KONTAN.CO.ID - Pemerintah kembali menggali dana dari masyarakat. Belum genap sebulan saving bond ritel seri 4 (SBR004) terbit, pemerintah menawarkan instrumen serupa yakni obligasi negara ritel (ORI) seri ORI015.
Direktur Surat Utang Negara (SUN) Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting mengatakan, ORI015 bakal dijajakan mulai 4 Oktober hingga 25 Oktober 2018. Untuk menarik minat masyarakat, ORI terbaru menawarkan kupon bunga sebesar 8,25%, lebih tinggi daripada SBR004 yang memberikan imbalan minimal 8,05%.
Kupon yang ditawarkan ORI015 itu menarik karena lebih tinggi 56 basis poin dibandingkan yield surat utang negara (SUN) bertenor serupa. Kemarin, yield SUN seri FR0034 yang memiliki tenor tiga tahun sebesar 7,69%.
Selain kupon yang menarik, keunggulan ORI adalah dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Jadi, investor ritel juga berkesempatan mendapatkan capital gain ketika menjual instrumen tersebut di pasar sekunder.
ORI seri-seri terdahulu memiliki likuiditas yang tinggi di pasar sekunder, terutama pada dua hingga tiga bulan pertama masa perdagangan. Biasanya, ORI ramai diperdagangkan di pasar sekunder pada akhir tahun.
Berita Terbaru
Ada 15 Saham Berpotensi Keluar Pemantauan Khusus Kriteria 1, Peluang atau Jebakan?
Investor mesti fokus pada emiten dengan narasi kuat lantaran saat berhasil keluar dari PPK peluang rebound muncul tetapi dibarengi risiko tinggi.
Mengupas Emiten Sektor Logistik Darat, Antara Tantangan, Peluang, dan Saham Pilihan
Prospek bisnis logistik darat didukung perkembangan ritel, e-commerce, dan infrastruktur. Namun, ada tantangan dari sisi pengelolaan biaya.
Menakar Peluang Cuan di Saham CBDK dari Sisi Teknikal dan Fundamental
Kinerja keuangan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) diperkirakan akan tetap tumbuh positif sepanjang tahun 2025.
Bos Djarum Dicekal Bikin Saham BBCA & TOWR Sempat Goyang: Saatnya Serok atau Cabut?
Tekanan yang dialami saham BBCA mereda setelah pada Selasa (24/11) bank swasta tersebut mengumumkan pembagian dividen interim.
Bankir Optimistis Pertumbuhan Kredit Konsumer Membaik di Akhir Tahun
Para bankir optimistis akan terjadi perbaikan pertumbuhan kredit konsumer menjelang akhir tahun, ditopang momentum natal dan tahun baru
Menggelar IPO, Abadi Lestari (RLCO) Tawarkan 625 Juta Saham
PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) berencana untuk IPO dengan menawarkan maksimal 625 juta saham kepada publik.
Permintaan Domestik Kuat, Kinerja Elnusa (ELSA) Bisa Melesat
Prospek kinerja PT Elnusa Tbk (ELSA) masih menjanjikan. Segmen penjualan barang dan jasa distribusi serta logistik energi bakal jadi motor utama.
Siasat Asahimas Flat Glass (AMFG) Hadapi Penurunan Penjualan Kaca
Seiring dengan pelemahan pasar, terjadi kenaikan biaya produksi AMFG yang dipicu oleh fluktuasi harga gas alam.
Patrick Walujo Mundur, Skenario Merger GOTO dan Grab Kian Terbuka
Suksesi kepemimpinan menambah kental aroma rencana merger GOTO dan Grab pasca Patrick Sugito Walujo resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO GOTO.
Transcoal Pacific (TCPI) Tetap Menjaring Cuan Pengangkutan Laut
TCPI akan mengoptimalkan utilisasi armada yang ada serta melakukan peremajaan kapal secara bertahap.
