Temasek & UOB Suntik US$ 200 Juta ke Induk Pemegang Saham Bank Yudha Bhakti

Rabu, 15 Mei 2019 | 17:06 WIB
Temasek & UOB Suntik US$ 200 Juta ke Induk Pemegang Saham Bank Yudha Bhakti
[]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Innoven Capital, perusahaan modal ventura asal Singapura mendapat suntikan modal US$ 200 juta dari Temasek Holdings dan United Overseas Bank (UOB). Innoven Capital merupakan induk dari Akulaku, perusahaan teknologi finansial (financial technology) yang beberapa waktu lalu membeli saham PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB).

Baik Temasek maupun UOB, masing-masing menyuntikkan modal sebesar US$ 100 juta bagi Innoven. Tambahan modal ini menurut Chin Chao Chief Executive Officer (CEO) Innoven Capital Singapura dan Asia Tenggara, memungkinkan Innoven dapat terus berkolaborasi dengan ventura capital, korporasi dan pengusaha terbaik di Asia.

Seperti diberitakan dealstreetasia.com, Selasa (14/5), Innoven telah mendukung lebih dari 200 perusahaan start-up dengan total kucuran dana US$ 500 juta. Sejumlah investasi penting Innoven diantaranya adalah Swiggy, Oyo, Byju, UCommune, Momenta, Carsome, RedDoorz, dan Akulaku.

Injeksi modal terhadap induk Akulaku tersebut, bertepatan dengan rencana Bank Yudha Bhakti menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Berdasarkan catatan KONTAN, rencana rights issue Penawaran Umum Terbatas II Bank Yudha Bhakti tersebut telah diumumkan sejak 10 Mei 2019 pada website Bursa Efek Indonesia (BEI) dan diagendakan selesai pada Juni 2019. 

Dari aksi korporasi itu, Bank Yudha Bhakti bakal meraup dana segar hingga Rp 168,87 miliar. Jumlah itu diperoleh dari penerbitan sebanyak-banyaknya 499.603.954 saham baru pada harga Rp 338 per saham.

PT Akulaku Silvrr Indonesia akan bertindak sebagai pembeli siaga rights issue Bank Yudha Bhakti. Saat ini, Akulaku sudah mendekap 13,06% saham Bank Yudha Bhakti. Adapun pemilik saham terbesar Bank Yudha Bhakti masih dipegang oleh PT Gozco Capital, dengan porsi sebanyak 33,90%. Dengan asumsi seluruh pemegang saham tidak melaksanakan hak rights issue-nya, maka porsi kepemilikan Akulaku bakal bertambah menjadi 20,11%.

Bank Yudha Bhakti akan memakai dana hasil rights issue itu untuk modal kerja pengembangan usaha berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional lainnya.

Bagikan

Berita Terbaru

Obesitas Ekonomi Triwulan Dua 2025
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 03:32 WIB

Obesitas Ekonomi Triwulan Dua 2025

Kesenjangan laju pertumbuhan utang dan penerimaan pajak mulai menimbulkan tekanan fiskal yang nyata.

Permintaan dari PLN, Masih Jadi Pendorong Kinerja POWR
| Senin, 11 Agustus 2025 | 14:00 WIB

Permintaan dari PLN, Masih Jadi Pendorong Kinerja POWR

Per Juni 2025, POWR mencatat penerimaan pendapatan sebesar US$ 271,33 juta, naik 0,89% YoY dari sebelumnya US$ 268,93 juta.

Potensi Bisnis Besar Tapi Anggota BRICS+ Masih Pilih Melangkah Sendiri
| Senin, 11 Agustus 2025 | 13:00 WIB

Potensi Bisnis Besar Tapi Anggota BRICS+ Masih Pilih Melangkah Sendiri

BRICS+ yang digadang sebagai simbol kekuatan ekonomi baru belum menunjukkan tajinya sebagai penyeimbang dominasi negara barat.

Balik Rugi Jadi Laba, RAAM Memacu Bisnis Bioskop Platinum Cineplex
| Senin, 11 Agustus 2025 | 12:00 WIB

Balik Rugi Jadi Laba, RAAM Memacu Bisnis Bioskop Platinum Cineplex

RAAM berhasil membalik kerugian dari rugi Rp 98,37 miliar menjadi laba Rp 7,19 miliar, kinerja bioskop turut mendongkrak kinerja perusahaan ini.

Genjot Kinerja, HERO Perkuat Strategis Bisnis Guardian dan IKEA
| Senin, 11 Agustus 2025 | 11:00 WIB

Genjot Kinerja, HERO Perkuat Strategis Bisnis Guardian dan IKEA

Transformasi membuat HERO lebih fokus mengelola dua lini bisnis utama yakni ritel kecantikan kesehatan dan furnitur perabot rumah tangga.

Profit 27,84% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (11 Agustus 2025)
| Senin, 11 Agustus 2025 | 09:35 WIB

Profit 27,84% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (11 Agustus 2025)

Harga emas batangan bersertifikat di laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang turun Rp 6.000 per gram ke Rp 1.945.000 per gram.

Sudah Saatnya Mengevaluasi Tantiem Direksi dan Komisaris BUMN
| Senin, 11 Agustus 2025 | 09:13 WIB

Sudah Saatnya Mengevaluasi Tantiem Direksi dan Komisaris BUMN

Bonus dan tantiem di BUMN triliunan rupiah per tahun itu seharusnya berdasarkan pencapaian operasional riil. Bukan karena trik akuntans. 

Menimbang Investasi Jangka Panjang di Perbankan
| Senin, 11 Agustus 2025 | 08:19 WIB

Menimbang Investasi Jangka Panjang di Perbankan

Faktor diversifikasi juga perlu diperhatikan. Meski sama-sama bergerak di bidang keuangan masing-masing bank memiliki pasar yang dapat berbeda.

Mempercayai Data
| Senin, 11 Agustus 2025 | 06:09 WIB

Mempercayai Data

Lembaga riset CELIOS mengirimkan surat ke PBB dan meminta badan statistik PBB mengaudit BPS terkait data pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut.

Kinerja Emiten Danantara Merana
| Senin, 11 Agustus 2025 | 06:05 WIB

Kinerja Emiten Danantara Merana

Mayoritas emiten pelat marah di bawah naungan BPI Danantara mengalami penurunan laba di semester I-2025.

INDEKS BERITA