Berita Bisnis

Tes PCR Turun, PRDA Andalkan Layanan Rutin

Senin, 11 Oktober 2021 | 05:00 WIB
Tes PCR Turun, PRDA Andalkan Layanan Rutin

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mencatat penurunan rata-rata harian pemeriksaan Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (PCR). Demi menyiasati potensi penurunan, manajemen PRDA menyiapkan strategi untuk menggenjot layanan lain.

Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk, Dewi Muliaty mengungkapkan, permintaan tes PCR menurun 20% di periode Agustus hingga September 2021. "Sejauh pemantauan kami, pada Agustus-September 2021, rata-rata harian jumlah pemeriksaan PCR menurun sekitar 20%. Sementara tes selain Covid-19 meningkat," ujar dia kepada KONTAN, Minggu (10/10).
 
Pada masa pandemi Covid-19, lebih dari 80% pendapatan PRDA masih didominasi tes genomik dan tes rutin. Adapun pemeriksaan Covid-19 seperti PCR, Rapid dan Swab Antigen turut berkontribusi sekitar 18% terhadap pendapatan Prodia.
 
Dewi mengatakan, fokus strategi Prodia sejak awal adalah mengembangkan tes pemeriksaan khusus dan terbaru sesuai perkembangan ilmu dan teknologi lab kesehatan termasuk genomik dan pemeriksaan kesehatan berbasis individu.
 
"Kami memperluas layanan pemeriksaan kesehatan yang sifatnya preventif sehingga in line dengan tujuan kami dalam mempromosikan paradigma sehat," sambung dia.
 
Realisasi kinerja PRDA di kuartal III 2021 masih on track dengan target tahun ini. Dewi belum bisa membuka angkanya, namun dia optimistis bisa mempertahankan kinerja yang baik hingga akhir 2021. 
 
Strategi Prodia untuk mempertahankan kinerja hingga akhir 2021 adalah fokus berupaya meningkatkan jumlah pemeriksaan tes genomik dan tes kesehatan lain sesuai dengan strategi pertumbuhan perusahaan.
 
PRDA juga terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi proses kerja, meningkatkan layanan bagi pelanggan, dan mengakselerasi transformasi digital layanan kesehatan. 
 
Prodia terus mengembangkan layanan berbasis digital eProdia melalui ProdiaApps, edukasi dan informasi melalui website dan berbagai media sosial lainnya, pengembangan data health record bagi pelanggan Prodia, serta pemanfaatan teknologi informasi lain. "Sejauh ini, kami masih akan fokus pada pengembangan layanan berbasis digital," kata Dewi.
 
Dengan penggunaan platform digital, menurut dia, cukup membantu meningkatkan kinerja. Hingga saat ini, aplikasi e-Prodia telah diunduh lebih dari 200.000 kali atau meningkat 260% dibandingkan tahun 2020, serta lebih dari 39.000 order telah dilakukan melalui aplikasi e-Prodia atau tumbuh lebih dari 1.000% dibandingkan tahun 2020.
 
PRDA juga melakukan kolaborasi digital dengan beberapa platform digital kesehatan seperti Halodoc, Grabhealth, Good Doctor, Traveloka dan Tiket.com. Kerjasama ini bertujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia dalam menjangkau layanan kesehatan, khususnya pemeriksaan laboratorium.
 
Per Juni tahun ini, PRDA telah melakukan renovasi dan relokasi beberapa cabang Prodia seperti Denpasar, Singaraja dan lainnya. Renovasi dan relokasi ini untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan saat mengunjungi fasilitas layanan kesehatan Prodia.
 
Pada semester I-2021, PRDA telah melayani lebih dari 8 juta pemeriksaan kesehatan yang terdiri dari tes genomik, tes rutin, tes Covid-19 dan pemeriksaan kesehatan lainnya.       

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru