Temasek Holding Berencana Hengkang dari Watson Group

Selasa, 08 Januari 2019 | 20:19 WIB
Temasek Holding Berencana Hengkang dari Watson Group
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Temasek Holdings Pte tengah menjajaki opsi untuk menjual sahamnya di peritel produk kesehatan dan kecantikan, A.S Watson & Co. Temasek berencana melepas 25% kepemilikan sahamnya di Watson dan telah menunjuk penasihat untuk memuluskan rencana tersebut. 

Pada 2014, Temasek merogoh kocek HK$ 44 miliar atau sekitar US$ 5,6 miliar untuk mengakuisisi saham Watson dari pemegang saham pengendali CK Hutchison Holdings Ltd. 

Kala itu, pemilik Watson mengatakan kalau perusahaan ini bakal melantai di bursa Hong Kong dan Singapura dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

"Temasek membeli Watson dengan harapan perusahaan ini bakal segera go public. Sekarang rencana IPO memudar, sehingga bisa dipahami mengapa Temasek berusaha menjual sahamnya," ujar Steven Leung, Direktur Eksekutif UOB Kay Hian Hong Kong Ltd, seperti dikutip The Srait Times, Selasa (8/1). 

Sumber Bloomberg yang mengetahui transaksi ini mengatakan, rencana penjualan saham tersebut masih dalam pembahasan awal. Sayangnya, Temasek dan CK Hutchison masih menolak untuk berkomentar. 

Watson menyumbang 37% atau sekitar HK$ 224,5 miliar terhadap total pendapatan CK Hutchison di paruh pertama tahun lalu. Bisnis kesehatan dan kecantikan ini mendorong penjualan naik 14% year on year. 

Saat ini, Watson memiliki lebih dari 14.500 toko di 24 pasar, termasuk Superdrug di Inggris dan apotek Rossmann di Jerman. Watson juga mengelola gerai perawatan kesehatan dan kecantikan Watsons di seluruh Asia, serta toko bahan makanan, elektronik, dan wine di negara asalnya, Hong Kong.

Bagikan

Berita Terbaru

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:50 WIB

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil

Pemangkasan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo menjadi 780.000 unit menegaskan tekanan pada industri otomotif belum mereda.

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:48 WIB

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan

Pemulihan daya beli masyarakat mulai terlihat di Oktober 2025, namun belum merata. Kredit rumahtangga jadi penopang utama pertumbuhan kredit OJK.

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12).

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam

SMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors).

INDEKS BERITA