Terdampak Pandemi, Sharjah Terbitkan Sukuk Bertenor 10 Tahun

Selasa, 06 Juli 2021 | 22:07 WIB
Terdampak Pandemi, Sharjah Terbitkan Sukuk Bertenor 10 Tahun
[ILUSTRASI. Ilustrasi perdagangan obligasi atau surat utang yang dipantau karyawan bank di dealing room. Kompas/Iwan Setiyawan (SET) 12-08-2014]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Emirat Sharjah mengantongi dana US$750 juta dari hasil penjualan sukuk berjangka 10 tahun pada Selasa (7/7). Ini merupakan kali kedua Sharjah menjual obligasi di pasar internasional untuk meringankan dampak keuangan akibat pandemi Covid-19.

Sharjah menjual obligasi syariah dengan imbal hasil 3,2%, lebih rendah 30 basis poin dari panduan harga awal. Mengutip dokumen dari salah satu bank yang terlibat dalam penjualan sukuk, nilai pemesanan melampaui US$2,75 miliar.

Emirat tetap menjual sukuk kendati negeri yang kaya bahan bakar karbon itu menikmati rebound harga minyak, serta berkurangnya dampak pandemi Covid-19. Pada Selasa, minyak mentah jenis Brent berada di kisaran US$76 per barel.

Hasil penjualan sukuk digunakan Sharjah untuk menutup defisit anggaran, yang diproyeksikan sedikit turun menjadi 7,5 miliar dirham, atau setara US$2,04 miliar pada tahun 2021, dibandingkan 7,8 miliar dirham tahun lalu, menurut prospektus sukuk, yang ditinjau oleh Reuters.

Baca Juga: UEA tetap ngotot, OPEC+ batalkan pertemuan kebijakan

Sharjah memiliki ekonomi yang relatif beragam dibandingkan dengan sebagian besar negara Teluk. Sektor pertambangan dan penggalian, yang meliputi minyak mentah dan gas alam, hanya menyumbang 4,3% dari produk domestik bruto (PDB) nominal tahun lalu, menurut prospektus. Sementara Uni Emirat Arab, federasi di mana Sharjah tergabung, merupakan produsen minyak mentah utama.

Mendapat peringkat BBB- jangka panjang dengan prospek stabil dari S&P dan Baa3 dengan prospek negatif dari Moody's, Sharjah mengumpulkan $1,25 miliar dalam kesepakatan obligasi konvensional dua tahap pada bulan Maret. Kesepakatan itu terdiri dari wesel berjangka dengan tenor 12 tahun dan 30 tahun.

Tahun lalu, Sharjah mengumpulkan total US$ 2,25 miliar melalui penjualan sukuk, penerbitan obligasi Formosa 30 tahun dan pembukaan kembali obligasi yang ada.

Pendapatan Sharjah turun 24% per tahun menjadi 8,7 miliar dirham (US$2,4 miliar) pada tahun 2020, dan diproyeksikan meningkat menjadi 9,7 miliar dirham di tahun ini, menurut prospektus.

HSBC adalah koordinator global untuk kesepakatan itu. Abu Dhabi Islamic Bank, Dubai Islamic Bank, Sharjah Islamic Bank, Standard Chartered dan The Islamic Corporation for the Development of the Private Sector juga ikut terlibat dalam penerbitan sukuk.

Selanjutnya: Terlibat Perdagangan Kripto, Bank Sentral China di Beijing Tutup Sebuah Platform

 

Bagikan

Berita Terbaru

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto
| Sabtu, 22 November 2025 | 17:18 WIB

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto

Likuiditas yang flat ini membuat pasar juga berada dalam mode bearish, terutama bagi koin selain bitcoin.

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat
| Sabtu, 22 November 2025 | 11:00 WIB

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat

Kenaikan harga CPO yang terjadi menjadi katalis positif jangka pendek, sementara area support AALI berada di kisaran Rp 7.600 hingga Rp 7.700.

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga
| Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga

PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) tengah menghadapi masa sulit sepanjang sembilan bulan tahun 2025 ini.

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi

Untuk mengejar target pajak penghambat sitem coretax harus segera dibenahi supaya optimalisasi penerimaan pajak terpenuhi..​

Cetak Pekerja Miskin
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Cetak Pekerja Miskin

Negara dan dunia kerja harus mulai merombak strategi dunia tenaga kerja yang bisa menumbuhkan produktivitas serta gaji yang mumpuni.

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat

Dana yang ia miliki sebagian besar kembali ia putar untuk memperkuat modal usaha, ekspansi di berbagai unit bisnis yang ia kelola. 

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:38 WIB

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar

Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan Bank Mandiri. 1 Agustus lalu, bank dengan logo pita emas ini juga mengajukan gugatan serupa.

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:30 WIB

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa

Volatilitas tinggi di pasar valuta asing memerlukan kehati-hatian dan sesuaikan dengan profil risiko

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:20 WIB

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis

DRMA sedang merampungkan akuisisi PT Mah Sing Indonesia. Akuisisi 82% saham perusahaan komponen plastik tersebut mencatat nilai Rp 41 miliar.

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:17 WIB

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi

Melihat rencana bisnis PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) yang tengah memperkuat portofolio produk berbasis teknologi

INDEKS BERITA

Terpopuler