Berita

Tiga BUMN Transportasi Derita Rugi Ratusan Miliar, MIND ID Bukukan Laba Bersih

Rabu, 01 September 2021 | 06:46 WIB
Tiga BUMN Transportasi Derita Rugi Ratusan Miliar, MIND ID Bukukan Laba Bersih

ILUSTRASI. Petugas melakukan perawatan lokomotif di Depo Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (29/4/2021).

Reporter: Dimas Andi, Ramadhan Sultan | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pagebluk Covid-19 turut menghantam prospek bisnis Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bahkan sejumlah perusahaan pelat merah di sektor transportasi menderita kerugian hingga kini. 

Salah satu BUMN yang mengalami kerugian adalah PT Kereta Api Indonesia (KAI). Mereka meraih pendapatan sebesar Rp 7,46 triliun pada semester I-2021. Jumlah itu naik tipis 0,67% dibandingkan realisasi di semester I-2020 sebesar Rp 7,41 triliun.
 
KAI masih menderita rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 454,46 miliar per semester I-2021. Namun, jumlah ini menyusut 65,90% ketimbang rugi bersih pada semester I-2020 senilai Rp 1,33 triliun.
 
Vice President Public Relations KAI, Joni Martinus mengatakan, KAI masih rugi lantaran sektor transportasi belum pulih seiring berbagai pembatasan yang diberlakukan pemerintah akibat pandemi Covid-19. Kondisi ini membuat sebagian pengguna kereta api ragu dan berhati-hati untuk melakukan perjalanan.
 
Sebenarnya masih ada catatan positif KAI. Selain berkurangnya rugi bersih, mereka mampu membukukan EBITDA positif yakni Rp 548 miliar di semester I-2021. Padahal, di periode yang sama tahun lalu EBITDA KAI di level negatif Rp 182 miliar. "Pencapaian positif ini sejalan dengan efisiensi perusahaan dalam mengelola biaya operasional dan pertumbuhan pendapatan," ujar Joni, kemarin.
 
BUMN transportasi lainnya, yakni Damri belum merilis laporan keuangan kuartal I-2021 maupun semester I-2021. Berdasarkan laporan keuangan tahun 2020, Damri mencatatkan penurunan pendapatan usaha 40,55% (yoy) menjadi Rp 738,33 miliar.
 
Total pendapatan usaha tersebut diperoleh dari pendapatan angkutan Rp 725,33 miliar, pendapatan non angkutan Rp 10,73 miliar, dan pendapatan lainnya Rp 2,25 miliar.
 
Damri menderita rugi bersih tahun berjalan Rp 220,07 miliar pada tahun 2020. Padahal, di tahun sebelumnya mereka masih untung Rp 43,26 miliar.
 
Corporate Secretary Damri Sidik Pramono mengaku, berkurangnya frekuensi penerbangan jelas berdampak pada jumlah penumpang yang diangkut dari dan menuju bandara oleh Damri. Tidak adanya mobilitas secara masif pada masa liburan atau libur hari besar turut menekan kinerja Damri.
 
Sidik menyebutkan, kinerja Damri di semester I-2021 menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, apalagi jika dibandingkan kondisi normal pada tahun 2019.
 
"Jika dibandingkan setahun lalu, jumlah pelanggan Damri pada semester I-2021 hanya sekitar 34% dari jumlah pelanggan pada semester I-2020. "Sementara jika dibandingkan jumlah pelanggan semester I-2019 saat kondisi masih normal, maka jumlah pelanggan pada semester I-2021 hanya sekitar 15,3%," ungkap dia, kemarin.
 
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) juga masih rugi pada semester I-2021. GIAA membukukan kenaikan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 26,09% dari semula US$ 712,73 juta pada akhir Juni 2020, sedangkan akhir Juni 2021 menjadi US$ 898,65 juta. Kerugian ini dipicu pembatasan mobilitas. "Bisnis kami mengandalkan mobilitas masyarakat," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Irfan Setiaputra, kemarin.     
 
MIND ID Meraih Laba Bersih
 
Sementara itu, MIND ID memacu kinerja bottom line. Holding BUMN Pertambangan itu berharap, laba bersih konsolidasi perusahaan bisa menembus angka Rp 8 triliun pada tahun ini.

Angka tersebut jauh melampaui estimasi awal untuk perolehan laba tahun yang ditaksir berkisar Rp 2 triliun - Rp 4 triliun. 

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru
IHSG
7.288,81
0.29%
-21,28
LQ45
985,97
0.44%
-4,40
USD/IDR
15.797
0,01
EMAS
1.222.000
0,41%