyak-sebanyaknya sejumlah 340 juta saham.

Sampai semester I-2019, ITMA mencatatkan pendapatan sebesar US$ 6.000, nilai ini turun 2,71% secara year on year (yoy) dibanding semester I-2018 senilai US$ 6.163.

Begitu juga laba bersih yang turun 26,7% menjadi US$ 3,92 juta dari periode sama tahun 2018 senilai US$ 4,97 juta.

Bagikan

Berita Terbaru

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas
| Selasa, 16 Desember 2025 | 10:00 WIB

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas

Dengan level harga yang sudah naik cukup tinggi, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) rentan mengalami aksi ambil untung.

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:21 WIB

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer

Secara month-to-date, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)  sudah mengalami penurunan 5,09%. ​

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:16 WIB

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan

Emiten perhotelan, PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) mengumumkan perubahan pemegang saham pengendali.

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:11 WIB

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar

Besaran nilai dividen ini mengacu pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk KKGI per akhir 2024 sebesar US$ 40,08 juta. 

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:06 WIB

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, namun tetap ada peluang penurunan

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:46 WIB

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus

Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi terpapar fenomena reli Santa Claus.

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:42 WIB

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri

Utang luar negeri Indonesia per akhir Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 423,94 miliar               

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi
| Selasa, 16 Desember 2025 | 07:00 WIB

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi

Pada Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot turun 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah

Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.

 Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan

Momentum Harbolnas yang berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong permintaan layanan paylater

INDEKS BERITA

Terpopuler