KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) berencana mengembangkan bisnisnya ke bisnis pembangkit listrik.
Diversifikasi ini akan menambah portofolio bisnis perusahaan yang selama ini di bidang jasa konsultan pertambangan.
Presiden Direktur Sumber Energi Andalan Rocky Oktanso Sugih mengatakan, Sumber Energi Andalan terus berupaya mewujudkan niat untuk masuk ke bisnis pembangkit listrik, baik dari energi fosil seperti batubara dan energi baru dan terbarukan.
"Kami terus mengincar proyek, termasuk proyek pembangkit listri, meski tak mudah," ujar Rocky, Rabu (7/8).
Sekarang emiten itu masih terus mematangkan rencana ekspansi bisnisnya itu, sambil melihat peluang-peluang yang ada.
Jika tak ada aral melintang, pengembangan pembangkit listrik akan mulai pada awal tahun depan.
Hingga saat ini, ITMA memang belum mengikuti tender yang diadakan pemerintah dalam pengembangan pembangkit listrik.
Rocky beralasan, ITMA masih menimbang aturan-aturan yang berlaku.
Yang pasti, pihaknya terbuka dalam pengembangan pembangkit baik EBT maupun energi fosil.
"Kami ingin menyeimbangkan keduanya, masih melihat risiko dari keduanya dan terus mengikuti peraturan baru dari pemerintah," tutur Rocky.
Mau gelar rights issue
Tahun ini ITMA berencana melakukan right issue melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Adapun prosesnya diharapkan rampung pada penghujung tahun 2019.
Hanya Rocky masih enggan merinci besaran dana yang diincar lewat right issue itu.
Yang terang, penambahan modal sebanyak-sebanyaknya sejumlah 340 juta saham.
Sampai semester I-2019, ITMA mencatatkan pendapatan sebesar US$ 6.000, nilai ini turun 2,71% secara year on year (yoy) dibanding semester I-2018 senilai US$ 6.163.
Begitu juga laba bersih yang turun 26,7% menjadi US$ 3,92 juta dari periode sama tahun 2018 senilai US$ 4,97 juta.