Ternyata, Pembeli Saham TBIG Senilai Rp 523,83 Miliar adalah Provident Capital

Sabtu, 23 Mei 2020 | 06:20 WIB
Ternyata, Pembeli Saham TBIG Senilai Rp 523,83 Miliar adalah Provident Capital
[ILUSTRASI. Pekerja melakukan pengecekan jaringan kabel optik di menara milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (18/9/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz.]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terungkap sudah identitas investor yang terlibat dalam transaksi saham Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) senilai sekitar Rp 523,83 miliar pada 19 Mei 2020 lalu.

Ini adalah transaksi yang berbeda dengan yang dilakoni PT Wahana Anugerah Sejahtera adalah anak usaha PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) yang diberitakan KONTAN sebelumnya.

Investor tersebut adalah salah satu pemegang saham pengendali TBIG, PT Provident Capital Indonesia.

Provident memborong 385,17 juta lembar saham, setara 1,7% dari modal disetor dan ditempatkan penuh pada TBIG di harga Rp 1.360 per saham.

Broker yang menjadi perantara dalam transaksi crossing saham ini adalah Indo Premier Sekuritas.

Baca Juga: Ada Perusahaan Sandiaga Uno Dibalik Transaksi Jumbo Saham TBIG Rp 1,39 Triliun

Berdasar laporan keterbukaan informasi yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (22/5), transaksi tersebut membuat porsi kepemilikan Provident di TBIG bertambah dari 23,82% menjadi 25,52%.

Pembelian saham TBIG oleh Provident Capital berlangsung pada hari yang sama dengan transaksi yang dilakukan PT Wahana Anugerah Sejahtera, pengendali TBIG yang lain. Harga pelaksanaannya pun sama-sama di Rp 1.360 per saham.

Hubungan manis

Provident Capital Indonesia didirikan Winato Kartono pada 2004 silam. Winato adalah mantan Head of Investment Banking di Citigroup.

Nah, meski berbeda entitas dan sejauh ini diketahui tidak memiliki hubungan afiliasi, Provident Capital dan Saratoga memiliki aset di sejumlah perusahaan yang sama.

Selain di TBIG, kedua perusahaan investasi itu juga sama-sama mengendalikan PT Provident Agro Tbk (PALM).

Per 19 Mei 2020, Provident Capital menguasai 44,16% saham PALM. Sementara PT Saratoga Sentra Business mengempit 44,88% saham emiten perkebunan kelapa sawit tersebut.

Provident Capital juga disebut-sebut memiliki saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Namun, tidak diketahui berapa besar porsi kepemilikannya.

Sementara SRTG juga memiliki saham MDKA sebanyak 19,737%.

Baca Juga: Potensi saham emas di tengah pandemi

Oh ya, di luar emiten yang tercatat di BEI, Provident Capital juga punya portofolio di perusahaan berbasis teknologi.

Private equity tersebut punya portofolio di JD.ID, e-commerce yang diprakarsai Provident Capital bersama JD.com, salah satu raksasa e-commerce asal China.

Bersama Google, JD.com, Tencent dan Mitsubishi Corporation, Provident Capital juga terlibat dalam pendanaan fase pertama dari putaran pendanaan Seri F Gojek.

Bagikan

Berita Terbaru

Ada 15 Saham Berpotensi Keluar Pemantauan Khusus Kriteria 1, Peluang atau Jebakan?
| Selasa, 25 November 2025 | 11:25 WIB

Ada 15 Saham Berpotensi Keluar Pemantauan Khusus Kriteria 1, Peluang atau Jebakan?

Investor mesti fokus pada emiten dengan narasi kuat lantaran saat berhasil keluar dari PPK peluang rebound muncul tetapi dibarengi risiko tinggi.

Mengupas Emiten Sektor Logistik Darat, Antara Tantangan, Peluang, dan Saham Pilihan
| Selasa, 25 November 2025 | 09:10 WIB

Mengupas Emiten Sektor Logistik Darat, Antara Tantangan, Peluang, dan Saham Pilihan

Prospek bisnis logistik darat didukung perkembangan ritel, e-commerce, dan infrastruktur. Namun, ada tantangan dari sisi pengelolaan biaya.

Menakar Peluang Cuan di Saham CBDK dari Sisi Teknikal dan Fundamental
| Selasa, 25 November 2025 | 08:41 WIB

Menakar Peluang Cuan di Saham CBDK dari Sisi Teknikal dan Fundamental

Kinerja keuangan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) diperkirakan akan tetap tumbuh positif sepanjang tahun 2025.

Bos Djarum Dicekal Bikin Saham BBCA & TOWR Sempat Goyang: Saatnya Serok atau Cabut?
| Selasa, 25 November 2025 | 08:13 WIB

Bos Djarum Dicekal Bikin Saham BBCA & TOWR Sempat Goyang: Saatnya Serok atau Cabut?

Tekanan yang dialami saham BBCA mereda setelah pada Selasa (24/11) bank swasta tersebut mengumumkan pembagian dividen interim.

Bankir Optimistis Pertumbuhan Kredit Konsumer Membaik di Akhir Tahun
| Selasa, 25 November 2025 | 08:09 WIB

Bankir Optimistis Pertumbuhan Kredit Konsumer Membaik di Akhir Tahun

Para bankir optimistis akan terjadi perbaikan pertumbuhan  kredit konsumer menjelang akhir tahun, ditopang momentum natal dan tahun baru 

Menggelar IPO, Abadi Lestari (RLCO) Tawarkan 625 Juta Saham
| Selasa, 25 November 2025 | 07:49 WIB

Menggelar IPO, Abadi Lestari (RLCO) Tawarkan 625 Juta Saham

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) berencana untuk IPO dengan menawarkan maksimal 625 juta saham kepada publik. 

Permintaan Domestik Kuat, Kinerja Elnusa (ELSA) Bisa Melesat
| Selasa, 25 November 2025 | 07:41 WIB

Permintaan Domestik Kuat, Kinerja Elnusa (ELSA) Bisa Melesat

Prospek kinerja PT Elnusa Tbk (ELSA) masih menjanjikan. Segmen penjualan barang dan jasa distribusi serta logistik energi bakal jadi motor utama.

Siasat Asahimas Flat Glass (AMFG) Hadapi Penurunan Penjualan Kaca
| Selasa, 25 November 2025 | 07:40 WIB

Siasat Asahimas Flat Glass (AMFG) Hadapi Penurunan Penjualan Kaca

Seiring dengan pelemahan pasar, terjadi kenaikan biaya produksi AMFG yang dipicu oleh fluktuasi harga gas alam.

Patrick Walujo Mundur, Skenario Merger GOTO dan Grab Kian Terbuka
| Selasa, 25 November 2025 | 07:33 WIB

Patrick Walujo Mundur, Skenario Merger GOTO dan Grab Kian Terbuka

Suksesi kepemimpinan menambah kental aroma rencana merger GOTO dan Grab pasca Patrick Sugito Walujo resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO GOTO.

Transcoal Pacific (TCPI) Tetap Menjaring Cuan Pengangkutan Laut
| Selasa, 25 November 2025 | 07:25 WIB

Transcoal Pacific (TCPI) Tetap Menjaring Cuan Pengangkutan Laut

TCPI akan mengoptimalkan utilisasi armada yang ada serta melakukan peremajaan kapal secara bertahap.

INDEKS BERITA

Terpopuler