Tahir: Saya Tidak Jual Nama Bill Gates

Senin, 23 April 2018 | 21:04 WIB
Tahir: Saya Tidak Jual Nama Bill Gates
[ILUSTRASI. Dato Sri Tahir]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepekan terakhir pasar saham dalam negeri diramaikan rumor terkait rencana Dato Sri Tahir, pendiri Grup Mayapada, yang dikabarkan akan membangun "Silicon Valley" di kawasan Bukit Sentul (PT Sentul City Tbk). Kabarnya, wilayah tersebut bakal menjadi pusat riset terbesar di Asia dengan menggandeng nama besar Bill Gates, pendiri Microsoft.

Selentingan rumor tersebut menyebutkan, bahwa sejumlah universitas bidang teknologi informasi juga mulai gencar membeli lahan di Sentul. Rumor ini berhembus, pasca Mayapada Group lewat anak Tahir, Jonathan Tahir membeli 6,07% saham PT Sentul City Tbk (BKSL) senilai Rp 1,17 triliun pada akhir Januari lalu.

Rumor tersebut pun langsung dibantah Tahir. Dia menegaskan, kabar itu sama sekali tidak benar. Kata Tahir, hubungannya selama ini dengan Bill Gates hanya dalam bidang sosial dan tidak berdagang untuk mencari keuntungan.

"Kami kerjasama dengan Bill & Melinda Gates Foundation untuk penanganan malaria, HIV, tuberculosis dan keluarga berencana. Kami tidak berdagang," tutur Tahir saat dihubungi KONTAN, Jumat (20/4).

Tahir mencurigai ada pihak yang sengaja menghembuskan rumor yang mengkaitkan namanya dengan Bill Gates, untuk mengambil keuntungan dari transaksi saham di pasar akibat rumor itu. Tahir kembali menegaskan, bahwa kabar tersebut tidak benar. "Saya tidak jual nama Bill Gates," pungkasnya.

Bagikan

Berita Terbaru

Andalkan Diversifikasi Produk, UNVR Optimistis Kinerja Segera Pulih
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 04:35 WIB

Andalkan Diversifikasi Produk, UNVR Optimistis Kinerja Segera Pulih

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) optimistis, bisnisnya masih dapat bertumbuh pada kuartal III-2025, kendati ada tantangan pelemahan daya beli.

Prediksi IHSG Hari Ini (16/10) Setelah Turun 3 Hari Beruntun
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 04:30 WIB

Prediksi IHSG Hari Ini (16/10) Setelah Turun 3 Hari Beruntun

IHSG mengakumulasi pelemahan 1,41% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG masih menguat 13,72%.

Primaya Hospital (PRAY) Ekspansi Jaringan Rumah Sakit
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 04:29 WIB

Primaya Hospital (PRAY) Ekspansi Jaringan Rumah Sakit

PRAY segera membuka Primaya Hospital Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang menjadi rumah sakit ke-20 di jaringan Primaya Hospital Group.

Likuiditas Membaik, Yield SUN Dalam Tren Penurunan
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 04:25 WIB

Likuiditas Membaik, Yield SUN Dalam Tren Penurunan

Yield obligasi pemerintah Indonesia terus menurun mengikuti tren penurunan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS). 

Hingga September 2025, Setoran Penerimaan Bukan Pajak Merosot 19%
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 04:20 WIB

Hingga September 2025, Setoran Penerimaan Bukan Pajak Merosot 19%

Penyebabnya  perubahan mekanisme pencatatan dividen BUMN dan penurunan harga komoditas global, terutama minyak mentah.

Yield SBN Turun, Beban Bunga Diproyeksi Ikut Tergerus
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 04:15 WIB

Yield SBN Turun, Beban Bunga Diproyeksi Ikut Tergerus

Penerbitan utang bruto Rp 500 triliun-Rp 600 triliun per tahun, penurunan yield 80–90 basis poin (bps) bisa menghemat bunga Rp 8 triliun per tahun

Premi Asuransi Umum Masih Mendaki Walau Tersandung Daya Beli
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 04:15 WIB

Premi Asuransi Umum Masih Mendaki Walau Tersandung Daya Beli

Sejumlah perusahaan asuransi umum masih mampu mencetak pertumbuhan premi sebesar dua digit hingga kuartal III-2025.

Beban Bahan Baku Melandai, Kinerja Mayora (MYOR) Berpeluang Pulih
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 04:10 WIB

Beban Bahan Baku Melandai, Kinerja Mayora (MYOR) Berpeluang Pulih

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) berpeluang mendapat margin yang lebih baik pada kuartal keempat mendatang​

Ekonomi Digital dan Institutional Outsourcing
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 04:08 WIB

Ekonomi Digital dan Institutional Outsourcing

Seperti yang diargumentasikan Lizhi Liu dalam bab terakhir bukunya, institutional outsourcing tidak akan efektif dalam jangka panjang.

Genjot Penjualan Etanol, Indo Acidatama (SRSN) Bidik Omzet Rp 1,21 Triliun Tahun Ini
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 03:53 WIB

Genjot Penjualan Etanol, Indo Acidatama (SRSN) Bidik Omzet Rp 1,21 Triliun Tahun Ini

PT Indo Acidatama Tbk (SRSN) mengintip peluang dari rencana pemerintah menerapkan kewajiban campuran bioetanol 10% (E10)​.

INDEKS BERITA

Terpopuler