ILUSTRASI. Setelah membukukan kenaikan dua tahun berturut-turut, yuan China menghadapi tekanan depresiasi tahun ini.
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Setelah membukukan kenaikan dua tahun berturut-turut, yuan China menghadapi tekanan depresiasi tahun ini. Kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed) menjadi salah satu momok yang paling mengancam yuan.
Menurut Financial News, serangkaian faktor termasuk penyusutan keuntungan imbal hasil, penguatan dollar Amerika Serikat (AS), penyempitan surplus perdagangan dan ketidakpastian di pasar global dapat mendorong yuan ke bawah. Financial News merupakan surat kabar yang didirikan oleh People's Bank of China (PBOC).
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.