Terregra Asia (TGRA) Jajal Pasar Listrik Australia

Senin, 15 Juli 2019 | 06:25 WIB
Terregra Asia (TGRA) Jajal Pasar Listrik Australia
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) mulai mengoperasikan satu unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 5 megawatt (mw) di Australia sejak Jumat (12/7) pekan lalu. Perusahaan yang bergerak dalam bidang energi baru dan terbarukan (EBT) itu masih mengawal tiga proyek lain di Negeri Kanguru tersebut.

Pengerjaan PLTS di Australia melalui Terregra Renewable Pty Ltd di Melbourne. Total kapasitas setrum keempat proyek setrum yang mereka tangani mencapai 25 mw. Pengoperasian seluruhnya nanti lewat skema penjualan langsung ke pasar.

Terregra menargetkan ketiga PLTS masuk tahap commercial operation date (COD) atau operasi secara komersial pada tahun depan. Sejauh ini, masing-masing proyek berada pada tahap yang berbeda.

Dalam catatan KONTAN, Terregra merambah Australia lantaran memiliki tingkat radiasi matahari di sana cukup baik. Alhasil, penyerapan energi sinar matahari lebih maksimal. Belum lagi, regulasi Pemerintah Australia lebih memudahkan para pengusaha energi bersih.

Berbanding terbalik

Hal sebaliknya terjadi dengan kondisi regulasi di dalam negeri. "Untuk iklim investasi di dalam negeri, tergantung peraturan pemerintah terutama masalah besaran tarif," tutur Christin Soewito, Sekretaris PT Terregra Asia Energy Tbk saat dihubungi KONTAN, Sabtu (13/7).

Meski demikian, Terregra tetap berencana menambah PLTS di dalam negeri. Tahun ini, perusahaan tersebut mengincar beberapa PLTS baru. Salah satunya PLTS berkapasitas 2x25 mw di Bali.

Pada September 2018 lalu, TGRA sudah mengoperasikan satu proyek pembangkit rooftop panel surya di sebuah proyek rekreasi Bali. Mereka mengantongi kontrak penjualan kerjasama hingga 20 tahun dengan pelanggan.

Terregra membutuhkan dana investasi sekitar Rp 14 miliar-Rp 15 miliar atau US$ 1 juta per 1 mw untuk membangun PLTS. Sepanjang tahun ini, mereka sudah mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 500 miliar. Hingga Mei 2019, perusahaan tersebut menghabiskan capex sebesar Rp 70 miliar.

Sesuai dengan rencana awal, capex sebesar Rp 375 miliar untuk pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan Rp 81 miliar untuk PLTS. Kedua jenis proyek setrum EBT tersebut menjadi fokus garapan mereka pada semester II 2019 ini. "Proyek hidro Batang Toru (Sumatra Utara) masih dalam tahap konstruksi sedangkan untuk proyek Teunom (Aceh) saat ini penyelesaian feasibility study," terang Christin.

Asal tahu, TGRA melalui anak usaha bernama PT Terregra Hydro Power, memiliki sembilan proyek pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Mereka menargetkan kesembilan proyek beroperasi komersial secara bertahap sampai 2023 dengan total kapasitas 500 mw.

Pengembangan proyek di Teunom 2 dan 3, Aceh Jaya Terregra melibatkan Hyundai Engineering. Nilai investasi proyek tersebut mencapai US$ 800 juta.

Bagikan

Berita Terbaru

Biar Tak Terjebak Utang di Masa Senja
| Minggu, 25 Mei 2025 | 09:15 WIB

Biar Tak Terjebak Utang di Masa Senja

Tak sedikit pensiunan yang seharusnya menikmati masa tua, masih harus berjuang melunasi utang. Simak saran dari perencana keuangan!

Profit 33,89% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (25 Mei 2025)
| Minggu, 25 Mei 2025 | 09:06 WIB

Profit 33,89% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (25 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (25 Mei 2025) 1 gram Rp 1.930.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,89% jika menjual hari ini.

Bitcoin Tembus All Time High, Tetap Waspada Berbalik Arah
| Minggu, 25 Mei 2025 | 08:15 WIB

Bitcoin Tembus All Time High, Tetap Waspada Berbalik Arah

Bitcoin unjuk gigi dengan mengukir all time high, dan altcoins mencoba mengekor jejaknya. Bisa bertahan sampai akhir tahun?

Menangkap Kakap
| Minggu, 25 Mei 2025 | 06:19 WIB

Menangkap Kakap

Otoritas BEI mulai aktif menjemput bola, membidik beberapa konglomerat agar melepas saham mereka ke publik.

Sell America
| Minggu, 25 Mei 2025 | 06:05 WIB

Sell America

​Usai peringkat kredit AS dipangkas, indeks bursa utama Wall Street merosot, imbal hasil atau yield US Treasury naik dan indeks dolar AS menukik. 

WOOD Mengintip Peluang Cetak Uang dari Hasil Pengelolaan Hutan
| Minggu, 25 Mei 2025 | 05:45 WIB

WOOD Mengintip Peluang Cetak Uang dari Hasil Pengelolaan Hutan

PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) yang memiliki konsesi hutan bersiap berkecimpung di bisnis karbon. Apa saja tantangannya?

Saat yang Lain Sibuk, Mereka Menyelami Hobi Anime Sampai ke Jepang
| Minggu, 25 Mei 2025 | 05:05 WIB

Saat yang Lain Sibuk, Mereka Menyelami Hobi Anime Sampai ke Jepang

Penggemar komik khas Jepang atau anime, tak lagi hanya sekadar membaca anime saja. Lewat komunitas, mereka juga berkolab

Surplus Anggaran Pembangunan
| Minggu, 25 Mei 2025 | 04:34 WIB

Surplus Anggaran Pembangunan

Ketika APBN tidak lagi defisit, tentu peluang pemerintah untuk membiayai program-program pembangunan menjadi lebih fleksibel.

Iklim Kemarau Basah Membuat Petani Buah Gelisah
| Minggu, 25 Mei 2025 | 04:00 WIB

Iklim Kemarau Basah Membuat Petani Buah Gelisah

Fenomena iklim kemarau basah membuat produksi buah berikut dengan kualitas rasa buah-buahan jadi menurun. Bagaimana solusinya?

Profit 33,89% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (24 Mei 2025)
| Sabtu, 24 Mei 2025 | 08:48 WIB

Profit 33,89% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (24 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (24 Mei 2025) 1 gram Rp 1.930.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,89% jika menjual hari ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler