Tamu Hotel Isolasi Diawasi Pakai CCTV

Sabtu, 26 September 2020 | 17:30 WIB
 Tamu Hotel Isolasi Diawasi Pakai CCTV
[]
Reporter: Andy Dwijayanto, Jane Aprilyani | Editor: Hendrika

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa hotel siap menerima tamu yang ingin melakukan isolasi mandiri. Namun, menurut Nia Niscaya, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, proses untuk mengalokasikan satu hotel jadi tempat isolasi ini ada prosedurnya.

Pertama, tentu saja, ada penandatanganan kontrak kerja antara Pemerintah dengan pemilik hotel. Setelah itu, Kemenparekraf akan meninjau hotel yang menjadi tempat isolasi mandiri. Selanjutnya, penentuan standard oleh Kementerian Kesehatan, yang juga akan memeriksa para karyawan hotel serta prosedur protokol kesehatan di hotel yang bersangkutan. Barulah setelah itu semua, hotel bisa menerima orang dengan virus, tanpa gejala maupun bergejala ringan.

Di lain pihak, tamu OTG (orang tanpa gejala) atau dengan gejala ringan, yang ingin isolasi mandiri di hotel bersangkutan, tidak bisa datang begitu saja, lalu check in layaknya tamu biasa. Misalnya saja, mereka harus menunjukkan hasil PCR bahwa memang mengidap virus corona. Selain itu, tentu saja, juga harus ada rekomendasi dari dokter. Tamu OTG yang tiba di hotel ini, menurut Nia, akan ditemani petugas dan menanti kamar di ruang triase.

Sebelum masuk ke kamar, tamu OTG akan menjalani wawancara dan pemeriksaan fisik oleh dokter dari Kementerian Kesehatan. Setelah melalui semua prosedur itu, tamu masuk ke kamar dan tidak diijinkan keluar dari kamar samasekali, sampai waktu isolasi mandiri usai. Penjagaan akan ketat, karena Nia bilang ada CCTV di lorong hotel. "Bisa dipastikan pengawasan sangat ketat," ujarnya.

Pasokan makanan ditaruh di depan kamar. "Kalau pun mau pesan makanan lewat aplikasi ojek, nanti akan diantar petugas hotel dan ditaruh di depan kamar," ujar Nia. Demikian pula dengan laundry. "Tamu isolasi ini harus mencuci bajunya sendiri, karena kami sediakan sabun cuci baju di dalam kamar," sambungnya.

Jadi, meski menempati hotel bintang dua atau tiga, jangan bayangkan tamu isolasi mandiri karena corona ini seperti liburan. Ini beda karena mereka harus mencuci baju dan membersihkan kamar sendiri.

Baca Juga: Anggota keluarga positif corona, ini cara mencegah penularan Covid-19 di rumah

Bagikan

Berita Terbaru

Terdorong Sentimen Positif Domestik, IHSG Menguat Dalam Sepekan
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Terdorong Sentimen Positif Domestik, IHSG Menguat Dalam Sepekan

Di akhir pekan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menclok di 7.047,43, menguat 2,65% dalam sepekan. 

Sudah Penuhi Kewajiban, BEI Cabut Suspensi Saham Kimia Farma (KAEF)
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:24 WIB

Sudah Penuhi Kewajiban, BEI Cabut Suspensi Saham Kimia Farma (KAEF)

Sejak sesi pertama perdagangan saham di BEI kemarin, saham emiten farmasi pelat merah tersebut sudah kembali diperdagangkan.

Trump Tetap Patok Tarif 32%, Indonesia Patut Ikuti Langkah China Menjaring Mitra Baru
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 10:00 WIB

Trump Tetap Patok Tarif 32%, Indonesia Patut Ikuti Langkah China Menjaring Mitra Baru

Indonesia juga mesti memaksimalkan penggunaan LCS dan BCSA untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.

Profit 26,02% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Menguat (12 Juli 2025)
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 09:19 WIB

Profit 26,02% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Menguat (12 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat hari ini 11 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.919.000 per gram, tapi harga buyback Rp 1.763.000 per gram.

Menengok Aksi Eks CEO SMAR, Borong Total 131,95 Juta Saham NSSS Sejak Maret 2025
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 09:00 WIB

Menengok Aksi Eks CEO SMAR, Borong Total 131,95 Juta Saham NSSS Sejak Maret 2025

Akumulasi saham PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) yang teranyar per tanggal 8 Juli 2025.melibatkan 38.420.600 saham. 

Pembiayaan Multifinance ke Sektor Produktif Menantang
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:25 WIB

Pembiayaan Multifinance ke Sektor Produktif Menantang

Pembiayaan sejumlah perusahaan multifinance sektor produktif masih jauh dibawah target yang dicanangkan OJK sekitar 46%-48% ​

Rasio NPL Perbankan Masih Berpotensi Meningkat
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:05 WIB

Rasio NPL Perbankan Masih Berpotensi Meningkat

NPL perbankan pada Mei 2025 sebesar 2,29% secara tahunan atau year on year (YoY), naik dari 2,24% pada April dan 2,08% pada Desember 2024.​

Menakar Prospek Harga Emas dan Efeknya ke Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:00 WIB

Menakar Prospek Harga Emas dan Efeknya ke Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)

Konsumsi emas di Indonesia hanya sekitar 0,17 gram per kapita, lebih rendah dibanding Malaysia yang mencapai 0,54 gram per kapita.

Kredit Menganggur Semakin Menumpuk
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 07:30 WIB

Kredit Menganggur Semakin Menumpuk

Banyak korporasi belum memanfaatkan fasilitas kredit yang telah disetujui bank, membuat angka kredit menganggur terus meningkat.​

Saham Dengan Dividend Yield Tinggi dan Laba yang Bertumbuh
| Sabtu, 12 Juli 2025 | 07:18 WIB

Saham Dengan Dividend Yield Tinggi dan Laba yang Bertumbuh

Investor perlu memperhatikan kenaikan harga sebelum pengumuman dividen hingga sesaat sebelum membeli serta membandingkan dengan nominal dividen

INDEKS BERITA

Terpopuler