Sumber Mineral Global Abadi (SMGA) Gelar IPO, Incar Dana Hingga Rp 183,75 Miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) segera memboyong anak usahanya untuk menggelar initial public offering (IPO). Anak usaha SGER yang akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu adalah PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk.
Perusahaan yang bakal menggunakan kode emiten SGMA itu berencana melepas sebanyak-banyaknya 1,75 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Saham sebanyak itu setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan setelah IPO.
Sementara harga penawaran awalnya dipatok di Rp 100 hingga Rp 105 per saham. Dengan demikian, SMGA berpeluang meraup dana IPO antara Rp 175 miliar hingga Rp 183,75 miliar.
Merujuk prospektus ringkas IPO yang dipublikasikan di Harian KONTAN Edisi 8 Januari 2024, seluruh dana IPO SMGA bakal digunakan untuk modal kerja. Yakni untuk membeli nikel dan batubara dari pemasok untuk memenuhi kontrak pengadaan dengan para pembeli.
SMGA yang dibantu oleh Victoria Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, membukukan pertumbuhan kinerja keuangan yang cukup positif.
Per 30 Juli 2023 nilai penjualan bersih PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk tumbuh 17,65% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 112,16 miliar.
Kenaikan penjualan bersih ini ditopang kenaikan penjualan nikel kepada PT Satya Karya Mineral dan kenaikan penjualan batubara kepada PT Merak Energi Indonesia.
Pada saat yang sama, beban pokok penjualan yang ditanggung SMGA ikut membengkak namun dalam persentase yang lebih kecil. Realisasinya naik 14,48% secara tahunan menjadi Rp 101,49 miliar. Alhasil, perusahaan itu masih bisa membukukan pertumbuhan laba kotor sebesar 59,64% secara tahunan menjadi Rp 10,67 miliar.
Ujung-ujungnya, laba bersih SMGA berhasil melejit 43,82% secara tahunan, dari Rp 3,86 miliar menjadi Rp 5,56 miliar.
Baca Juga: Patok Harga Penawaran di Rp 338, Saham IPO CGAS Kalah Menarik ketimbang ESSA
SMGA merupakan pemain di bidang perdagangan nikel dan batubara untuk pasar domestik di Indonesia. Saat ini perusahaan tersebut fokus memperdagangkan nikel dengan kadar 1,5% – 1,9% dan batubara berkalori 3.400 – 5.300 kka/kg.
Perusahaan ini secara tidak langsung juga menjalankan usaha pertambangan lewat PT Jasatama Mandiri Sukses (JMS). Anak usaha SMGA itu bergerak di bidang pertambangan batu gamping dan sejak 2021 sudah mengantongi Izin Usaha Pertambangan (IUP) eksplorasi. Pada Juli 2023 JMS telah mendapatkan persetujuan peningkatan IUP ke tahap kegiatan operasi produksi. Masa berlakunya selama 20 tahun hingga Juli 2043.
Konsesi batu gamping JMS berlokasi di Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah dengan luas wilayah 85,73 hektare (ha).
Berdasarkan hasil eksplorasi yang telah dilakukan oleh JMS, cadangan batu gamping yang dimiliki di konsesi tersebut sebanyak 300 juta ton dengan perkiraan usia tambang sekitar 150 tahun.
Oh ya, saat ini SGER merupakan pengendali SMGA dengan kepemilikan 90% atau 72% setelah IPO. Sementara Vivi Ramalyati Hutama mengempit 10% saham, atau 8% pasca IPO.
Berikut ini perkiraan jadwal sementara IPO SMGA:
- Masa Penawaran Awal : 8 - 11 Januari 2024
- Tanggal Efektif : 19 Januari 2024
- Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 22 - 25 Januari 2024
- Penjatahan : 25 Januari 2024
- Distribusi Saham : 26 Januari 2024
- Pencatatan Saham di BEI : 29 Januari 2024
DISCLAIMER ON: Berita ini bukan ajakan untuk membeli atau tidak membeli saham apapun. Segala keputusan investasi menjadi tanggungjawab Anda sepenuhnya.